Cagar Alam Raya Pasi

taman di Indonesia

Cagar Alam Raya Pasi adalah cagar alam yang terletak di Kalimantan Barat. Dalam pembagian administratif Indonesia, Cagar Alam Raya Pasi masuk dalam wilayah Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang. Penetapan wilayahnya sebagai cagar alam berawal dari Surat Keputusan Zelfbestuur Van Sambas Nomor 39 oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 20 Januari 1931. Luas lahan yang diitetapkan sebesar 900 Hektare. Status Cagar Alam Raya Pasi dipertegas lagi melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 376/Kpts/Um-5/1978 tanggal 20 Mei 1978. Luasnya diperbesar menjadi 3.742 Hektare. Luas Cagar Alam Raya Pasi ditetapkan kembali melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 111/KptsII/1990 tanggal 14 Maret 1990. Perubahannya hanya mengurangi sedikit luas lahan menjadi 3.700 Hektare. Cagar Alam Raya Pasi berbentuk perbukitan dengan ketinggian yang beragam antara 15 – 947 meter di atas permukaan laut. Tujuan pembentukan Cagar Alam Raya Pasi adalah sebagai kawasan perlindungan dan penyedia kebutuhan air bagi penduduk Kota Singkawang dan sekitarnya. Di dalam Cagar Alam Raya Pasi terdapat beragam jenis anggrek, bunga patma, dan bunga law belacan. Selain itu terdapat satwa seperti beruang madu, landak dan tenggiling. Iklim di Cagar Alam Raya Pasi termasuk tipe A dengan curah hujan rata-rata 3.100 mm/tahun. Jenis tanahnya podsolik dengan warna merah dan kuning. Ekosistemnya termasuk tipe hujan tropik basah. Batas wilayahnya sepanjang 70 kilometer dengan pal batas sebanyak 213 buah. Cagar Alam Raya Pasi dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat.[1]

Dasar hukum, letak dan luas

sunting

Cagar Alam Raya Pasi/Objek Wisata Alam Gunung Poteng ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 326/Kpts-Um/5/1978 tanggal 20 Mei 1978 dengan luas 3.742 Ha. Cagar Alam Raya Pasi secara geografis terletak di antara 049'-051' Lintang Utara dan 10859'-10991' Bujur Timur. Secara administratif termasuk Kecamatan Tujuh Belas dan sebagian kecil dalam wilayah Kecamatan Samalantan, Kabupaten Dati II Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.[2]

Potensi Sumber Daya Alam

sunting

Topografi

sunting

Keadaan topografi kawasan Cagar Alam Raya Pasi/Objek Wisata Alam Gunung Poteng pada umumnya bergelombang, sedang sampai berat dan bergunung dengan kemiringan 15-65. Ketinggiannya berkisar antara 150–920 m dpl. Puncak tertinggi adalah Gunung Raya (920 m dpl).

Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, Cagar Alam Raya Pasi termasuk ke dalam klasifikasi tipe A dengan curah hujan rata-rata per tahun 263 mm dengan kelembaban 55%.

Potensi flora di dalam kawasan adalah famili Dipterocarpaceae, Ebenaceae, Lauramceae dengan jenis-jenis Empaning (Qurros bennetti), meranti, babab, marabatu dan mertana, kayu alam (Eugenia sp.), dan aren (Arenga pinnata). Di dalam kawasan cagar alam terdapat beberapa jenis anggrek alam dan bunga raflesia tuan madae dan raflesia padma yang dilindungi.[3]

Fauna yang hidup di dalam kawasan ini adalah fauna-fauna yang dilindungi, di antaranya ayam hutan, burung madu, burung ancuit, rangkong, tangkaraba, tiung, babi hutan, bajing merah, bajing terbang, binturong, kera ekor panjang, kukang, landak, pelanduk, trenggiling, ular hijau, ikan gonggong, biawak, lutung, macan dahan dan rusa.[4]

Di samping keadaan alamnya sendiri yang potensial sebagai tempat wisata, cagar alam ini juga terdapat beberapa objek yang dapat dinikmati, antara lain 4 (empat) buah air terjun, 3 (tiga) buah goa alam, yaitu Goa Gantung Ratu dengan kedalaman 20 m, Goa Naik Mamo 30 m dan Goa Gunung Sebayang sedalam 10 m, serta panorama alam hutan.[5]

Kegiatan alam

sunting

Kegiatan Alam yang dapat dilakukan di antaranya lintas alam, menikmati air terjun, bermalam di sekitar waduk dan memancing.[5]

Sarana dan prasarana

sunting

Sarana kemudahan dan pelayanan yang sudah ada di kawasan wisata cagar alam Raya Pasi atau Gunung Poteng antara lain: wisma, jalan, kolam renang, lapangan parkir, panggung hiburan, dan taman.[5]

Cagar Alam Raya Pasi atau Objek Wisata Alam Gunung Poteng terletak pada lintas PontianakSingkawang sepanjang 145 km dan dapat dicapai melalui rute berikut:

  • Singkawang - Bengkawang dapat ditempuh dengan kendaraan umum dalam waktu 25 menit. Dari jalan raya menuju Wisma Gunung Poteng telah dibuat jalan yang diperkeras dan aspal serta dapat dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jarak terjauh 3,1 km.
  • Singkawang - Manterado - Pamilang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari Pamilang maupun Kampung Segatani menuju kawasan cagar alam dapat ditempuh dengan jalan kaki melalui jalan setapak.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (2016). Informasi 521 Kawasan Konservasi Region Kalimantan - Sulawesi (PDF). Bogor: Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. hlm. 12. 
  2. ^ "skw3bksdakalbar". 
  3. ^ "Singkawang.us". [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "kalbarprov.go.id" (PDF). 
  5. ^ a b c d "dephut.go.id". [pranala nonaktif permanen]