Calaisis
Calaisis (bahasa Inggris: Pale of Calais) adalah wilayah di Prancis yang dikuasai oleh Kerajaan Inggris hingga tahun 1558.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/29/VlaanderenArtesie1477.png/218px-VlaanderenArtesie1477.png)
Setelah Pertempuran Crécy tahun 1346, Edward III dari Inggris memegang beberapa wilayah Prancis, seperti Aquitaine dan wilayah sekitar Calais, di bawah Perjanjian Brétigny yang ditandatangani pada tanggal 8 Mei 1360.[1] Pada tahun 1453, ketika Perang Seratus Tahun berakhir, wilayah ini merupakan satu-satunya wilayah Prancis yang tetap berada di tangan Inggris. Wilayah ini terus dikuasai Inggris hingga akhirnya diserahkan kepada Prancis pada tahun 1558 oleh Mary I dari Inggris setelah tentara Prancis, dibawah pimpinan Francois, Adipati Guise, merebut kota Calais.
Selama pendudukan Inggris, penduduk Calaisis tetap menjaga identitas mereka sebagai penutur bahasa Prancis dan Flandria.[2]
Wilayah Calaisis meliputi komune: Andres, Balinghem, Bonningues-lès-Calais, Calais, Campagne-lès-Guines, Coquelles, Coulogne, Fréthun, Guemps, Guînes, Hames-Boucres, Hervelinghen, Marck, Nielles-lès-Calais, Nouvelle-Église, Offekerque, Oye-Plage, Peuplingues, Pihen-lès-Guînes, Sangatte, Saint-Pierre, Saint-Tricat, dan Vieille-Église.
Batas Calaisis sulit didefinisikan karena batasnya tidak ditentukan dengan jelas, akibat tanah yang berawa-rawa dan saluran air buatan.[3]
Referensi
sunting- ^ Fisher, H.A.L. (1936). A History of Europe. Great Britain: Edward Arnold & Co. hlm. 322.
- ^ Dumitrescu, Theodor (2007). The early Tudor court and international musical relations. England: Ashgate Publishing Limited. hlm. 53. ISBN 978-0-7546-5542-8.
- ^ Darian-Smith, Eve (1999). Bridging divides: the Channel Tunnel and English legal identity in the new Europe. University of California Press. hlm. 77. ISBN 0-520-21610-5.