Celepuk rinjani
Celepuk rinjani | |
---|---|
Celepuk rinjani | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | O. jolandae
|
Nama binomial | |
Otus jolandae Sangster et al., 2013
|
Celepuk rinjani (Otus jolanodea) adalah sejenis Burung hantu celepuk yang hanya terdapat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara. Satu-satunya jenis burung endemik di pulau itu, pertama kali ditemukan pada bulan September 2003[1][2] dan secara resmi teridentifikasi pada tahun 2013.[3] Namanya diambil dari Gunung Rinjani, gunung yang terdapat di pulau tersebut.
Burung ini pertama kali ditemukan oleh seorang naturalis asal Inggris, Alfred Everett, pada Mei 1896. Pada mulanya, jenis ini diberi nama Pisorhina albiventris. Kemudian, burung jenis ini dianggap sebagai anak jenis dari celepuk Maluku dan mendapat nama ilmiah Otus magicus albiventris. Celepuk maluku (Otus magicus) sendiri merupakan jenis burung endemik yang tersebar di Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara (Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba serta pulau-pulau kecil di sekitarnya).[4]
Celepuk Rinjani pada saat ini masuk ke dalam daftar 1 dari 25 fauna yang hampir punah dan tercatat di Balai Taman Nasional Rinjani (BTNGR). Status tersebut selanjutnya diperkuat oleh Uni International Conservation of The Nature (UICN), sebuah badan yang mengurus soal konservasi alam ini sejak tahun 2016 lalu menetapkan Celepuk Rinjani sebagai fauna Near Thretened (hampir punah). Kepunahan Celepuk Rinjani sebagian besar disebabkan akibat degradasi lahan hutan. Apalagi habitat jenis Otus yang satu ini hidup di ekosistem ekoton.[5]
Etimologi
suntingJulukan spesifik jolandae diberikan pada spesies ini untuk menghormati Dr Jolanda Luksenburg, seorang ahli biologi yang menemukan spesies ini pada tahun 2003. Nama Indonesia untuk spesies ini adalah Celepuk rinjani yang merujuk kepada Gunung Rinjani, gunung berapi aktif setinggi 3700 m yang terdapat di Lombok. Burung ini juga dikenal secara lokal sebagai burung pok, mengacu secara onomatope untuk tiruan bunyi dari burung tersebut.[3]
Deskripsi dan identifikasi
suntingSeperti kebanyakan burung hantu bergenus Otus lainnya, Celepuk rinjani berwarna coklat, berbintik-bintik warna putih.[3] Apabila dilihat dari sisi fisik, Celepuk Rinjani memiliki kemiripan dengan Otus Albiventris (endemik di Pulau Sumbawa). Namun demikian, dari proses penelitian, perbedaan yang mencolok terletak pada bentuk tubuh bagian atas. Perbedaan itu terutama pada motif garis kecoklatan yang lebih tipis dengan mahkota yang lebih gelap.[5] Burung ini juga sangat mirip penampilannya dengan Celepuk maluku, O. magicus, tetapi memiliki panggilan yang berbeda, siulannya lebih bersih daripada siulan serak-serak dari O. magicus.[3]
Referensi
sunting- ^ "Unique Calls Reveal New Owl Species". Live Science. Diakses tanggal 2013-02-14.
- ^ "A new owl species from Indonesia is formally described". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-09. Diakses tanggal 2013-02-14.
- ^ a b c d Sangster, G.; King, B. F.; Verbelen, P.; Trainor, C. R. (2013). "A new owl species of the genus Otus (Aves: Strigidae) from Lombok, Indonesia". PLoS ONE. 8 (2): e53712. doi:10.1371/journal.pone.0053712. PMC 3572129 . PMID 23418422.
- ^ Wihardandi, Aji (14 Februari 2013). "Celepuk Rinjani, Spesies Baru dari Pulau Lombok". www.mongabay.co.id. Diakses tanggal 18 September 2021.
- ^ a b Jejak Lombok (3 Agustus 2020). "Celepuk Rinjani dalam Bayang Kepunahan Akibat Degradasi Hutan". www.jejaklombok.com. Diakses tanggal 18 September 2021.