Cawan Kudus adalah sebuah wadah yang dalam tradisi Kristen Yesus pakai di Perjamuan Terakhir untuk menyajikan air anggur. Wadah tersebut disebut dalam Injil-Injil Sinoptik dengan sebutan ποτήριον ("cangkir, wadah minum"). Perayaan Ekaristi dalam masyarakat-masyarakat dan gereja-gereja Kristen mempertahankan unsur-unsur asli dari Perjamuan Terakhir, roti dan cangkir atau cawan, dengan diiringi kata-kata Yesus, seperti yang tercantum dalam Injil-Injil. Cawan Kudus dalam bentuk Piala Suci menjadi sebuah topos dalam romansa Arthurian pada zaman abad pertengahan tinggi. Dalam penghormatan relik Katolik Roma dari akhir abad pertengahan, dua artefak, yang satu disimpan di Genoa dan yang lainnya di Valensia, diidentifikasikan sebagai Cawan Kudus.

Yesus dari Ekaristi karya Juan Juanes. Lukisan abad ke-16 ini menggambarkan Cawan Valensia.

Perjamuan Terakhir

sunting

Injil Matius (26:27-29) berkata:[1]

Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."

Peristiwa ini, yang biasanya dikenal sebagai Perjamuan Terakhir, juga disebutkan oleh para penulis injil, Markus dan Lukas, dan oleh Rasul Paulus dalam I Korintus. Dengan deskripsi sebelumnya menyebut pemecah-mecahan roti, ini adalah fondasi bagi tradisi Ekaristi atau Komuni Kudus, yang giat diadakan di beberapa gereja Kristen. Alkitab tak menyebut cangkir kecuali dalam konteks Perjamuan Terakhir dan tak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang objek itu sendiri.

Referensi

sunting