Ci Ujung

sungai di Provinsi Banten
(Dialihkan dari Ciujung)

Ci Ujung atau Sungai Ciujung merupakan sebuah sungai yang berada di di wilayah Provinsi Banten. Sungai ini berhulu di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak tepatnya di Gunung Halimun Utara (1.929 Mdpl) Desa Cisarua, selain itu juga berasal dari juga berhulu di kawasan Gunung Karang (1.778 Mdpl) dan Gunung Endut (1.207 Mdpl). Dengan panjang sungai 142 Km mengalir dari selatan ke utara hingga bermuara ke pesisir utara Jawa di daerah Tengkurak, wilayah perairan Laut Jawa.[1]

Ci Ujung
Sungai Ciujung
Sungai Cibeurang dan Ciujung menyatu di Kota Rangkasbitung
PetaKoordinat: 5°58′S 106°24′E / 5.967°S 106.400°E / -5.967; 106.400
Lokasi
NegaraIndonesia
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiTaman Nasional Gunung Halimun Salak
 - lokasiBogor
Hulu ke-2 
 - lokasiLebak
Muara sungai 
 - lokasiTengkurak, Tirtayasa, Serang, Banten
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Ciujung
Kode DASDAS230033
Luas DAS2.159 km2 (834 sq mi)
Pengelola DASBPDAS Citarum-Ciliwung
Wilayah sungaiWS Cidanau-Ciujung-Cidurian
Kode wilayah sungai02.03.A2
Otoritas wilayah sungaiBBWSC3
Peta
Lokasi Muara lama (kiri) dan muara baru (kanan) Ciujung di pesisir pantai utara Jawa.

Hidrologi DAS

sunting

Ciujung merupakan aliran utama di dalam sistem daerah aliran sungai Ciujung dengan luas 2.150 km2 (830 sq mi).[2] DAS tersebut berbatasan dengan DAS Cidurian yang berada disebelah timur dari mulai titik puncak hulu hingga ke daerah hilirnya. Disebelah selatan, DAS Ciujung berbatasan dengan DAS Cibareo dan DAS Cimadur yang juga berhulu di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, serta DAS Cihara. Ketiganya merupakan kelompok DAS yang bermuara ke pesisir selatan Jawa, wilayah perairan Samudera Hindia. Di bagian barat daya berbatasan dengan DAS Ciliman yang mengalir dan bermuara ke pesisir pantai barat pulau Jawa, wilayah perairan Selat Sunda. Selain itu DAS Cibungur dan Cidanau di sebelah timur dimana keduanya menjadikan komplek Gunung Karang sebagai titik puncak hulunya juga bermuara ke Selat Sunda. Sementara DAS Cibanten berbatasan di sebelah barat laut, mulai dari bagian hulunya yaitu puncak Gunung Karang hingga ke hilir, perairan Laut Jawa.[3]

DAS Ciujung memiliki 7 titik batas DAS (triple divide) dimana tiap titik terdapat 3 DAS yang saling bertemu. Ketujuh titik batas DAS tersebut adalah:[3]

  1. Titik batas Ciujung-Cidurian-Cibareo; koordinat 6°43′19″S 106°28′01″E / 6.72196°S 106.46696°E / -6.72196; 106.46696
  2. Titik batas Ciujung-Cibareo-Cimadur; koordinat 6°42′33″S 106°25′19″E / 6.70915°S 106.42193°E / -6.70915; 106.42193
  3. Titik batas Ciujung-Cimadur-Cihara; koordinat 6°41′14″S 106°18′19″E / 6.68734°S 106.30523°E / -6.68734; 106.30523
  4. Titik batas Ciujung-Cihara-Ciliman; koordinat 6°41′56″S 106°11′55″E / 6.69894°S 106.19853°E / -6.69894; 106.19853
  5. Titik batas Ciujung-Ciliman-Cibungur; koordinat 6°34′42″S 106°04′36″E / 6.57821°S 106.07678°E / -6.57821; 106.07678
  6. Titik batas Cidanau-Ciujung-Cibungur; koordinat 6°16′30″S 106°02′01″E / 6.27504°S 106.0337°E / -6.27504; 106.0337
  7. Titik batas Cibanten-Ciujung-Cidanau; koordinat 6°16′07″S 106°02′57″E / 6.2685°S 106.04916°E / -6.2685; 106.04916

Dari tujuh titik batas DAS tersebut, titik batas DAS Ciujung-Cihara-Ciliman memiliki kondisi yang istimewa dimana ketiga DAS yang saling berbatasan pada satu titik, masing-masing bermuara di tiga perairan yang berbeda yaitu; DAS Ciujung bermuara ke Laut Jawa, DAS Cihara bermuara ke Samudera Hindia dan DAS Ciliman bermuara ke Selat Sunda.[3]

Dalam konteks Manajemen Sumber Daya Air, DAS Ciujung masuk dalam satuan wilayah sungai (WS) Cidanau-Ciujung-Cidurian dibawah otoritas Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian atau biasa disingkat BBWSC3.[4] Sedangkan dalam kontek pengelolaan DAS itu sendiri dikelola oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung atau biasa disingkat BPDAS Citali.[2]

Beberapa anak sungai yang berada dalam DAS Ciujung antara lain:

  • Ci Asem
  • Ci Beurang
  • Ci Simeut
  • Ci Malangneungah
  • Ci Mangeunteung
  • Ci Manggu
  • Ci Halimun
  • Ci Eear

Pemanfaatan

sunting

Penduduk di sepanjang Sungai Ciujung memanfaatkan untuk sumberdaya perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit air Sungai Ciujung juga dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi melalui sejumlah bendung seperti Bendungan Pamarayan. Lahan yang ada di kiri kanan Daerah Aliran Sungai Ciujung secara umum merupakan daerah perbukitan, perkebunan, hutan, sawah, pemukiman, industri, pabrik dan sebagainya.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Profil Sungai di Provinsi Banten". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-09. Diakses tanggal 2016-05-11. 
  2. ^ a b Hukum Online. "Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.511/MENHUT-V/2011". 
  3. ^ a b c "Peta Interaktif". WebGIS MenLHK. 
  4. ^ ""PerMenPUPR No.04/PRT/M/2015 - Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai"". PERATURAN.GO.ID. 

5°57′47″S 106°21′25″E / 5.962932°S 106.356911°E / -5.962932; 106.356911