China Shipbuilding Industry Corporation

perusahaan asal Tiongkok

China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) dulu adalah salah satu dari dua konglomerat pembuatan kapal terbesar di Tiongkok, bersama China State Shipbuilding Corporation (CSSC). Perusahaan ini dibentuk oleh Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok pada tanggal 1 Juli 1999 melalui pemisahan dari CSSC, dan 100% saham perusahaan ini dipegang oleh State-owned Assets Supervision and Administration Commission (SASAC) dari Dewan Negara.[1] Berkantor pusat di Beijing, CSIC menangani aktivitas pembuatan kapal di utara dan barat Tiongkok, sementara China State Shipbuilding Corporation (CSSC) menangani aktivitas pembuatan kapal di timur dan selatan Tiongkok.

China Shipbuilding Industry Corporation
Nama asli
中国船舶重工股份有限公司
Badan usaha milik negara
IndustriPembuatan kapal, pertahanan
NasibDigabung dengan China State Shipbuilding Corporation
PendahuluChina State Shipbuilding Corporation
PenerusChina State Shipbuilding Corporation Limited
Didirikan1 Juli 1999; 25 tahun lalu (1999-07-01)
Kantor pusat,
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Hu Wenming (胡问鸣) (Chairman)
ProdukKapal, kapal selam, mesin diesel, baterai penyimpanan, fabrikasi struktur baja besar, permesinan pelabuhan, turbocharger, permesinan tembakau, pengukur gas, dan sistem distribusi otomasi
IndukSASAC
Situs webwww.csic.com.cn
China Shipbuilding Industry Corporation
Hanzi sederhana: 中国船舶重工股份有限公司
Hanzi tradisional: 中國船舶重工股份有限公司
Abbreviation
Hanzi: 中船重工
China Shipbuilding Industry Company Limited
Kode emitenSSE: 601989
IndustriPembuatan kapal
Kantor pusat,
Tiongkok
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Situs webcsicl.com.cn

Anak usaha CSIC, yakni China Shipbuilding Industry Company Limited (CSICL), melantai di Shanghai Stock Exchange pada tahun 2008. Unit bisnis perdagangan dari perusahaan ini adalah China Shipbuilding & Offshore International Co. Ltd (CSOC).[2]

CSIC telah mengembangkan 10 sektor utama, yakni pembuatan kapal, rekayasa kelautan, mesin diesel, baterai penyimpanan, fabrikasi struktur baja besar, permesinan pelabuhan, turbocharger, permesinan tembakau, pengukur gas, dan sistem distribusi otomasi.

Cakupan bisnis utama CSIC juga meliputi pengelolaan semua aset negara yang dikelolanya; investasi dan pembiayaan domestik dan luar negeri; riset dan produksi peralatan militer[3] (terutama kapal perang); perancangan, produksi, dan perbaikan kapal sipil domestik dan asing, peralatan kelautan, dan produk non-kapal lain; berbagai macam kerja sama ekonomi dan teknologi; pengerjaan proyek turnkey di luar negeri; ekspor tenaga kerja; proyek produksi dengan bahan baku dari luar negeri; pengerjaan proyek rekayasa, konstruksi rekayasa, konstruksi dan pemasangan bangunan, dsb.

Pada tanggal 26 November 2019, perusahaan ini digabung dengan China State Shipbuilding Corporation untuk membentuk China State Shipbuilding Corporation.

Sejarah

sunting
 
Galangan kapal Chuandong milik CSIC di Miaoyin'an, Chongqing

CSIC terdiri dari 96 perusahaan yang terletak di Tiongkok bagian utara, dan mempekerjakan lebih dari 300.000 orang. Aset CSIC meliputi perusahaan pembuatan kapal dan industri di Dalian (Dalian Shipbuilding Industry Company), Tianjin, Qingdao, Wuhan, Xi'an, Chongqing, dan Kunming, serta 30 institut riset dan 10 laboratorium pengembangan kapal sipil, kapal perang, dan peralatan terkait.

China State Shipbuilding Corporation (CSSC) melakukan restrukturisasi besar-besaran. Perusahaan-perusahaan pembuatan dan perbaikan kapal, serta produsen peralatan terkait yang dimiliki oleh CSSC di wilayah Dalian, Tianjin, Wuhan, Kunming, dan Xi’an, serta mayoritas institut di bawah China Ship Research & Development Academy, dipisah untuk membentuk China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) pada tanggal 1 Juli 1999 di Beijing. Restrukturisasi tersebut merupakan bagian dari inisiatif Dewan Negara, di mana pemerintah Tiongkok diminta membagi lima perusahaan pertahanan dan teknologi terbesar menjadi sepuluh perusahaan. Kelima perusahaan tersebut merupakan badan usaha milik negara yang diawasi langsung oleh Dewan Negara.

Area bisnis

sunting

CSIC merupakan yang terbesar di Tiongkok dalam bisnis perancangan, produksi, dan perdagangan kapal militer dan sipil, rekayasa kelautan, dan peralatan kelautan.

Perusahaan

sunting

Terdiri dari sejumlah perusahaan dan institut yang dulu dimiliki oleh China State Shipbuilding Corporation (CSSC), perusahaan ini memiliki 97 unit usaha, dengan aset mencapai RMB 34 milyar, omset tahunan mencapai RMB 11 milyar, dan memproduksi kapal dengan total berat 1,1 juta DWT per tahun. Terdapat 48 perusahaan industri, 28 institut riset, dan 15 perusahaan pemegang saham yang tersebar di lebih dari 20 provinsi dan kota di Tiongkok. Anak usaha CSIC antara lain Dalian Shipbuilding Industry Company, Bohai Shipyard, Wuchang Shipyard, Shanhaiguan Shipyard, China Ship Research & Development Academy, China Shipbuilding Trading Company Ltd., China National Shipbuilding Equipment & Material Corporation, China Offshore Industrial Corporation, dan HZ Windpower (Haizhuang Wind Power Equipment).

Pembuatan kapal

sunting

CSIC memiliki fasilitas pembuatan dan perbaikan kapal terbesar, serta mampu menangani riset, perancangan, produksi, dan perbaikan berbagai macam kapal dengan kapasitas hingga 388.000 DWT, rekayasa kelautan, kapal perang, kapal selam, kapal pendukung perang, senjata bawah air, dan peralatan lain yang terkait. Ratusan kapal sipil, proyek rekayasa kelautan, serta permesinan dan elektronik lain yang dirancang dan diproduksi oleh CSIC pun telah diekspor ke lusinan negara dan wilayah. Dengan memanfaatkan teknologi pembuatan kapal dan militer, CSIC juga telah mengembangkan ratusan produk elektromekanik yang digunakan di lebih dari 20 industri domestik, seperti dirgantara, metalurgi, PLTA, industri lampu, dsb.

CSIC merupakan perusahaan pembuatan dan perbaikan kapal terbesar di Tiongkok, yang mampu memproduksi dan memperbaiki berbagai macam kapal, termasuk VLCC, kapal permukaan, kapal selam, dan kapal pendukung perang, dengan berat hingga 300.000 DWT. Kapal buatan perusahaan inipun telah diekspor ke lebih dari 50 negara dan wilayah. CSIC juga merupakan kekuatan utama Tiongkok dalam hal riset dan perancangan kapal perang. Perusahaan ini memiliki 28 institut riset dengan lebih dari 360 keahlian khusus, dengan sekitar 30.000 teknisi, enam laboratorium, 150 laboratorium berskala besar, dan tiga pusat teknologi. CSIC juga merupakan produsen peralatan kelautan terbesar di Tiongkok. Perusahaan ini memiliki 38 pabrik untuk memproduksi mesin diesel kelautan, peralatan kelautan, dan produk pelengkap, termasuk aksesoris kapal, untuk keperluan sipil dan militer. Sejumlah produk tersebut diproduksi di bawah lisensi atau transfer teknologi. Dengan menggunakan teknologi pembuatan kapal dan militer, CSIC juga dapat mengembangkan dan memproduksi peralatan turnkey besar. Perusahaan inipun telah mengembangkan dan memproduksi ratusan produk non-kapal yang digunakan di lebih dari 20 industri, termasuk dirgantara, metalurgi, PLTA, petrokimia, tembakau, perkeretaapian, batu bara, industri lampu, dan konstruksi kota. Produk non-kapal juga diekspor ke seluruh dunia.

Posisi pasar

sunting

CSIC fokus pada pembuatan produk militer dan pembuatan kapal. Perusahaan ini juga berekspansi ke produk lain, dengan fokus pada inovasi teknologi dan pengendalian biaya.

Energi terbarukan

sunting

Pada tahun 2004, CSOS mendirikan Haizhuang Wind Power Equipment. Pada tahun 2008, purwarupa pertama dari sebuah turbin angin berkapasitas 2MW (dirancang oleh aerodyn Energiesysteme GmbH) dipasang.

Haizhuang Wind Power saat ini memproduksi tiga tipe turbin angin, yakni:

  • turbin angin 850 kW
  • turbin angin 2,0MW
  • turbin angin lepas pantai 5,0MW

Kontroversi

sunting

Pada bulan November 2020, Donald Trump mengeluarkan sebuah perintah eksekutif yang melarang perusahaan dan warga negara Amerika Serikat untuk memegang saham perusahaan yang disebut memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, termasuk CSIC.[4][5][6]

Pada bulan Desember 2020, Departemen Perdagangan Amerika Serikat menambahkan 25 institut riset yang terafiliasi dengan CSIC ke Entity List dari Bureau of Industry and Security, karena perannya dalam perebutan wilayah di Laut Tiongkok Selatan.[7]

Referensi

sunting
  1. ^ CSICL 2012 annual report page 59
  2. ^ http://www.csic.com.cn/en/Survey.htm Diarsipkan 19 August 2019 di Wayback Machine. (Introduction)
  3. ^ Allen-Ebrahimian, Bethany (2020-06-24). "Defense Department produces list of Chinese military-linked companies, 20 years after mandate". Axios (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-24. 
  4. ^ Chen, Shawna (12 November 2020). "Trump bans Americans from investing in 31 companies with links to Chinese military". Axios. Diakses tanggal 12 November 2020. 
  5. ^ Pamuk, Humeyra; Alper, Alexandra; Ali, Idrees (2020-11-12). "Trump bans U.S. investments in firms linked to Chinese military" (dalam bahasa Inggris). Reuters. Diakses tanggal 2020-11-12. 
  6. ^ Swanson, Ana (2020-11-12). "Trump Bars Investment in Chinese Firms With Military Ties". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2020-11-13. 
  7. ^ "U.S. Imposes New Sanctions on People's Republic of China Actors Linked to Malign Activities". United States Department of State (dalam bahasa Inggris). 2020-12-18. Diakses tanggal 2020-12-18. 

Pranala luar

sunting