Cincin (makanan)
Cincin adalah kue khas Banjar yang berbentuk bulat seperti lingkaran. Pada bagian dalam cincin tersebut terdapat empat lubang. Keempat lubang pada makanan tersebut berbentuk seperti cincin, itulah sebabnya makanan tersebut dinamakan cincin.
Asal | |
---|---|
Keahlian memasak | masakan Indonesia |
Rincian | |
Jenis | camilan |
Metode penyajian | goreng |
Bahan utama | tepung terigu, gula merah dan garam dapur |
Cincin merupakan simbol dari alam tempat manusia hidup. Adanya empat lubang pada makanan tersebut bermakna adanya empat penjuru mata angin yaitu timur, barat, utara, dan selatan.
Bagi manusia, empat penjuru mata angin tersebut merupakan pertanda kehidupan. Siklus alam tetap bermula dari empat penjuru ini. Empat penjuru ini dalam kehidupan juga melambangkan keseimbangan alam sekitar. Selain itu, diyakini pula bahwa dengan adanya empat cincin pada kue ini sebagai pelindung manusia dari makhluk gaib. Masyarakat Banjar meyakini bahwa makhluk gaib tidak akan datang menggangu manusia dari empat penjuru angin.[1]
Referensi
sunting- ^ Rahmawati, Neni Puji Nur,. Makna simbolik dan nilai budaya kuliner "wadai Banjar 41 macam" pada masyarakat Banjar Kalsel (edisi ke-Cetakan pertama). Yogyakarta. ISBN 978-602-1228-94-4. OCLC 957057293.