Chữ Hán (𡨸) atau chữ Nho (𡨸, arti harfiah aksara cendekiawan Konfusius) adalah istilah bahasa Vietnam untuk aksara Tionghoa yang dipakai untuk menulis bahasa Tionghoa Klasik. Istilah ini dipakai untuk membedakannya dari chữ Nôm yang dipakai untuk menulis bahasa Vietnam. Hán tự (lafal bahasa Vietnam: hǎːn tɨ̂ˀ , arti aksara Tionghoa) adalah istilah untuk digunakan dalam kaitannya dengan teks-teks asing.

chữ Hán/chữ Nho, Hán tự.

Pada masa kekaisaran di Vietnam, dokumen resmi sebagian besar ditulis dalam bahasa Tionghoa Klasik, seperti halnya karya-karya dalam bahasa Tionghoa Klasik yang ditulis di Cina, Korea, dan Jepang. Bahasa Vietnam waktu itu hanya dipakai untuk menulis karya sastra.

Sama halnya dengan kanji dan hanja, cara baca karakter Hán tự, mencerminkan cara baca aksara Tionghoa untuk bahasa Tionghoa Pertengahan, dan merupakan data yang sangat bernilai untuk meneliti sejarah fonologi bahasa Tionghoa.

Kepopuleran bahasa Tionghoa Klasik dan penulisan memakai Hán tự, memudar sepanjang abad ke-20, setelah kolonisasi Prancis dan kemerdekaan Vietnam.

Aksara chữ Nôm yang merupakan modifikasi dari aksara Tionghoa setidaknya sudah diciptakan orang Vietnam pada abad ke-13. Tidak seperti halnya Hán tự, chữ Nôm dapat dipakai untuk menulis kata-kata bahasa Vietnam asli. Walaupun chữ Nôm diciptakan untuk penutur asli bahasa Vietnam, menulis dengan chữ Nôm memerlukan pengetahuan dasar aksara Tionghoa. Oleh karena itu, chữ Nôm sebagian besar hanya dipakai oleh kalangan sastrawan elit untuk menulis karya sastra (misalnya oleh penyair Nguyễn Du dan Hồ Xuân Hương), sementara semua dokumen resmi tetap ditulis dalam Hán tự hingga menjelang abad ke-20.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting