Carrie adalah novel epistolari Amerika Serikat dan novel pertama penulis Stephen King yang dirilis pada tanggal 5 April 1974 dengan cetakan pertama sekitar 30.000 eksemplar.[1] Dengan latar waktu maju tahun 1979, novel ini mengisahkan mengenai Carrietta "Carrie" N. White, seorang siswi SMA pemalu yang memanfaatkan kemampuan telekinesisnya untuk membalas dendam pada orang-orang yang pernah mengganggunya, dan pada akhirnya menimbulkan salah satu bencana terburuk dalam sejarah Amerika. King menyatakan bahwa novel ini "memiliki kekuatan mengejutkan untuk menyakiti dan menakuti". Carrie adalah salah satu buku yang paling dilarang di sekolah-sekolah di Amerika Serikat.[2] Sebagian besar cerita novel ini dikisahkan dengan struktur epistolari, yang menggunakan kliping surat kabar, artikel majalah, surat-surat, dan kutipan dari buku-buku untuk menjelaskan bagaimana Carrie menghancurkan kota fiksi Chamberlain, Maine dalam rangka membalas dendam pada teman-teman sekelas yang pernah mengolok-oloknya.

Carrie
Sampul edisi pertama
PengarangStephen King
NegaraAmerika Serikat
BahasaInggris
GenreHoror
Epistolari
Tragedi
PenerbitDoubleday
Tanggal terbit
5 April 1974
Jenis mediaCetak (sampul keras)
Halaman199
ISBNISBN 978-0-385-08695-0

Beberapa adaptasi novel Carrie telah dirilis, termasuk film layar lebar tahun 1976, musikal Broadway 1988, film sekuel tahun 1999, film televisi tahun 2002, dan film tahun 2013.

Novel ini didedikasikan untuk istri King, Tabitha: "This is for Tabby, who got me into it – and then bailed me out of it."

Sinopsis

sunting

Menjelang Pesta Dansa

sunting
Bagian I – Olahraga Darah

Sejak sekolah dasar, Carrietta "Carrie" N. White telah menjadi subjek ketidaknormalan ibunya, Margaret White, yang memisahkan diri dari Kristen pada umumnya dan menganut agama sendiri (yang sepertinya hanya ia dan Carrie yang menganut). Di sekolah, kehidupan Carrie tidak jauh lebih baik; ia telah menjadi buangan sosial sejak kelas satu. Pada awal novel, Carrie bersekolah di SMA fiksi di kota Chamberlain, Maine. Saat sedang mandi sehabis kelas olahraga, ia mengalami menstruasi pertamanya. Carrie, yang tidak mengetahui apapun mengenai menstruasi, ketakutan dan mengira bahwa ia sedang mengalami pendarahan sampai mati. Bukannya bersimpati, teman-teman sekelas Carrie malah mengejek dan melempar tampon dan pembalut padanya. Setelah Carrie ditenangkan oleh guru olahraganya, Rita Desjardin, bola lampu di kamar mandi meledak. Saat Margaret mengetahui kejadian tersebut, ia menyalahkan Carrie, menuduh bahwa Tuhan sedang menghukum dirinya dan menguncinya di dalam lemari selama berjam-jam untuk berdoa meminta "pengampunan".

Keesokan harinya, Miss Desjardin menghukum anak-anak yang mengejek Carrie selama satu minggu di gedung olahraga. Salah seorang siswi, Chris Hargensen, menolaknya dan ia diskors selama tiga hari. Ia juga dilarang menghadiri pesta dansa sekolah. Siswi lainnya bernama Sue Snell merasa menyesal atas tindakannya terhadap Carrie dan bertekad untuk menjadi teman Carrie. Sementara itu, Carrie mulai mengetahui bahwa ia memiliki kemampuan telekinesis dan belajar bagaimana cara mengendalikannya. Menjelang pesta dansa, Sue berhasil membujuk pacarnya, Tommy Ross, agar pergi ke pesta dansa bersama Carrie untuk menebus kesalahannya. Carrie bersedia pergi ke pesta dansa, tetapi Margaret melarangnya, dan Carrie menggunakan kekuatan telekinesisnya untuk membela diri.

Sakit hati karena dilarang menghadiri pesta dansa, Chris dan pacarnya, Billy Nolan, berencana untuk mempermalukan Carrie di depan seluruh siswa. Chris dan Billy membantai dua ekor babi di sebuah peternakan dan menampung darahnya di dua ember. Billy kemudian menggantung ember tersebut pada kasau tersembunyi di atas panggung pesta dansa. Pada malam pesta dansa, Carrie dipaksa oleh Margaret agar tetap di rumah dan berdoa bersamanya, namun Carrie tetap pergi ke pesta bersama Tommy. Di pesta dansa, Carrie awalnya merasa gugup, tetapi perlahan orang-orang mulai memperlakukannya dengan sama. Carrie dengan cepat menikmati pesta dansa dan Tommy mulai menyukainya. Sementara itu, Sue yang berada di rumah terus khawatir atas apa yang terjadi di pesta dansa. Pada saat yang sama, ia bertanya-tanya apakah ia telah dihamili oleh Tommy.

Bencana

sunting
Bagian II – Pesta Dansa

27 Mei 1979: Carrie dan Tommy secara tak terduga terpilih sebagai raja dan ratu pesta dansa setelah teman Chris, Tina Blake, menyusupkan surat suara palsu ke dalam kotak suara sebagai bagian dari rencana Chris. Saat berada di panggung, Carrie dan Tommy basah kuyup setelah diguyuri darah babi oleh Chris. Salah satu ember jatuh tepat mengenai kepala Tommy dan melukainya dengan fatal. Carrie menjadi bahan ejekan teman-teman sekelasnya. Merasa marah dan terluka, Carrie memutuskan menggunakan kekuatannya untuk membalas dendam pada seluruh siswa. Ia mengunci pintu gedung olahraga dan menyulut api di dalamnya, yang menyebabkan semua orang di sana tewas terpanggang. Carrie kemudian berjalan pulang sembari meninggalkan kehancuran yang dipicunya. Sue bergegas ke sekolah dan menyaksikan gedung olahraga meledak, yang menghancurkan hampir sebagian kota.

Carrie pulang ke rumahnya dan dihadang oleh ibunya yang marah. Margaret mengaku bahwa ia mengandung Carrie karena perkosaan dalam pernikahan. Margaret kemudian menusuk Carrie, dan Carrie membunuh ibunya secara telekinesis dengan menghentikan kerja jantungnya. Dalam kondisi terluka parah, Carrie berjalan kaki menuju rumah minum lokal tempat ibunya diperkosa dan kemudian mengandungnya. Chris dan Billy, yang kebetulan sedang memadu kasih di sana, mendapat kabar dari teman Billy tentang apa yang terjadi di Chamberlain; Billy berencana untuk meninggalkan kota bersama Chris. Mereka berdua keluar dari rumah minum bersamaan dengan kedatangan Carrie. Billy dan Chris berupaya melarikan diri dengan mobil, tetapi Carrie secara telekinesis mengarahkan agar mobil tersebut menabrak rumah minum, yang menewaskan Chris dan Billy. Carrie kemudian ambruk di tempat parkir akibat kehabisan darah.

Sue tiba di tempat kejadian dan menemukan Carrie tergeletak di tempat parkir. Carrie, yang sedang lemah dan sekarat akibat kehilangan banyak darah, berbicara secara telepati dengan Sue; ia menyalahkan Sue atas semua kekacauan yang terjadi. Setelah memindai otak Sue, Carrie mengetahui bahwa Sue sama sekali tidak ada hubungannya dengan peristiwa ini dan upaya menjodohkannya dengan Tommy dilakukannya untuk menebus kesalahannya. Carrie menangisi kematian ibunya, yang turut serta dirasakan oleh Sue karena kontak batin yang terjadi antara dirinya dengan Carrie. Sue berteriak setelah melihat darah mengalir di sela-sela kakinya dan kemudian menyadari bahwa ia telah keguguran.

Setelah bencana

sunting
Bagian III – Reruntuhan

Empat bulan kemudian, Chamberlain telah berubah menjadi kota hantu. Peristiwa tersebut telah menyebabkan tewasnya 440 warga, lebih dari setengahnya adalah siswa senior SMA Ewen angkatan 1979, sedangkan 18 lainnya masih hilang. Insiden "Black Prom" adalah salah satu bencana terburuk dalam sejarah Amerika Serikat dan dianggap sebagai tragedi nasional yang lebih parah dari pembunuhan Presiden John F. Kennedy. Setelah mewawancarai korban selamat, para pakar mulai menaruh perhatian serius terhadap telekinesis, dan sekolah-sekolah lainnya di seluruh Amerika Serikat mulai menindaklanjuti perilaku perpeloncoan. Miss Desjardin dan Kepala Sekolah Henry Grayle, yang berhasil melarikan diri dan selamat dari insiden pesta dansa, dihantui oleh rasa bersalah dan mengundurkan diri. Pada tahun 1986, Sue menulis sebuah memoar mengenai pengalamannya berjudul My Name Is Susan Snell, yang meminta kepada para pembaca agar tidak melupakan peristiwa yang terjadi di Chamberlain atau hal serupa yang mungkin akan kembali terjadi.

Adaptasi

sunting

Lihat juga

sunting
  • The Fury, novel tahun 1976 dengan premis serupa
  • Push, film tahun 2009 dengan premis serupa.
  • Chronicle, film tahun 2012 dengan premis serupa.

Referensi

sunting
  1. ^ Stephen King from A to Z: An Encyclopedia of His Life and Work, George W. Beahm, pg. 29
  2. ^ "The 100 Most Frequently Challenged Books of 1990–2000". www.ala.org. American Library Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-21. Diakses tanggal 2008-07-22. 
  3. ^ "DVD Review: Carrie". blogcritics.org. Blogcritics Magazine. 2006-05-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-17. Diakses tanggal 2008-07-22. 
  4. ^ Puchko, Kristy (May 14, 2012). "Julianne Moore And Gabriella Wilde Board Carrie Remake". Cinema Blend.
  5. ^ Fleming, Mike (March 27, 2012). "MGM Formally Offers Lead Remake Of Stephen King's 'Carrie' To Chloe Moretz". Deadline Hollywood. Diakses tanggal 29 March 2012. 
  6. ^ "Carrie". Metacritic. Retrieved October 19, 2013.
  7. ^ Phillips, Michael (October 17, 2013). "'Carrie' remake is a bloody good time". Fandango. Diakses tanggal October 19, 2013. 
  8. ^ Joe Neumaier (October 17, 2013). "'Carrie': movie review". Daily News. Diakses tanggal October 19, 2013. 

Pranala luar

sunting