Cap-Haïtien (atau Le Cap) (Okap atau Kap Ayisyen dalam Kréyòl) adalah sebuah kota yang berpenduduk sekitar 111.094 orang (sensus 2003) di pantai utara Haiti. Kota ini adalah ibu kota departemen Nord. Karena jaraknya yang dekat ke pantai Karibia yang luas di barat dayanya, Cap-Haïtien secara tradisional telah menjadi tempat berlibur bagi kelas atas Haïti.

Daerah tengah kota ini terletak di antara Teluk Cap-Haïtien di sebelah timur, dan daerah pegunungan di dekatnya di sebelah barat, yang semakin didominasi oleh pemukiman kumuh perkotaan. Jalan-jalannya pada umumnya sempit dan diatur dalam bentuk grid. Sebagai warisan dari pendudukan A.S. di Haïti dari 1915-1934, jalan-jalan utara-selatan Cap-Haïtien diganti namanya dengan huruf-huruf (mulai dengan Rue A, sebuah jalan raya utama), dan jalan-jalan timur-baratnya dinamai dengan angka. Sistem ini tidak berhasil di luar pusat kota, yang didominasi oleh berbagai pasar, gereja, dan bangunan apartemen rendah (masing-masing 3-4 lantai) yang dibangun terutama sebelum dan selama pendudukan A.S. Banyak dari bangunan-bangunan itu mempunyai balkon di lantai atasnya yang mengarah ke jalan-jalan sempit di bawahnya, menciptakan sebuah suasana komunal yang akrab pada waktu jam-jam makan malam di Haiti.

Cap-Haïtien juga merupakan kota terdekat yang cukup besar dengan kota historis Haiti Milot, yang terletak sekitar 20 km di tenggaranya di sepanjang jalan berbatu-batu. Milot adalah bekas ibu kota Haïti di bawah Henri Christophe yang mengangkat dirinya sendiri sebagai raja, yang naik takhta pada 1807, tiga tahun setelah kemerdekaan Haïti dari Prancis. Akibatnya, di Milot terdapat reruntuhan istana Sans Souci, yang hancur akibat gempa bumi abad ke-19, maupun Citadelle Laferrière, sebuah benteng batu yang kukuh dengan meriam-meriamnya. The Citadelle terletak 8 km dari Milot, di atas sebuah gunung di dekatnya. Pada hari-hari yang cerah, bayang-bayagnnya dapat dilihat dari Cap-Haitien.


Vertieres Vertiers di sekitar Cap-Haitien adalah tempat Pertempuran Revolusi Haiti yang terakhir dan menentukan. Pertempuran terakhir dari Revolusi Haiti pada November 1803 ini, yang menghasilkan kemerdekaan Haiti, dilakukan antara pejuang-pejuang Haitia yang dipimpin oleh Jean-Jacques Dessalines dengan pasukan kolonial Prancis di bawah Jenderal Comte de Rochambeau. Pukulan yang menentukan ini merupakan kekalahan besar bagi Prancis dan imperium kolonialnya.

Pranala luar

sunting

19°45′N 72°12′W / 19.750°N 72.200°W / 19.750; -72.200 Informasi lebih lanjut di http://vizitehaiti.com/vizitehaiti/cityguide.asp[pranala nonaktif permanen]