Chhinnamasta (Sanskerta: छिन्नमस्ता, Chinnamastā, "Ia yang kepalanya terpisah"), yang sering kali disebut Chinnamasta, dan juga disebut Chhinnamastika dan Prachanda Chandika, adalah salah satu Mahawidya, sepuluh dewi Tantrik dan aspek keganasan dari Dewi, Bunda Ilahi Agama Hindu. Chhinnamasta dapat secara gampang diidentifikasikan dengan ikonografi tak lazimnya. Dewi telanjang yang memancung dirinya sendiri tersebut, biasanya berdiri atau duduk di atas sepasang ilahi yang sedang bercumbu, memegang kepalanya sendiri yang terpisah di satu tangannya dan sebuah simitar di tangan lainnya. Tiga pancuran darah keluar dari lehernya dan diminum oleh kepalanya yang terpisah dan dua pendampingnya.

Chhinnamasta
Dewanagariछिन्नमस्ता

Chhinnamasta adalah dewi kontradiksi. Ia melambangkan dua aspek Dewi" pemberi kehidupan dan pengambil kehidupan. Ia dianggap menjadi simbol kontrol seksual diri dan pertubuhan dari energi seksual, tergantung pada interpretasinya. Ia mewakili kematian, temporalitas, dan kehancuran serta kehidupan, keabadian, dan rekreasi. Dewi tersebut memberikan realisasi spiritual diri dan kesadaran kundalini – energi spiritual. Legenda Chhinnamasta menekankan penyakralan diri-nya – terkadang dipasangkan dengan unsur maternal – dominansi seksual, dan kemurkaan penghancuran diri.

Chhinnamasta dipuja dalam sekte Kalikula Shaktisme, tradisi sentris Dewi dari agama Hindu. Meskipun Chhinnamasta dianggap sebagai salah satu Mahawidya, jarang ada kuil-kuil yang ditujukan untuknya (yang kebanyakan ditemukan di Nepal dan timur India) dan penyembahannya secara terbuka. Namun, ia merupakan dewi Tantrik yang penting, paling dikenal dan disembah sebagai salah satu Tantrika esoterik.

Chhinnamasta dihormati oleh umat Hindu dan Buddhis. Ia sangat berkaitan dengan Chinnamunda – bentuk kepala terpisah dari dewi Buddhis Tibetan Wajrayogini.

Asal muasal

sunting
 
Chinnamunda Buddhis diyakini menjadi turunan dari Chhinnamasta Hindu, lukisan abad ke-14, Nepal.

Chhinnamasta adalah dewi penting dalam Buddhisme Tibetan dan Tantrik, dimana ia disebut Chinnamunda ("ia dengan kepala yang terpisah") atau Trikaya-vajrayogini ("Wajrayogini berbadan tiga"). Chinnamunda adalah bentuk kepala terpisah dari dewi Wajrayogini (atau Wajrawarahi, sebuah bentuk keganasan dari Wajrayogini), yang digambarkan serupa.[1][2]

Teks-teks Buddha menyebut kelahiran Chinnamunda Buddhis. Satu kisah mengisahkan murid-murid Krishnacharya, dua bersaudari Mahasiddha ("orang-orang berkesempurnaan besar") Mekhala dan Kanakhala, yang memotong kepala mereka, menyerahkannya ke guru mereka, dan kemudian menari. Dewi Wajrayogini juga muncul dalam bentuk ini dan menari dengan mereka. Cerita lainnya mengisahkan tentang bagaimana putri Mahasiddha Lakshminkara, yang merupakan inkarnasi sebelumnya dari seorang pengikut Padmasambhawa, memotong kepalanya sebagai hukuman dari dari raja dan mengaraknya ke kota, dimana masyarakat menyebutnya sebagai Chinnamunda-Vajravarahi.[3][4]

Pada dekade-dekade awal abad ke-20, Benoytosh Bhattacharyya - seorang pakar Tantra dan kemudian direktur Institut Oriental Baroda - mempelajari berbagai teks seperti Sadhanamala Buddhis (1156 Masehi), Chhinnamastakalpa Hindu (tanggal tidak diketahui), dan Tantrasara (akhir abad ke-16). Ia menyatakan bahwa Chhinnamasta Hindu dan Chinnamunda Buddhis adalah dewi yang sama, disamping kenyataan bahwa Chhinnamasta Hindu mengenakan seekor ular sebagai benang keramat dan ditambahkan pasangan Rati-Kamadeva dalam ikonnya. Dalam Sadhanamala, dewi tersebut disebut Sarwabuddha ("seluruh kesadaran"), dan didampingi oleh Wajrawaironi dan Wajrawarnini; dalam Tantrasara Hindu, ia disebut Sarwasiddhi ("seluruh penyertaan"), dan disertai oleh pendamping Dakini, Waironi, dan Warnini. Dalam Chhinnamastakalpa, ia disebut Sarwabuddhi ("seluruh pencerahan"); para pendampingnya menggunakan nama-nama Buddhis. Bhattacharyya menyatakan bahwa Chhinnamasta Hindu berasal dari Chinnamunda Buddhis, yang telah disembah sejak sekitar abad ke-7.[5]

 
Chhinnamasta digambarkan sedang duduk yang kontras dengan penggambaran tradisionalnya, lukisan Bundi, s. 1775.

Meskipun pandangan Bhattacharyya kebanyakan tak dipersengketakan,[6][7][8] beberapa cendekiawan seperti S. Shankaranarayanan - pengarang Sepuluh Kekuatan Kosmik Besar - mengatributkan Chhinnamasta pada anteseden Weda (Hindu kuno). Sukumari Bhattacharji, pengarang Teogoni India, berkata bahwa fungsi dewi Weda Nirrti diwariskan oleh dewi Hindu Kali, Chamunda, Karali, dan Chhinnamasta. Sastra Hindu mula-mula menyebut Chhinnamasta dalam upapurana Shakta Maha-bhagavata Purana (s. 950 Masehi) dan Devi-Bhagavata Purana (abad ke 9–12). Elisabeth A. Benard, pengarang Chinnamastā: The Aweful Buddhist and Hindu Tantric Goddess,[a] berkata bahwa mengenai asal mjasalnya, jelas bahwa Chhinnamasta/Chinnamunda dikenal pada abad ke-9 dan disembah oleh Mahasiddha.[6] Meskipun secara essensial disepakati dengan pandangan Bhattacharyya, Karel R. van Kooij, mantan Profesor sejarah seniAsia Selatan di Universitas Leiden, lebih lanjut mengasosiasikan ikonografi Chhinnamasta dengan dewi Tantrik Varahi dan Chamunda.[10]

Catatan kaki

sunting
Kutipan
  1. ^ (Kinsley 1988, hlm. 172)
  2. ^ (English 2002, hlm. 94)
  3. ^ (Benard 2000, hlm. 9–11)
  4. ^ (English 2002, hlm. 101–2)
  5. ^ (Benard 2000, hlm. 12–5)
  6. ^ a b (Benard 2000, hlm. 16–7)
  7. ^ (Donaldson 2001, hlm. 411)
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama K175
  9. ^ (McDermott 1996, hlm. 357–8)
  10. ^ (van Kooij 1999, hlm. 266)

Referensi

sunting

Templat:Mahawidya


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan