Caracalla

Kaisar Romawi yang memerintah bersama ayahnya, Septimius Severus, dari 198 hingga 211 dan kemudian sebagai penguasa tunggal hingga 217

Marcus Aurelius Antoninus Augustus atau lebih dikenal dengan nama Caracalla (4 April 188 – 8 April 217) adalah seorang kaisar Romawi yang memerintah bersama ayahnya, Septimius Severus, dari 198 hingga 211 dan kemudian sebagai penguasa tunggal hingga 217. Ia dikenal sebagai salah satu kaisar paling kontroversial dan terkenal di Kekaisaran Romawi, dengan tindakan-tindakannya yang sering brutal dan kebijakan yang tidak populer.

Caracalla
Kaisar Romawi ke-22
Berkuasa198–209 (dengan Severus);
209 – 4 Februari 211
(dengan Severus dan Geta);
Februari – Desember 211
(dengan Geta);
Desember 211 – 8 April 217 (sendiri)
PendahuluSeptimius Severus (sendiri)
PenerusMacrinus
Kelahiran(188-04-04)4 April 188
Lugdunum
Kematian8 April 217(217-04-08) (umur 29)
Dekat Harran
Istri
Nama lengkap
Lucius Septimius Bassianus (hingga tahun 195);
Marcus Aurelius Antoninus Caesar (195 hingga 198);
Caesar Marcus Aurelius Antoninus Augustus
(198 hingga 211);
Caesar Marcus Aurelius Severus Antoninus Pius Augustus (211 hingga kematian)
DinastiSeveran
AyahSeptimius Severus
IbuJulia Domna

Kehidupan Awal

sunting

Caracalla lahir dengan nama Lucius Septimius Bassianus di Lugdunum (sekarang Lyon, Prancis), putra dari Septimius Severus dan Julia Domna. Ia adalah saudara kandung dari Geta, yang kemudian menjadi lawan politiknya. Pada 195, Caracalla diadopsi ke dalam dinasti Antoninus dan mengubah namanya menjadi Marcus Aurelius Antoninus, yang bertujuan untuk memperkuat klaimnya atas takhta melalui koneksi ke dinasti tersebut.

Pemerintahan Bersama Septimius Severus (198–211)

sunting

Setelah diangkat sebagai Caesar pada 196 dan Augustus pada 198, Caracalla resmi menjadi kaisar bersama ayahnya. Selama periode ini, ia terlibat dalam beberapa kampanye militer bersama Severus, termasuk ekspedisi di Inggris untuk memperkuat kendali Romawi di wilayah tersebut. Namun, ketegangan dengan Geta, saudaranya, mulai meningkat dan menyebabkan perselisihan yang memengaruhi pemerintahan mereka.

Pembunuhan Geta

sunting

Setelah kematian Septimius Severus pada 211, Caracalla dan Geta menjadi kaisar bersama. Namun, rivalitas di antara keduanya semakin parah, hingga akhirnya Caracalla memerintahkan pembunuhan Geta pada akhir tahun 211. Setelah pembunuhan saudaranya, Caracalla memulai rangkaian eksekusi yang menargetkan para pendukung Geta. Pembantaian tersebut berdampak besar pada pemerintahan Caracalla, menciptakan reputasi sebagai pemimpin yang kejam dan tidak toleran terhadap oposisi.

Kebijakan dan Administrasi

sunting

Caracalla terkenal karena mengeluarkan Constitutio Antoniniana pada 212, sebuah keputusan yang memberikan kewarganegaraan Romawi kepada hampir seluruh penduduk bebas di dalam kekaisaran. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan basis pajak dan memperkuat kontrol pusat atas provinsi. Namun, beberapa sejarawan berpendapat bahwa keputusan ini lebih ditujukan untuk memperbesar pendapatan pajak yang dibutuhkan Caracalla untuk membiayai proyek-proyek militer dan sipilnya.

Di sisi lain, Caracalla juga meningkatkan pengeluaran untuk militer. Ia memberikan kenaikan gaji yang signifikan kepada tentara, langkah yang bertujuan untuk mempertahankan loyalitas mereka dan mengamankan dukungan militer terhadap pemerintahannya. Langkah ini membuat Caracalla populer di kalangan tentara, tetapi menyebabkan beban keuangan yang berat pada negara.

Proyek Pembangunan

sunting

Caracalla melakukan beberapa proyek konstruksi besar selama masa pemerintahannya, termasuk pembangunan Thermae Antoninianae, atau Pemandian Caracalla, di Roma. Kompleks pemandian ini adalah salah satu yang terbesar dan paling megah di Kekaisaran Romawi, meliputi area luas dengan kolam renang, sauna, taman, dan berbagai fasilitas olahraga.

Pemandian Caracalla menjadi salah satu warisan paling monumental dari pemerintahannya dan mencerminkan ambisinya untuk meninggalkan jejak abadi di kota Roma. Meskipun proyek ini diterima baik oleh publik, biaya konstruksinya yang sangat besar membebani ekonomi kekaisaran.

Kebijakan Luar Negeri dan Kampanye Militer

sunting

Setelah mengonsolidasikan kekuasaannya di dalam negeri, Caracalla fokus pada ekspansi dan kampanye militer di luar perbatasan Romawi. Pada 213, ia memimpin kampanye melawan suku-suku Jermanik di sepanjang perbatasan Rhine dan Danube. Kemenangan dalam kampanye ini membuatnya mendapatkan popularitas sebagai pemimpin militer.

Pada 214, Caracalla berangkat menuju Asia Kecil dan Timur Dekat, dengan ambisi untuk menaklukkan lebih banyak wilayah. Ia menghabiskan beberapa tahun di wilayah timur kekaisaran, termasuk di Mesir, di mana ia memperkuat garnisun dan mengunjungi kota-kota besar seperti Alexandria. Namun, di Alexandria, Caracalla menjadi marah terhadap warga kota karena mereka mengejek pembunuhan Geta. Hal ini menyebabkan pembantaian di kota tersebut, yang semakin memperburuk reputasinya sebagai pemimpin yang kejam.

Pembunuhan dan Kematian

sunting

Pada 217, ketika Caracalla berada di Mesopotamia untuk persiapan kampanye melawan Kekaisaran Parthia, ia dibunuh oleh seorang prajurit bernama Martialis atas perintah Macrinus, kepala pengawalnya. Macrinus kemudian mengklaim takhta dan menjadi kaisar Romawi yang baru.

Kematian Caracalla menandai berakhirnya dinasti Severa yang didirikan oleh ayahnya, Septimius Severus. Meskipun pemerintahannya penuh dengan kekejaman dan kontroversi, Caracalla dikenang karena reformasi administratifnya, terutama Constitutio Antoniniana, dan proyek-proyek infrastrukturnya yang monumental.

Referensi

sunting
  • Dio, Cassius. Roman History.
  • Herodian. History of the Roman Empire.
  • Southern, Pat. The Roman Empire from Severus to Constantine. London: Routledge, 2001.
  • Grant, Michael. The Severans: The Changed Roman Empire. London: Routledge, 1996.

Pranala luar

sunting
  • Life of Caracalla (Historia Augusta di LacusCurtius: teks Latin dan terjemahan bahasa Inggris)