Maria Assumpta (lukisan)

(Dialihkan dari Bunda Maria versi Jawa)

Maria Assumpta (judul asli Bunda Maria versi Jawa,[1] kadang dijuluki Maria Jawa atau Madonna Indonesia) adalah sebuah lukisan karya Basuki Abdullah yang menggambarkan figur Bunda Maria sebagai wanita Jawa. Lukisan ini dibuat pada tahun 1935 dan sekarang disimpan di sebuah rumah jompo Serikat Yesus di Nijmegen, Belanda.

Lukisan ini merupakan satu dari empat lukisan bertema sama yang dilukis oleh Basuki Abdullah. Ketiga lukisan lainnya tidak diketahui keberadaannya.[2]

Penampakan lukisan

sunting

Maria Assumpta berukuran kira-kira 1 x 2 meter, menampilkan figur Bunda Maria sebagai seorang wanita berkebaya lengkap, serta berkain sinjang batik bermotif parang, yang terangkat ke langit. Kedua tangannya terbuka menghadap ke arah penglihat. Cahaya mengalir dari kaki dan tangannya, disertai halo putih berwarna-warni yang memancar dari kepala. Di bagian bawah lukisan terdapat gambar pemandangan lanskap Jawa, dengan elemen-elemen seperti sawah, kali, pohon kelapa, pohon bambu, sengkedan, serta Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.[3]

Sejarah

sunting

Pembuatan

sunting

Lukisan ini dibuat Basuki Abdullah pada tahun 1935, ketika usianya masih 20 tahun, sebagai bentuk apresiasi kepada Yayasan St. Claverbond, sebuah yayasan terafiliasi dengan Serikat Yesus yang telah memberinya beasiswa belajar di Koninklijk Academie voor Beeldende Kunsten, Den Haag, Belanda. Lukisan ini adalah satu dari empat lukisan bertema sama oleh Basuki Abdullah, akan tetapi ketiga lukisan lainnya tidak diketahui keberadaannya.[2]

Penampilan publik dan pemindahan

sunting

Lukisan ini, beserta tiga lukisan penyertanya, pertama kali tampil ke publik dalam sebuah majalah yang diterbitkan Yayasan St. Claverbond berjudul Claverbond pada tahun 1940-an.[4] Pada tahun 1935, di majalah yang sama terdapat tulisan mengenai Javaansche Madonna atau Madonna Jawa. Profesor Joseph Schmutzer menuliskan bahwa pengilustrasian sosok Maria oleh seniman Kristen Jawa sudah dilakukan sejak tahun 1920-an, tetapi yang paling realistis dan sempurna adalah oleh Basuki Abdullah.[4]

Sejak diserahkan kepada Serikat Yesus, lukisan ini terpampang di ruang tamu Collegium Berchmanium di Den Haag.[2][5] Selama dalam kepemilikan Serikat Yesus, lukisan ini sempat dipinjam dan ditampilkan ke publik oleh Museum Valkhof di Nijmegen pada tanggal 20 September 2004 hingga 20 Februari 2005.[2]

Lukisan ini sempat diturunkan dari ruang tamu tersebut, sebelum akhirnya ditemukan kembali pada tahun 2019 di sebuah gudang bawah tanah. Romo Gregorius Budi Subanar, SJ, seorang rohaniwan Yesuit yang tinggal di Yogyakarta, berspekulasi bahwa perpindahan kepemilikan gedung kolegium kepada Universitas Radboud menjadi salah satu alasan lukisan ini dipindahkan ke gudang.[2] Majalah Historia menyampaikan bahwa lukisan ini dicari kembali oleh Harm Stevens, kurator Rijksmuseum di Amsterdam, dan ditemukan dirawat oleh Serikat Yesus dalam kondisi baik di gudang bawah tanah.[4]

Penerimaan

sunting

Aminuddin T.H. Siregar, dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung, mengatakan bahwa karya ini adalah sebuah karya yang berani untuk mengawinkan kebudayaan Jawa dengan napas Kristen. Ia menyebut bahwa dengan lukisan ini Basuki "sudah sampai pada tahap postmodernism".[2] Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa belum ada lukisan lain yang layak untuk disejajarkan dengan 'kecanggihan re-kontekstualisasi' ini, setidaknya pada tahun 1930-an.[4]

Amir Sidharta, kurator museum di Sidharta Auctioneer dan Museum UPH, berpendapat bahwa karya Basuki ini adalah sebuah karya monumental.[2]

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Munandar, Agus Aris (2019). Lukisan Basoeki Abdullah: Tema Dongeng, Legenda, Mitos, dan Tokoh (PDF). Jakarta: Museum Basoeki Abdullah. ISBN 9-78-979-15431-4-9. 
  2. ^ a b c d e f g Pamungkas, Lea; Savitri, Isma; Suyono, Seno Joko; Maharini, Shinta (2019-05-25). "Maria Jawa, Basoeki, dan Nijmegen". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-11. Diakses tanggal 2020-02-11. 
  3. ^ "Kharisma Bunda Maria Dalam Sapuan Kuas Maestro Basoeki Abdullah | kagama.co | Majalah Kagama Online". 2019-06-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-11. Diakses tanggal 2020-02-11. 
  4. ^ a b c d Triyana, Bonnie. "Maria Terbang Mendarat di Gudang". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-11. Diakses tanggal 2020-02-11. 
  5. ^ Gunadha, Reza; Wijana, Eleanora Padmasta Ekaristi (2019-06-14). "Ditemukan di Belanda! Lukisan Bunda Maria Jawa Naik ke Surga dari Merapi". suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-11. Diakses tanggal 2020-02-11.