Bunga rampai adalah kumpulan karya tulis ilmiah (KTI) dengan satu topik permasalahan yang dibahas melalui pendekatan dari beberapa aspek/sudut pandang keilmuan.[1] Tiap-tiap bab dapat berdiri sendiri dengan susunan KTI lengkap dan memiliki benang merah yang mengaitkan keseluruhan bab. KTI yang dikeluarkan dalam bentuk bunga rampai mempunyai makna yang mandiri dan jelas. Umumnya masing-masing bab ditulis oleh penulis yang berbeda. Bab-bab dalam bunga rampai adalah karya asli atau bukan karya yang diterbitkan ulang.

Penyebutan

sunting

Istilah alternatif untuk bunga rampai dalam bahasa Inggris adalah edited book, edited volume, contributed volume, edited collection, dan multiauthor volume.[2][3][4] Semua istilah tersebut menekankan bahwa bunga rampai adalah kumpulan bab hasil kontribusi beberapa penulis yang berbeda dan diselaraskan oleh editor. Bunga rampai menjadi minat dalam penerbitan akademis karena menyajikan sudut pandang dan pengalaman yang berbeda tentang satu tema.

Bunga rampai berbeda dengan antologi, yang merupakan kumpulan karya sastra pendek yang diterbitkan ulang oleh penulis yang berbeda. Bunga rampai juga bukan kumpulan makalah yang menyatukan karya-karya yang sudah diterbitkan oleh satu penulis dan diedit oleh penerbit. Bunga rampai juga berbeda dengan prosiding, yang berisi artikel hasil tulisan banyak penulis dan dipresentasikan dalam konferensi ilmiah.

Ketentuan

sunting

Sistematika KTI yang dipublikasikan dalam bentuk bunga rampai memiliki unsur-unsur yang sama dengan bentuk buku ilmiah monografi, tetapi memiliki perbedaan dalam hal pendahuluan/prolog yang mengantarkan keseluruhan isi dan penutup/epilog yang merupakan analisis atas keseluruhan isi.[5]

Bunga rampai wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: (1) diterbitkan oleh suatu lembaga penerbit ilmiah, baik di tingkat instansi/unit litbang pemerintah maupun lembaga penerbitan swasta nasional atau internasional; (2) memiliki international standard book number (ISBN); (3) melewati proses editorial yang mencakup pemeriksaan kebenaran keilmuan dan tata bahasa; (4) harus memiliki editor yang bertugas menyusun urutan tulisan, menyusun pendahuluan (prolog), dan penutup (epilog) sebagai penegas benang merah antartulisan.

Editor

sunting

Editor adalah tokoh kunci dalam mengantarkan penulisan bunga rampai.[6] Editor bertanggung jawab untuk menentukan tujuan, struktur, dan gaya buku sebagaimana tercantum dalam proposal buku; sebagai perwakilan penandatanganan kontrak buku dengan penerbit; dan untuk memilih kontributor individu yang akan menulis masing-masing bab. Penyusunan bunga rampai memungkinkan adanya undangan makalah atau call for paper. Editor juga bertanggung jawab untuk menjaga agar proses penulisan tetap sesuai jadwal dan berperan sebagai penghubung antara penerbit dan kontributor.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Helmi, Rahmi Lestari; Safitri, Meita; Fazi, Rusli; Mahelingga, Dhevi Enlivena Irene Restia; Suhendra, Muhammad Fadly; Hartiningsih, Risma Wahyu; Indrasari, Noviastuti Putri; Kusuma, Sonny Heru; Taslima, Rahma Hilma. "Pedoman Penerbitan Buku LIPI Press". LIPI PRESS (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-24. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ American Psychological Association. "Chapter in an edited book/ebook references". apa.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-13. 
  3. ^ a b "Guidelines for Editors of Contributed Volumes | Georgetown University Press". press.georgetown.edu. Diakses tanggal 2020-12-24. 
  4. ^ "The Chicago Manual of Style, 17th Edition". The Chicago Manual of Style Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-13. 
  5. ^ "Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2012 Pedoman Karya Tulis Ilmiah". Diakses tanggal 2020-12-24. 
  6. ^ "Author Resource Center". OUP Academic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-24.