Bo hiya (棒火矢, Bō hiya) adalah versi Jepang dari panah api. Bo-hiya digunakan di Jepang kuno dan oleh kelas samurai Jepang feodal.

Cetakan balok kayu Periode Edo menunjukkan penembak samurai menembakkan bo-hiya dengan hiya-zutsu (senjata panah api).

Sejarah dan deskripsi

sunting

Panah api dari beberapa jenis telah digunakan di Jepang sejauh abad ke-6 di mana mereka dikatakan telah digunakan selama kampanye militer di Korea. Busur (yumi) digunakan untuk meluncurkan panah api awal ini.[1]

Di Cina abad ke-10, bubuk mesiu digunakan untuk meluncurkan panah api, dan jenis panah api ini digunakan untuk melawan Jepang oleh kapal angkatan laut Mongolia pada abad ke-13.[2]

Pada tahun 1543, Jepang memperoleh teknologi matchlock dari Portugis, dan senjata api yang dihasilkan oleh Jepang menghasilkan cara baru untuk meluncurkan panah api. Bo-hiya tipe roket ini memiliki penampilan seperti panah tebal dengan sirip besar, batang kayu, dan ujung logam; mereka menyerupai chongtong Korea, panah yang ditembakkan dengan meriam.[3] Bo-hiya dinyalakan dengan menyalakan sekering yang terbuat dari tali tahan air pembakar yang melilit porosnya; ketika dinyalakan, bo-hiya diluncurkan baik dari meriam lubang lebar, bentuk tanegashima (kunci korek api Jepang) yang disebut hiya zutsu, atau dari senjata mirip mortir (hiya taihou). Pada abad ke-16, bajak laut Jepang dilaporkan telah menggunakan bo-hiya. Selama satu pertempuran laut dikatakan bo hiya "jatuh seperti hujan".[4] Bo-hiya adalah perlengkapan standar di kapal militer Jepang, di mana mereka digunakan untuk membakar kapal musuh.[5]

Galeri

sunting

Senjata serupa

sunting
  • Chongtong, meriam Korea yang menembakkan panah
  • Cetbang, meriam Nusantara, juga menembak panah

Referensi

sunting