Colletotrichum musae

Colletotrichum musae
"Colletotrichum musae"
Colletotrichum musae
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Colletotrichum

(Berk. & M.A.Curtis) Arx, (1957)
Spesies:
C.musae

Colletotrichum musae adalah Patogen tanaman yang biasanya mempengaruhi genus Musa, yang terdiri dari Pisang dan Pisang raja. Jamur ini Paling dikenal sebagai penyebab antraknosa (bintik hitam dan coklat) yang menunjukkan kematangan pada pisang.[1]

Gejala

sunting

Gejala ini dapat muncul berupa wujud lesi berwarna coklat tua/hitam pada buah yang berwarna hijau. Pada buah kuning lesi ini bertambah besar, pertumbuhan jamur orange dapat ditemukan pada tengah lesi. Gejalanya juga bisa ditemukan pada ujung buah.[2] Gejalanya juga terjadi pada buah yang matang sebelum waktunya.[2]

Tata Laksana

sunting

Program ini dipimpin oleh CABI, Plantwise merekomendasikan beberapa metode cara untuk mencegah penyebaran penyakit ini dengan menutupi buah yang muncul dalam penutup plastik dan menghindari kerusakan selama panen, menghilangkan bagian yang membusuk dan gulma dari spesies non-tanaman untuk mengurangi kondisi lembab yang menguntungkan untuk infeksi jamur.[2]

Plantwise juga merekomendasikan irigasi dan pengeringan tanaman yang cukup untuk mengurangi kondisi tidak perlu yang mendukung jamur.[2]

Sumber

sunting

  Artikel ini mengandung teks dari karya konten bebas. Licensed under CC-BY-SA License statement: PMDG: Anthracnose on banana, Plantwise, CABI. Untuk mengetahui cara menambahkan teks berlisensi terbuka ke artikel Wikipedia, baca Wikipedia:Menambahkan teks berlisensi terbuka ke Wikipedia. Untuk informasi tentang mendaur ulang teks dari Wikipedia, baca ketentuan penggunaan.

Referensi

sunting
  1. ^ Zakaria, L; Sahak, S; Zakaria, M; Salleh, B (2009). "Characterisation of Colletotrichum species associated with anthracnose of banana". Trop Life Sci Res. 20 (2): 119–25. PMC 3819051 . PMID 24575184. 
  2. ^ a b c d "Plantwise Knowledge Bank | Anthracnose on banana". www.plantwise.org. Diakses tanggal 2020-06-24. 

Pranala luar

sunting