Katang kepala merah

ular berbisa
(Dialihkan dari Bungarus flaviceps)

Katang kepala-merah (Bungarus flaviceps) adalah spesies katang yang endemik di Asia Tenggara. Sebutan "katang kepala-merah" mengacu pada warna kepalanya yang kemerah-merahan. Sebutannya dalam bahasa inggris, Red-headed krait, juga mengacu pada ciri-ciri tersebut.

Katang kepala merah
Bungarus flaviceps Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN192075 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesBungarus flaviceps Edit nilai pada Wikidata
Johan Reinhardt, 1843
Tata nama
Sinonim takson
  • Bungarus flaviceps — REINHARDT 1843: 267
  • Elaps bivirgatus (nec Elaps bivirgatus BOIE 1827) — SCHLEGEL 1837
  • ? Elaps bi-virgatus — DUMÉRIL & BIBRON 1854: 1230
  • Bungarus flaviceps — GÜNTHER 1858
  • Megaerophis flaviceps — GÜNTHER 1864
  • Megaerophis flaviceps — SCLATER 1891
  • Maticora intermedia WESTERMANN 1942 (fide ISKANDAR & MUMPUNI 2002)
  • Bungarus flaviceps — SMITH 1943
  • Bungarus flaviceps flaviceps — BRONGERSMA 1948
  • Bungarus flaviceps — GRANDISON 1972: 93
  • Bungarus flaviceps — WELCH 1994: 37
  • Bungarus flaviceps — MANTHEY & GROSSMANN 1997: 418
  • Bungarus flaviceps — COX et al. 1998: 31
  • Bungarus flaviceps — MATTISON 2007: 257
  • Bungarus flaviceps — WALLACH et al. 2014: 129
  • Bungarus flaviceps baluensis — LOVERIDGE 1938
  • Bungarus flaviceps baluensis — MANTHEY 1983
  • Bungarus flaviceps baluensis — NGUYEN et al. 2009

Deskripsi

sunting
 

Panjang tubuh katang kepala-merah berkisar antara 1.2 sampai 1.5 meter, dan paling panjang mencapai 2.1 meter.[1][2] Kepala dan ekornya berwarna merah cerah. Tubuh bagian atas (dorsal) berwarna hitam dan dihiasi dengan garis berwarna putih kebiruan di sepanjang sisi badannya.[3] Bagian bawah tubuhnya (ventral) berwarna keputihan. Pewarnaan ular ini nyaris mirip dengan ular cabai besar (Calliophis bivirgatus), tetapi pada ular cabai besar, ventralnya berwarna kemerahan.[4]

Sisik-sisik (scalation) dorsal tersusun sebanyak 13 baris di bagian tengah badan, dengan sisik-sisik vertebral (paling atas) berukuran lebih besar dibandingkan sisik dorsal lainnya. Sisik ventral pada ular jantan sebanyak 220 sampai 236 buah, sedangkan pada ular betina sebanyak 193 sampai 217 buah. Sisik subkaudal tidak terbagi, berjumlah 47 sampai 53 sisik pada ular jantan, dan 42 sampai 54 sisik pada ular betina.[5]

Penyebaran dan habitat

sunting

Katang kepala-merah tersebar di Myanmar selatan, Thailand selatan, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan kemungkinan juga kepulauan di sekitarnya).[5]

Habitat utamanya adalah hutan dataran rendah hingga ketinggian 900 meter. Ular ini jarang ditemukan di sekitar pemukiman manusia.[2][4]

Perilaku

sunting

Katang kepala merah adalah ular yang aktif pada malam hari (nokturnal) dan berkelana tidak jauh dari sumber air. Makanan utamanya adalah ular jenis lain yang lebih kecil darinya. Selain ular lain, ular ini juga memangsa kadal, kodok, dan beberapa hewan kecil lainnya. Seperti jenis katang lainnya, ular ini bukan ular yang agresif. Jika merasa terganggu, ular ini lebih memilih untuk menyembunyikan kepalanya di bawah gulungan badannya. Akan tetapi, saat malam hari, ular ini menjadi sangat aktif dan berbahaya.[6]

Seperti jenis katang lainnya, katang kepala-merah adalah ular berbisa yang sangat mematikan, tetapi kasus gigitan ular ini sangat jarang.[7] Bisa ular ini bersifat neurotoksin (mampu melumpuhkan jaringan saraf), korban gigitan ular ini akan mengalami gejala paralisis, kesulitan bernapas, dan jika tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan kematian.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ U.S. Department of the Navy (1991). Poisonous Snakes of the World. hlm. 121. ISBN 0-486-26629-X. 
  2. ^ a b Snakes od Thailand – Krait Diarsipkan 2015-07-15 di Wayback Machine.. Siam-info.com. Retrieved on 2013-01-03.
  3. ^ Tan NH, Fung SY, Ponnudurai G (2010). "Enzymatic and immunological properties of 'Bungarus flaviceps' (red-headed krait) venom". Journal of Venomous Animals and Toxins Including Tropical Diseases. 16 (1): 147–154. doi:10.1590/S1678-91992010005000009. 
  4. ^ a b Ular Asli Indonesia: Ular Kepala Merah (Bungarus flaviceps)
  5. ^ a b Bungarus flaviceps di Reptarium.cz Reptile Database. Diakses 17 Januari 2020.
  6. ^ a b Sterling E & Hurley M (2006). Vietnam: a natural history . hlm. 303–304. ISBN 0-300-10608-4. 
  7. ^ "Red-headed krait". Naturemalaysia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2012. Diakses tanggal 1 March 2013. 

  • Loveridge, 1938 : New snakes of the genera Calamaria, Bungarus and Trimeresurus from Mt. Kinabalu, North Borneo. Proceedings of the Biological Society of Washington, vol. 51, p. 43-46 (lihat teks).
  • Reinhardt, 1843 : Beskrivelse af nogle nye Slangearter. Det Kongelige Danske videnskabernes Selskabs Skrifter, vol. 10, p. 233-279 (lihat teks).