BlueTrace adalah sebuah protokol aplikasi sumber terbuka yang memfasilitasi penelusuran kontak digital pemakai untuk menekan persebaran pandemi COVID-19.[2] AWalnya dikembangkan oleh pemerintahan Singapura, BlueTrace mentenagai penelusuran kontak untuk aplikasi TraceTogether.[3] Australia mengadopsi protokol tersebut,[4][5] dan negara lainnya, seperti Selandia Baru, mengadopsi BlueTrace.[6][7]

BlueTrace
Berkas:BlueTrace Logo.svg
Dikembangkan olehSingapore Government Digital Services
Diperkenalkan24 Maret 2020 (2020-03-24)
IndustriPenelusuran kontak digital
Perangkat keras yang kompektibelTelepon pintar Android & iOS
Kisaran fisik~10 m (33 ft)[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Sponås, Jon Gunnar. "Things You Should Know About Bluetooth Range". blog.nordicsemi.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-12. 
  2. ^ "Singapore government to open source contact-tracing protocol". ComputerWeekly.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-12. 
  3. ^ "TraceTogether - behind the scenes look at its development process". www.tech.gov.sg (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-12. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :1
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :2
  6. ^ "Govt eyes Singapore COVID-19 tracking app". InnovationAus (dalam bahasa Inggris). 2020-03-27. Diakses tanggal 2020-04-12. 
  7. ^ chris.keall@nzherald.co.nz @ChrisKeall, Chris Keall Business writer, NZ Herald (2020-04-12). "Covid 19 coronavirus: As NZ considers TraceTogether, a Kiwi in Singapore gives his verdict on the tracking app". NZ Herald (dalam bahasa Inggris). ISSN 1170-0777. Diakses tanggal 2020-04-12. 

Pranala luar

sunting