Cikalahang, Dukupuntang, Cirebon
Sejarah / Cerita Rakyat
Asal-Usul Desa Cikalahang
Pada zaman dahulu desa Cikalahang merupakan hutan yang sangat lebat. Pada suatu hari ada seorang wanita yang hendak membuka lahan di hutan tersebut. Untuk dijadikannya tempat tinggal tetapi ia tidak bisa melakukan semua itu. ia harus menebang pepohonan yang sangat besar. iapun berpikir untuk membakar hutan tersebut.Namun karena dibakar api merambat ke mana-mana hingga merambat ke Desa Bobos, Dukupuntang, Pakuncen. Karena itulah perbatasan desa Cikalahang tidak teratur.Setelah semua rata tanpa ada pepohonan orang-orangpun mendatangi lahan tersebut untuk menjadikan tempat tinggal. semakin lama semakin banyak orang yang bertempat tinggal di lahan tersebut. Hingga lahan tersebut menjadi ramai dan dinamakan sebagi desa Sudi Mampir, karena banyak orang yang mampir di lahan tersebut.
Pada suatu hari ada seorang kakek-kakek yang berjualan minyak di desa tersebut, tetapi tidak ada yang membelinya. Hingga akhirnya ia menjual minyak tersebut ke Desa Mandala, dan hasilnyapun tetap sama saja. Ia berpikir untuk berjualan kembali ke Desa Sudimampir, tetapi hasilnya sama saja. Ia beristirahat di bawah pohon Malaka iapun memakan beberapa buah malaka, tetapi rasanya pahit, dan ia meminum air sumur yang ada didekat pohon itu.Tetapi air itu terasa manis. Ia berpikir untuk menjual air tersebut, Ia menumpahkan semua minyaknya dan menggantinya dengan air sumur itu. Iapun langsung menjualnya keliling desa Sudi Mampir. Dan akhirnya air itu laku terjual karena masyarakat penasaran dengan air itu, Tapi masyarakat mengeluh karena rasa air tesebut tidak manis apa yang dikatakan oleh kakek-kakek tersebut. Masyarakat mengadukannya ke Desa, Keesokan harinya kakek tersebut dipanggil ke Desa untuk di Sidang.
Dalam sidang tersebut kakek itu menjelaskan bagaimana dan di mana ia mengambil air tersebut. Semua orang tertawa mendengar cerita kakek itu. 'hahaha' Karena setelah memakan buah malaka terus minum air,air itu akan terasa manis di mulut kita. Padahal air tersebut tidak manis. Dan peristiwa itu tersebar ke mana-mana. Hingga pada akhirnya orang-ornag lebih mengenal desa Sudi Mampir dengan sebutan desa Cikalahang yang artinya Ci= cai/air, Lahang= hambar/ tak berasa.
Cikalahang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Cirebon | ||||
Kecamatan | Dukupuntang | ||||
Kode Kemendagri | 32.09.16.2002 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | 4500 | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Cikalahang adalah desa di kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.
Desa Cikalahang terdiri dari lima blok yaitu Blok I, II, III, IV, dan V. Penduduk desa ini terdiri dari 2000 KK, karena merupakan desa terluas yang ada di Kabupaten Cirebon, ini bisa dibuktikan dengan berdirinya 3 masjid desa yang ada, di samping itu adanya 3 sekolah dasar yang jarang ditemui di tempat lain di kabupaten Cirebon. Sebagian besar penduduk di desa ini bertani dan pedagang. Desa Cikalahang merupakan batas desa yang menghubungkan Cirebon dengan Kuningan. Desa ini merupakan akses ke tempat Pariwisata Telaga Remis Kabupaten Kuningan. Bagi para penikmat kuliner sepanjang jalan menuju tempat wisata banyak dijumpai rumah makan terutama ikan bakar dengan cita rasa yang tinggi dengan harga yang kompetitif.