Candi Tebing Kerobokan

bangunan kuil di Indonesia

Candi Tebing Krobokan adalah salah satu benda cagar budaya yang terletak di Pulau Bali

Lokasi

sunting

Candi Tebing Krobokan terdapat di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Untuk mencapai Candi ini dapat melalui jalur menuju Bedulu ke Gianyar, dekat dengan belokan ke Kutri, Bali. Candi Krobokan memiliki bentuk yang sama dengan Candi Gunung Kawi dan Candi Tegallinggah.

Sejarah Candi

sunting

Hingga saat artikel ini ditulis, belum jelas kapan Candi ini ditemukan namun berdasarkan gaya arsitekturnya, diperkirakan berasal dari abad ke-12 Masehi. Lebih muda dibanding Candi di komplek yang sama yaitu Canti Gunung Kawi yang berasal dari Abad 11[1] inventarisir Candi Tebing Krobokan dilakukan pada tahun 2002 oleh tim BPCB Bali yaitu oleh Drs. Anak Agung Gede Agung, I Gusti Putu Puspa dan I Gusti Karang Putra. Nama Tebing dalam "Candi Tebing Krobokan" karena Candi ini terletak di tebing pertemuan dua sungai yaitu Sungai Pakerisan dan Sungai Krobokan yang dikenal dengan "Campuhan". Candi ini dipahatkan pada tebing sungai sebelah utara pada dinding sangat terjal.[2]

Struktur Bangunan

sunting

Di struktur bangunan Candi Tebing Krobokan terdapat: 1) ceruk/ ruang pertapaan; 2) lubang yang terdapat di tubuh candi yang digunakan untuk tempat peripih (pedagingan); 3)relief berbentuk relung kepala kala; 4) atap Candi Tebing Krobokan; 5) Lingga Yoni.[2]

Ceruk Ruang Pertapaan

sunting

Setiap candi memiliki ciri khas dalam ceruk ruang pertapaan. Pemahatan Candi Tebing Krobokan dilakukan diantara ceruk ruang pertapaan. Berbeda dengan Candi di dekatnya, yakni Canti Gunung Kawi yang keduanya terpisah (antara Candi dan ruang pertapaan).

Tubuh Candi

sunting

Di dalam struktur Tubuh Canti Tebing Krobokan terdapat lubang yang biasa digunakan sebagai tempat peripih/ perdagingan.

Relief Kala

sunting

Posisi relief kala terletak di atas lubang dari tubuh candi. Kala merupakan hiasan yang sering dijumpai di Candi. Relief merupakan hiasan yang sering dijumpai di Candi. Kala bermakna sebagai penjaga yang digunakan untuk menangkal pengaruh jahat tertentu. Saat ini bentuk Relief Kala dari Candi Tebing Krobokan sudah terlihat aus.[3]

Atap Candi

sunting

Atap candi merupakan bagian atas candi. Ukuran Atap Candi Tebing Krobokan terlihat lebih lebar daripada atap Candi Gunung Kawi.

Lingga-Yoni

sunting

Lingga-Yoni berada di puncak atap Candi Tebing Krobokan.

Referensi

sunting
  1. ^ artanegara (2017-07-30). "Inventarisasi Candi Tebing Kerobokan, Desa Cemadik, Gianyar, Bali". Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-18. 
  2. ^ a b Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 978-602-17669-3-4. OCLC 886882212. 
  3. ^ Jateng, BPCB (2017-04-27). "Tiga Hiasan Yang Sering dijumpai di Candi dan Cerita di Baliknya". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-18.