Cicurug, Majalengka, Majalengka
Cicurug adalah kelurahan di kecamatan Majalengka, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia.
Cicurug | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Majalengka | ||||
Kecamatan | Majalengka | ||||
Kode Kemendagri | 32.10.07.1003 | ||||
Kode BPS | 3210070006 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Secara administratif terletak dikampung Cicurug, Desa Cicurug Kecamatan Majalengka. Lokasi ini relatif mudah dijangkau dengan kendaraan roda empat dan roda dua melalui jalan beraspal yang sudah mencapainya. Secara atronomis terletak dikoordinat 6º51’08” LS dan 108º13’52” BT.
Utusan Sunan Gunung Jati
suntingBab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Pada tahun sekitar 1480-an Sunan Gunung Jati mengutus Pangeran Muhamad yang dikenal sebagai Pangeran Pamelekaran putra Pangeran Panjunan menyebarkan agama Islam di Majalengka. Pangeran Muhammad yang memiliki keahlian mendalang, dan disebut juga Pangeran Dalang disertai ayahnya Pangeran Panjunan putra Syekh Datuk Kahfi ditugaskan oleh Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan ajaran Islam di kawasan Barat yang sekaligus merupakan benteng pertahanan apabila Talaga mengadakan penyerangan. Sehingga dengan modal kemampuan mendalang dan Pangeran Panjunan sebagai Ulama besar penyebaran ajaran Islam di SIndangkasih tidak banyak hambatan.
Kemampuan Pangeran Muhamad dalam hal ke-Islaman cukup mendalam, telah menjadikan penyebaran agama Islam semakin lancar. Pada awal tahun 1500-an Pangeran Muhamad memperistri Siti Armilah seorang putri pemuka agama Islam di Sindang Kasih. Siti Armilah membantu suaminya menyebarkan ajaran agama Islam. Perkawinan Pangeran Muhamad dengan Siti Armilah dikaruniai seorang putra bernama Pangeran Santri. Pangeran Santri inilah yang kemudian menikah dengan Ratu Pucuk Umun dari Kerajaan Sumedang Larang. Pangeran Muhamad meninggal pada tahun 1546 dan dimakamkan di tempat ini. Versi lain kendatangan Pangeran Muhamad ke Majalengka adalah untuk mencari pohon maja yang akan dijadikan obat di Cirebon.
Makam Karomah
suntingBab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Makam Pangeran Muhamad terletak di tengah persawahan di daerah perbukitan berjarak sekitar 3 km dari pusat kota Majalengka. Makam ini termasuk makam yang banyak dikunjungi para peziarah.
Makam Pangeran Muhamad menempati areal seluas sekitar 4150 m2. Areal ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu halaman parkir, halaman yang berisi makam-makam juru kunci, dan makam Pangeran Muhamad. Makam Pangeran Muhamad terletak di bagian paling belakang atau paling utara. Makam ditempatkan dalam satu cungkup permanen berukuran 5 x 6 m, berlantai keramik putih, beratap genting. Makam ditandai dengan adanya jirat dan dua nisan yang terletak di bagian utara dan selatan jirat. Jirat makam ini berupa bangunan berdenah segi empat berteras tiga. Jirat dibuat dari bahan permanen dengan permukaan dilapisi keramik. Nisan dibuat dari batu pipih dengan bentuk dasar segi empat dan pada bagian atas berbentuk undakan yang diakhiri bentuk rata pada bagian atasnya. Makam ditutupi dengan kelambu berwarna putih yang disangga empat tiang besi.
Referensi
suntingPranala luar
sunting- http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=213&lang=id#sthash.7sjBvpbO.dpuf Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine.