Bom di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Sana'a, Yaman terjadi pada tanggal 20 April 2015. Serangan ini mengakibatkan tiga orang staf menderita luka ringan. Beberapa staf lainnya menyelamatkan diri di rumah Duta Besar RI di Sana'a. Bom yang mulanya ditujukan kepada depot amunisi dekat kawasan KBRI, tersebut terjadi pada pukul 10:45 pagi waktu setempat, dan menghancurkan 90 persen Gedung KBRI.[1][2][3][4]

Latar belakang

sunting

Bom yang menimpa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a, Yaman itu merupakan rangkaian konflik bersenjata yang terjadi di Yaman, setelah Arab Saudi dan negara-negara Teluk sekutunya melancarkan operasi militer untuk menahan laju pemberontak Syiah Houthi. Operasi militer yang melibatkan serangan udara itu mulai dilancarkan pada 26 Maret 2014, hanya dua hari setelah pemerintah Yaman memohon Dewan Kerjasama Teluk (GCC) melakukan intervensi militer ke negeri itu. Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi melengserkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari Ibu Kota Sana'a dan mendirikan pusat pemerintahan di Kota Aden. Sepak terjang kaum Houthi telah membangkitkan dugaan Arab Saudi bahwa aksi mereka disokong oleh pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah. Namun, baik kelompok Houthi dan Iran menepis anggapan tersebut.

Referensi

sunting