Burberry
Burberry adalah sebuah rumah mode mewah yang berkantor pusat di London, Inggris. Burberry saat ini merancang dan mendistribusikan pakaian siap pakai, seperti jas parit, barang kulit, alas kaki, aksesori, kacamata, parfum, dan kosmetik.
Perusahaan publik | |
Kode emiten | LSE: BRBY Komponen FTSE 100 |
ISIN | GB0031743007 |
Industri | Mode |
Didirikan | 1856 Cliddesden Road, Basingstoke, Inggris |
Pendiri | Thomas Burberry |
Kantor pusat | Horseferry Road, , Inggris |
Cabang | 421 (2020) |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci |
|
Produk | |
Pendapatan | £2,63 milyar (2020)[1] |
£189 juta (2020)[1] | |
£122 juta (2020)[1] | |
Karyawan | 9.892 (2020)[1] |
Situs web | www |
Didirikan pada tahun 1856 oleh Thomas Burberry, perusahaan ini awalnya fokus mengembangkan pakaian luar ruangan, tetapi kemudian beralih ke pasar mode tinggi, mengembangkan gabardin, dan produk yang dibuat eksklusif untuk Burberry.[A]
Gerai pertama dibuka di Haymarket, London, pada tahun 1891. Burberry adalah sebuah perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga hingga tahun 1955. Pada tahun 2005, perusahaan ini menyelesaikan pemisahannya dari GUS plc.[3]
Perusahaan ini melantai di London Stock Exchange dan merupakan salah satu komponen dari Indeks FTSE 100. Pada tahun 2015, Burberry menempati peringkat ke-73 dalam laporan Best Global Brands yang disusun oleh Interbrand, bersama Louis Vuitton dan Prada.[4][5] Burberry memiliki gerai di 59 negara.[6]
Sejarah
suntingAwal mula, Abad ke-19
suntingBurberry didirikan pada tahun 1856 saat Thomas Burberry, yang saat itu masih berusia 21 tahun dan pernah magang sebagai pedagang kain, membuka gerainya sendiri di Basingstoke, Hampshire, Inggris.[7] Pada tahun 1870, gerai tersebut telah fokus mengembangkan pakaian luar ruangan.[7] Pada tahun 1879, Burberry memperkenalkan gabardin, sebuah bahan yang tahan lama dan tahan air, namun tetap memungkinkan masuknya udara, di mana benangnya dilapisi tahan air sebelum ditenun.[8] Pada tahun 1891, Burberry membuka sebuah gerai di Haymarket, London.[7]
Abad ke-20
suntingPada tahun 1901, logo Burberry Equestrian Knight dikembangkan dengan menampilkan kata "Prorsum", yang dalam bahasa Latin berarti "ke depan", dan kemudian didaftarkan sebagai merek dagang pada tahun 1909.[7] Pada tahun 1911, perusahaan ini memasok pakaian untuk Roald Amundsen,[7] pria pertama yang dapat mencapai Kutub Selatan, dan Ernest Shackleton, yang memimpin sebuah ekspedisi pada tahun 1914 untuk melintasi Antartika. Sebuah jaket berbahan gabardin buatan Burberry juga dipakai oleh George Mallory dalam upayanya mendaki Gunung Everest pada tahun 1924.[9]
Untuk memenuhi kebutuhan anggota militer, "jas parit"[7] pun diciptakan pada Perang Dunia I, karena jas tersebut dipakai oleh perwira militer Britania Raya di parit. Pasca perang, jas parit menjadi populer di kalangan masyarakat umum. Poleng Burberry pun telah digunakan setidaknya sejak dekade 1920-an, terutama sebagai motif pada jas parit buatannya.[7] Burberry secara khusus juga merancang pakaian aviasi. Pada tahun 1937, A. E. Clouston dan Betty Kirby-Green memecahkan rekor dunia untuk penerbangan tercepat dari London ke Cape Town dengan menggunakan pesawat terbang The Burberry yang disponsori oleh perusahaan ini.[10] Burberry dikendalikan oleh keluarga hingga tahun 1955, saat Great Universal Stores (GUS) mengambil alih perusahaan ini.[11]
Pengaruh dan kenaikan pamor
suntingSelebriti kemudian mulai memakai pakaian buatan Burberry. Selama dekade 1970-an dan 1980-an, Burberry meneken perjanjian dengan sejumlah produsen untuk memproduksi pelengkap dari produknya, seperti jas, celana panjang, kaos, pakaian olahraga, aksesori, pakaian pria, pakaian wanita, dan pakaian anak-anak. Produk pelengkap dirancang di bawah kendali ketat dari kantor pusat perusahaan ini di London. Produk pelengkap diproduksi dan didistribusikan melalui gerai ritel independen di seluruh dunia dan melalui gerai Burberry. Produk pelengkap pun berkontribusi pada pertumbuhan penjualan dan laba perusahaan hingga akhir dekade 1990-an, walaupun penjualannya tidak terlalu terlihat di laporan keuangannya, karena sebagian besar dilakukan melalui perjanjian lisensi. Perusahaan ini kemudian mempekerjakan Lord Litchfield sebagai fotografer, Lord (Leonard) Wolfson sebagai Chairman, dan Stanley Peacock OBE sebagai Direktur Utama.[12] Pada tahun 1997, direktur GUS, Victor Barnett menjadi chairman Burberry, dan merekrut Rose Marie Bravo untuk melakukan reorganisasi dan restorasi perusahaan ini agar dapat menjadi sebuah rumah mode mewah.[13] Barnett memimpin perusahaan ini hingga melakukan penawaran umum perdana pada tahun 2001.[14]
Abad ke-21
suntingPada bulan Mei 2001, Christopher Bailey bergabung ke Burberry sebagai direktur kreatif.[15][16] Christopher Bailey kemudian menjadi CCO sejak tahun 2014, serta menjadi CEO mulai tahun 2014 hingga bulan November 2017. Bailey mengundurkan diri dari jabatan CCO pada bulan Maret 2018 dan keluar dari perusahaan ini pada akhir tahun 2018.[17]
Antara tahun 2001 hingga 2005, Burberry terasosiasi dengan budaya "chav" dan hooliganisme sepak bola. Perubahan reputasi tersebut dikarenakan produk yang dijual dengan harga murah, menjamurnya barang palsu yang memakai pola poleng khas Burberry, dan pemakaian produk perusahaan ini oleh selebriti yang terasosiasi dengan budaya "chav". Asosiasi dengan hooliganisme sepak bola juga membuat pemakaian garmen poleng buatan Burberry dilarang di sejumlah stadion.[18] GUS akhirnya mendivestasi Burberry pada bulan Desember 2005.[19][20] Burberry Group plc awalnya melantai di London Stock Exchange pada bulan Juli 2002. Pada tahun 2005, Sanyo-shokai menjadi pemegang lisensi pakaian siap pakai Burberry di Jepang dengan nilai ritel mencapai €435 juta.[21]
Pada tahun 2006, Rose Marie Bravo, yang selama menjabat sebagai CEO telah memimpin Burberry hingga sukses di pasar masyarakat luas melalui perjanjian lisensi, memutuskan untuk pensiun.[22] Ia kemudian digantikan oleh Angela Ahrendts,[23] yang sebelumnya bekerja di Liz Claiborne mulai bulan Januari 2006, dan mulai menjabat sebagai CEO Burberry pada tanggal 1 Juli 2006. Ahrendts dan Bailey sukses menghapus reputasi chav dari Burberry dan efek murah dari kehadiran Burberry di berbagai kanal, dengan menghapus pola poleng dari 90% produk perusahaan ini, serta mencabut lisensi produk kecantikan dan parfum, dan membeli waralaba di Spanyol yang pendapatannya setara dengan 20% pendapatan perusahaan ini.[24][15][25][26]
Burberry pertama kali menjual produknya secara daring di Amerika Serikat, lalu di Britania Raya mulai bulan Oktober 2006, dan di seantero Uni Eropa mulai tahun 2007.[27] Bailey ditunjuk menjadi Direktur Kreatif pada bulan November 2009. Diberitakan pada tahun 2012, Ahrendts merupakan CEO dengan gaji tertinggi di Britania Raya, yakni sebesar £16,9 juta.[28]
Pada bulan Oktober 2013, diumumkan bahwa Ahrendts akan menjabat sebagai Wakil Presiden Senior Ritel & Daring di Apple, Inc. mulai bulan April 2014, dan jabatannya sebagai CEO Burberry digantikan oleh Bailey.[29] Selama kepemimpinannya, penjualan Burberry meningkat menjadi lebih dari £2 milyar, dan nilai saham Burberry meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi £7 milyar.[30] Burberry juga tetap mempertahankan hubungannya dengan Britania Raya. Menurut The Guardian, hingga bulan Juli 2012, Burberry memiliki dua pabrik di Britania Raya, yakni di Castleford untuk memproduksi jas hujan, dan di Keighley.[31] Pada musim semi tahun 2014, Christopher Bailey resmi menjadi CEO Burberry, sembari tetap menjabat sebagai Direktur Kreatif.[29] Ia menerima gaji pokok sebesar £1,1 juta, dengan total kompensasi hingga £10 juta per tahun, tergantung pada pemenuhan target penjualan.[32]
Pada bulan Juli 2016, diumumkan bahwa pimpinan Celine, Marco Gobbetti akan menjadi CEO Burberry, sementara Christopher Bailey akan menjadi Direktur Kreatif dan Presiden.[33] Pada tahun 2016, perusahaan ini meluncurkan parfum "Mr Burberry".[34] Pada tahun 2016, Burberry mencatatkan peningkatan laba, dengan 77% penjualan berasal dari gerainya. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penjualan yang kuat di Asia. Pada awal bulan Mei 2017, perusahaan ini mengumumkan pemindahan 300 orang pekerjanya dari London ke Leeds.
Referensi
suntingCatatan
sunting- ^ "Apa yang membuat gabardin unik adalah kemampuan bahan tersebut untuk tahan terhadap air dan memungkinkan masuknya udara pada saat yang sama. Gabardin juga merupakan bahan yang sangat tangguh, sehingga cocok digunakan untuk keperluan militer. Perwira yang memakai jas parit tidak hanya dapat tetap kering di parit selama hujan, berkat kemampuan gabardin untuk memungkinkan masuknya udara, jas tersebut juga tidak membuat mereka berkeringat dan dehidrasi pada kondisi panas dan lembap."[2]
Rujukan
sunting- ^ a b c d "Annual Report 2020" (PDF). Burberry. Diakses tanggal 3 August 2020.
- ^ Tung, Christen. "Burberry: What Makes the Luxury Brand So Unique?". Maggwire. Diakses tanggal June 21, 2021.
- ^ "Burberry plc – history". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-29. Diakses tanggal 2022-04-04.
- ^ "2014 Best Global Brands". Interbrand. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 March 2015. Diakses tanggal 15 March 2015.
- ^ "Rankings – 2015 – Best Global Brands – Best Brands". Interbrand. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 October 2016. Diakses tanggal 2016-03-04.
- ^ Burberry Store Fashion. "Store locator". burberry.com. Diakses tanggal 4 August 2020.
- ^ a b c d e f g "Burberry History". Burberryplc.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 June 2015. Diakses tanggal 4 January 2011.
- ^ Chastain, Sue (4 December 1985). "Trenchant coat cuffs may fray and buttons may pop but a true believer won't abandon his Burberry". Chicago Tribune. hlm. 40. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-05. Diakses tanggal 15 March 2015.
- ^ "Mallory and Irvine: Should we solve Everest's mystery?". BBC. 3 October 2011. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "The Burberry Comet (G-ACSS) Racer Project". Key Publishing Ltd. 20 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 December 2013. Diakses tanggal 18 May 2013.
- ^ "Timeline: Burberry". 2 November 2010. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ Tungate, Mark (2012). Fashion Brands: Branding Style from Armani to Zara. Kogan Page. hlm. 142. ISBN 978-0-7494-6446-2.
- ^ Heller, Richard (January 24, 2000). "Can this woman do a Gucci on Burberry". Forbes.
- ^ Lockwood, Lisa (April 26, 2001). "Barnett steps down, Burberry set for IPO". WWD.
- ^ a b McDowell, Colin (6 September 2009). "Christopher Bailey: Burberry's golden boy". The Times. Diakses tanggal 7 December 2009.
- ^ Jones, Dolly (11 November 2009). "All Hail Bailey". Vogue. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-14. Diakses tanggal 7 December 2009.
- ^ Fletcher, Nick (2017-10-31). "Christopher Bailey to cut all ties with Burberry". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-26.
- ^ Bothwell, Claire (28 October 2005). "Burberry versus The Chavs". BBC. Diakses tanggal 16 November 2015.
- ^ Finch, Julia (18 November 2005). "GUS shareholders to receive Burberry cheque". London: Guardian News and Media. Diakses tanggal 4 January 2011.
- ^ Fletcher, Richard (18 January 2011). "How Burberry was kept in check at GUS". The Telegraph. Diakses tanggal 12 May 2015.
- ^ Chevalier, Michel (2012). Luxury Brand Management. Singapore: John Wiley & Sons. ISBN 978-1-118-17176-9.
- ^ "Bravo move to quit puts Burberry shares out of fashion". The Telegraph. 7 October 2005. Diakses tanggal 15 March 2015.
- ^ "World Business Forum 2011 : Home". hsmglobal.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2015. Diakses tanggal 15 March 2015.
- ^ Kuehlwein, JP; Schaefer, Wolfgang (2015). Rethinking Prestige Branding – Secrets of the Ueber-Brands. London: Kogan Page. hlm. 211–212. ISBN 978-0-7494-7003-6.
- ^ Hass, Nancy (9 September 2010). "Earning Her Stripes". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ The Burberry Story Diarsipkan 7 March 2014 di Wayback Machine. Styl.sh. Retrieved 31 January 2014
- ^ "Shop on line". Uk.burberry.com. 5 December 2010. Diakses tanggal 4 January 2011.
- ^ Petroff, Alanna (11 June 2013). "Top paid CEO in UK is an American woman". CNN Money. Diakses tanggal 11 June 2013.
- ^ a b Marfil, Lorelei (8 April 2014). "Angela Ahrendts Named Honorary DBE". WWD. Diakses tanggal 8 April 2014.
- ^ Andrew Roberts (15 October 2013). "Burberry Designer Bailey to Become CEO as Ahrendts Goes to Apple". Bloomberg. Diakses tanggal 15 October 2013.
- ^ Carole Cadwalladr (16 July 2012). "The hypocrisy of Burberry's 'Made in Britain' appeal". The Guardian. Diakses tanggal 15 March 2015.
- ^ "Burberry shareholders vote against remuneration report". BBC News. 11 July 2014. Diakses tanggal 12 July 2014.
- ^ Paton, Elizabeth (11 July 2016). "Burberry C.E.O. to Step Down, Ending Dual-Role Experiment at Helm". New York Times. Diakses tanggal 11 July 2016.
- ^ Vandevelde, Mark (18 May 2017). "Burberry sales rise as Bailey bows out as chief executive". Financial Times. United Kingdom. Diakses tanggal 18 May 2017.