Christie Damayanti

Chirstie Damayanti atau akrab dipanggil Christie (lahir 13 Juni 1969) adalah seorang arsitek, penulis, dosen dan tokoh perempuan disabilitas Indonesia. Sebagai arsitek, salah satu karyanya yang fenomenal adalah Central Park Jakarta, pusat perbelanjaan ini menjadi salah satu pelopor dalam bangunan yang ramah terhadap disabilitas dan berhasil meraih banyak penghargaan internasional. Beberapa karyanya di bidang arsitektur bersama Agung Podomoro Group, adalah The Thamrin Residence, Senayan City dan Braga City Walk, Bandung.[1]

Christie Damayanti
Christie Damayanti
Nama asalChristie Damayanti
Lahir(1969-06-13)13 Juni 1969
Jakarta
AlmamaterUniversitas Tarumanagara
Pekerjaan
Tempat kerjaAgung Podomoro Group
Dikenal atasPenggiat Disabilitas
Karya terkenalCentral Park Jakarta
Senayan City
Braga City Walk, Bandung
The Thamrin Residence
Anak2
Orang tuaIr. Suharto Prodjowijono (alm.) - Ayah
Wara Utami (almh.) - Ibu

Sebagai penulis, Christie telah menerbitkan tidak kurang dari 26 buku dalam Bahasa Indonesia yang memiliki beragam tema, dari biografi, arsitektur, disabilitas hingga filateli, dimana buku-buku itu diterbikan oleh penerbit Leutika Prio, Yogyakarta.[2]

Biografi

sunting

Christie Damayanti terlahir sebagai anak sulung dari 3 bersaudara, dari ayah bernama Ir. Suharto Prodjowijono (alm.) dan ibu bernama Wara Utami (almh.).[2] Sepertinya minatnya terhadap dunia arsitektur, tumbuh sedari kecii, ketika ayahnya yang seorang Insinyur Teknik Sipil, lulusan dari Universitas Gadjah Mada, memberikannya buku gambar, saat ini ia masih di Taman kanak-kanak. Dari ayahnyalah ia banyak belajar menggambar bentuk-bentuk seperti rumah dan bangunan.[3]

Ayahnya terlahir di Yogyakarta dan Ibunya dari Purwokerto, dimana ayahnya meninggal dunia pada 5 Maret 2013. Saat ini beberapa rumah keluarganya di Yogya menjadi home stay KINANTI, yang sangat tradisional dan cukup terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Rumah dari kakeknya terletak di daerah Surokarsan, yang berdekatan dengan rumah dari orang tua Presiden Indonesia kedua, Bapak Soeharto.[3]

Keluarga besar dari Ibu Christie, berasal dari Purwokerto, tepatnya di desa Bobosan yang nyaman. Ibu Christie adalah putri kedua dari dua belas bersaudara. Ketika berlibur ke sana, Christie juga sering berwisata ke Baturraden.[4]

Penari Bali dan Karateka

sunting

Christie pernah berprofesi sebagai penari Bali dan sering menarikan Tari Oleg Tambulilingan, sebuah tarian yang berasal dari Bali yang juga dikenal sebagai "tarian lebah". Tarian ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, dan ia perlu waktu hingga setahun bisa menarikannya sesuai dengan aturan yang ada. Christie, mulai belajar menari sejak ia duduk di kelas 4 SD dan terus belajar hingga di kelas 3 SMA. Proses belajar menari ini, ia lakukan secara khusus, dimana guru tarinya, suami istri, Bapak Made dan Ibu Ketut, mengajarkan tarian ini dengan datang ke rumahnya.[5]

Dengan tarian ini, ia pernah mementaskannya di beberapa kesempatan yang biasanya diadakan di Taman Ismail Marzuki, Gedung Granada, yang sekarang menjadi Lippo Mall Nusantara dan bahkan di Gelora Senayan bersama-sama dengan beberapa sekolah di Jakarta. Selain mahir menarikan Tari Oleg Tambulilingan, Christie juga mampu menarikan dengan baik, Tari Pendet, Tari Panji Semirang, Tari Tenun dan Tari Legong. Kemampuannya dalam menari ini diajarkan oleh kedua orang tuanya, agar sebagai wanita, ia tidak terlalu tomboi, mengingat sejak kelas 1 SD, Christie juga menguasai beladiri Karate dan sudah memiliki banyak prestasi.[5]

Pendidikan

sunting

Christie adalah seorang Sarjana Arsitektur lulusan dari Universitas Tarumanagara tahun 1992.[6] Usai menyelesaikan studi S1-nya, Ia mulai magang dan bekerja di beberapa perusahaan sebagai konsultan arsitek. Dari mulai magang di PT Arkonin, lalu bergabung dengan Ciputra Development (1994-1998), PT Jasamitra Patriakarya (1998-2000), PT Pelita Propertindo (2003-2006), dan terakhir bergabung dengan PT Agung Podomoro Land sejak 2006 hingga kini.

Salah satu karya desain arsitekturnya yang terbilang sukses adalah Mal Central Park.[7] Christie yang sangat peduli dengan lingkungan hidup, mengutamakan keseimbangan dan keserasian antara arsitektur bangunan dengan lingkungan di sekitarnya. Hal ini yang membuat Central Park adalah mal yang paling berbeda dengan mal-mal lain di Jakarta. Central Park memberikan ruang terbuka hijau dan keindahan taman yang luas bagi para pengunjungnya. Menjadikan mal bukan hanya sekadar pusat perbelanjaan melainkan juga sarana relaksasi warga kota dari kesumpekan metropolitan.

Pada tahun 1993 Christie Damayanti sempat mengenyam pendidikan di Bisnis English, Perth, Australia. Lalu ia melanjutkan studi ke St. Mark International College di negeri kangguru tersebut. Tahun 1994 hingga 1997, Christie kemudian meneruskan studi S2-nya.

Karya Tulis

sunting

Christie, termasuk salah satu penulis yang cukup aktif, khususnya di Kompasiana,[8] dimana dalam sehari ia bisa menghasilkan 3 hingga 4 tulisan, dan seringkali, beberapa darinya menjadi tajuk utama. Beberapa tulisannya disana, akhirnya dibukukan.[1]

  1. Damayanti, Christie (2020). Jejak Nostalgia : Cerita Cita & Karya. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-865-8. 
  2. Damayanti, Christie (2020). Musim Panas di Atas Kursi Roda di Jepang 2019: Quality Time Mother-Daughter. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-867-2. 
  3. Damayanti, Christie (2020). Pesisir Timur Amerika:Washington DC, New York, Boston, Florida. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-868-9. 
  4. Damayanti, Christie (2020). Musim Panas di Kursi Roda Jepang 2019: Kobe & Nara With Love. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-869-6. 
  5. Damayanti, Christie (2020). Misteri Chichibu & Kawaguchiko. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-871-9. 
  6. Damayanti, Christie (2020). Dari Arizona, New Mexico, Sampai Texas. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-872-6. 
  7. Damayanti, Christie (2020). Menyusuri Singapore di atas kursi roda. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-874-0. 
  8. Damayanti, Christie (2020). Mimpi Malaikat Kecilku 2. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-875-7. 
  1. Damayanti, Christie (2021). Cinta Yang Tertinggal di Swiss & Liechtenstein. Yogyakarta: Leutika Prio. ISBN 978-602-371-899-3. 

Lihat Juga

sunting

Rujukan

sunting

Catatan Kaki

sunting
  1. ^ a b Dapa Loka, Emanuel (2011-12-28). "Christie Damayanti : After a Stroke, Still Zealous". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-02. 
  2. ^ a b Damayanti 2020, hlm. 403-406.
  3. ^ a b Damayanti 2020, hlm. 1-10.
  4. ^ Damayanti 2020, hlm. 11-20.
  5. ^ a b Damayanti 2020, hlm. 23-29.
  6. ^ Primus, Josephus (2012-09-27). "Inspirasi Christie Damayanti". Kompas. Diakses tanggal 2024-12-24. 
  7. ^ Kusumaputra, R. Adhi (2012-04-25). "Mall Central Park Raih Penghargaan Internasional". Kompas.com. Diakses tanggal 2024-12-03. 
  8. ^ Nugraha 2012, hlm. 255.

Daftar Pustaka

sunting

Pranala Luar

sunting