Bogo

sejenis ikan gabus berukuran kecil
Bogo
Bogo, Channa limbata
dari Tamanmekar, Pangkalan, Karawang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. limbata
Nama binomial
Channa limbata
(Cuvier in Cuvier & Valenciennes, 1831)
Sinonim
  • Ophicephalus limbatus Cuvier, 1831[1]
  • Ophiocephalus apus Canestrini, 1861:77
  • Ophiocephalus guachua [sic] var. malaccensis Peters, 1868:262
  • Ophicephalus gachna [sic] Jordan and Seale, 1907:541
  • Philypnoides surakartensis Bleeker, (1848) 1849[2]
  • Channa longistomata Nguyen, Nguyen, & Nguyen, 2012

Sumber: Eschmeyer's Catalog of Fishes.[3]

Bogo[4] (Channa limbata) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Channidae (kerabat gabus). Dahulu digolongkan ke dalam spesies Channa gachua, ikan buas ini menyebar luas di Asia Tenggara hingga Indonesia.

Bertubuh relatif kecil, dalam bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan nama umum Dwarf snakehead.[5]:69-72 Dalam bahasa daerah dikenal sebagai gabus (Btw.), boso (bahasa Jawa Banyumasan), bogo, hejo gado (Sd.), serta bogo benguk, kutuk benguk (Jw.).[6] Di samping itu di Jawa ada pula yang menyebutnya kotes.[7][8][9][10]

Identifikasi

sunting
 
Pelat identifikasi menurut C&V
 
Bogo dengan panjang standar 60 mm
 
Close up kepala
 
Dengan sepasang misai pendek

Ikan gabus yang berukuran kecil, panjang total hingga 20 sentimeter (7,9 in). Tubuh silindris di depan dan sedikit memipih tegak di belakang. Tinggi tubuh sebanding 5,5-6,5 kalinya dengan panjang tubuh standar (tanpa ekor). Kepala agak gepeng mendatar, rata di sisi atasnya, miring rata ke depan atau agak cembung. Mata, 5-8 kalinya sebanding dengan panjang kepala. Celah mulut miring ke atas, dengan rahang bawah menonjol ke depan.[6][11]:229

Jari-jari (duri lunak) pada sirip dorsal (punggung) 31-35, sirip anal (dubur) 21-24, sirip pektoral (dada) 13-16, dan sirip ventral (perut) 6. Gurat sisi (linea lateralis) berjumlah 41-43, membelok ke bawah di belakang sisik no 11-13. Terdapat 3-3½ deret sisik antara pangkal sirip dorsal dengan gurat sisi, dan 7 deret sisik antara gurat sisi dengan pangkal sirip ventral. Pangkal sirip dorsal diantarai oleh 13-14 sisik dari ujung moncong, awal sirip dorsal berada di belakang pangkal sirip pektoral dan ujungnya kurang lebih di belakang akhir sirip anal. Sirip ventral awalnya kurang lebih di depan awal sirip dorsal, dan panjangnya sekitar setengah sirip pektoral. Kurang lebih 5 deret sisik terdapat di belakang mata hingga batas belakang pre-operkulum, dan 3 deret sisik pada operkulum (tutup insang).[6]

Warna kecokelatan, sisi atasnya berwarna lebih gelap. Sederet coretan-coretan miring yang kabur terdapat di sisi tubuh; tampak lebih jelas pada spesimen muda. Pada spesimen muda juga acap terdapat bintik-bintik hitam yang tersebar di seluruh badan. Sirip-sirip dorsal, anal dan ekor dengan tepi keputihan (kekuningan, atau kemerahan ketika hidup), selebihnya hitam kebiruan, atau lebih pucat dengan coret-coret hitam. Sirip pektoral dengan pola-pola lingkaran hitam di pangkal dan putih (kuning) di bagian luarnya.[6]

Agihan dan ekologi

sunting
 
Sirip dada dengan pola-pola konsentrik
 
Sisi bawah tubuh keputihan

Channa limbata menyebar luas mulai dari Burma, Vietnam, Cina (selatan), Semenanjung Malaya, Singapura, dan Indonesia.[3] Tercatat pula dari Thailand.[12] Di Indonesia ikan ini diketahui menyebar di Sumatera (termasuk Nias, Bangka, Belitung), Kalimantan, Jawa (termasuk Bawean), dan Madura.[6]

Bogo acap kali dijumpai di sungai, danau dan kolam, serta adakalanya di perairan payau.[6]

Ikan ini bersifat karnivor, panjang ususnya hanya kira-kira setengah panjang total tubuhnya. Penelitian di Thailand mencatat bahwa sebanyak 84% isi perutnya adalah serangga, dan selebihnya adalah serpih-serpih tumbuhan.[12]

Musim memijah ikan bogo adalah di musim hujan. Di Thailand, perkembangan gonad ikan jantan dan betina berpuncak saat musim penghujan di bulan-bulan Juli dan Agustus.[12]

Jenis serupa

sunting
 
Channa limbata dari Thailand

Sebelumnya, ikan ini dianggap termasuk spesies Channa gachua, yang kini diketahui hanya didapati terutama di wilayah Asia Selatan, mulai dari Afghanistan di barat hingga Burma di timur.[3] Berdasarkan banyak kajian genetika dan filogeografi, kelompok C. gachua itu kini dapat dibedakan, paling tidak, atas sekitar 20-an spesies, termasuk yang belum dideskripsi.[13][14][15] Kelompok ikan ini, dengan perkecualian satu spesies, memiliki ciri bersama yaitu pola belang-belang konsentris pada sirip dadanya.[15]

Referensi

sunting
  1. ^ Cuvier, G. & A. Valenciennes (1831). Histoire naturelle des poissons. Tome septième VII: 412 (bagian dari uraian Ophicephalus marginatus); Planche 201. F. G. Levrault, Paris. v. 7: i-xxix + 1-531, Pls. 170-208.
  2. ^ Bleeker, P. (1849). "Bijdrage tot de Kennis der Blennĩoïden en Gobioïden van den Soenda-Molukschen Archipel; met beschrijving van 42 nieuwe species". Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen. d. XXII (1948): 19. Batavia, van Lange & Co.
  3. ^ a b c Fricke, R., W.N. Eschmeyer, & R. Van der Laan (eds) (2022). Eschmeyer's Catalog of Fishes: genera, species, references. (http://researcharchive.calacademy.org/research/ichthyology/catalog/fishcatmain.asp). Versi elektronik diakses pada 08/IV/2022.
  4. ^ KBBI Daring: bogo, diakses pada 08/IV/2022.
  5. ^ Courtenay, Jr., W.R. & J.D. Williams (2004). USGS Circular 1251: Snakeheads (Pisces, Channidae) - A Biological Synopsis and Risk Assessment. U.S. Department of the Interior, U.S. Geological Survey.
  6. ^ a b c d e f Weber, M. and L.F. de Beaufort. (1922). The Fishes of The Indo-Australian Archipelago IV:321-322. E.J. Brill. Leiden.
  7. ^ Harijadi, T.A. (2010). Identifikasi makanan di dalam saluran pencernaan benih ikan kotes (Channa gachua) ukuran 1-3 cm di beberapa kolam wilayah Malang. Skripsi sarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Malang (tidak diterbitkan).
  8. ^ Oktovianto, H.A. (2014). Pengaruh pH media pemeliharaan yang berbeda terhadap tingkat kematangan gonad ikan kotes (Channa gachua). Skripsi sarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Malang (tidak diterbitkan).
  9. ^ Ilmi, W. (2018). Karakterisasi genetik ikan kotes (Channa gachua Hamilton, 1822) dari Sungai Keji, Magelang, Jawa Tengah berdasarkan gen mitokondria 16S. Skripsi sarjana Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta (tidak diterbitkan).
  10. ^ Pinasti, R. (2021). Karakterisasi genetik ikan kotes (Channa gachua Hamilton, 1822) dari irigasi sawah Desa Donomulyo, Malang, Jawa Timur berdasarkan gen mitokondria 16S. Skripsi sarjana Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta (tidak diterbitkan).
  11. ^ Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, & S. Wirjoatmodjo. (1993). Ikan air tawar Indonesia bagian barat dan Sulawesi. Periplus Editions & Proyek EMDI KMNKLH, Jakarta.
  12. ^ a b c Khoomsab, K. & S. Wannasri (2017). "Biological aspects of Channa limbata (Cuvier, 1831) in Ta Bo - Huai Yai Wildlife Sanctuary, Phetchabun Province, Thailand". Sains Malaysiana 46(6)(2017): 851–858. http://dx.doi.org/10.17576/jsm-2017-4606-03
  13. ^ Rüber, L., H.H. Tan, & R. Britz (2019). "Snakehead (Teleostei: Channidae) diversity and the Eastern Himalaya biodiversity hotspot". J. Zoological Systematics and Evolutionary Research 58:356–386. https://doi.org/10.1111/jzs.12324 (laman ResearchGate)
  14. ^ Britz, R., N. Dahanukar, V.K. Anoop, & A. Ali (2019). "Channa rara, a new species of snakehead fish from the Western Ghats region of Maharashtra, India (Teleostei: Anabantiformes: Channidae)". Zootaxa, 4683:589–600. https://doi.org/10.11646/zootaxa.4683.4.8
  15. ^ a b Sudasinghe, H., R. Pethiyagoda, M. Meegaskumbura, K. Maduwage, & R. Britz (2020). "Channa kelaartii, a valid species of dwarf snakehead from Sri Lanka and southern peninsular India (Teleostei: Channidae)". Vertebrate Zoology 70(2):157-170 (April 2020). https://doi.org/10.26049/VZ70-2-2020-05

Bacaan lanjut

sunting
  • Maurice Kottelat (2000). "Nomenclature and types of Ophicephalus marginatus and O. limbatus (Teleostei: Channidae)". J. South Asian Natural History, 5:95–96. (laman ResearchGate)
  • Tyson R. Roberts (1993). "The freshwater fishes of Java, as observed by Kuhl and van Hasselt in 1820-2." Zoologische Verhandelingen (Leiden), 285:74, lukisan Kuhl & van Hasselt yang dirujuk Cuvier & Valenciennes.
  • Conte-Grand, C., R. Britz, N. Dahanukar, R. Raghavan, R. Pethiyagoda, H.H. Tan, R.K. Hadiaty, N.S. Yaakob, & L. Rüber (2017). "Barcoding snakeheads (Teleostei, Channidae) revisited: discovering greater species diversity and resolving perpetuated taxonomic confusions". PLoS ONE, 12(9): e0184017. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0184017

Pranala luar

sunting