Blokade Israel di Jalur Gaza Oktober 2023

Pada 9 Oktober 2023, Israel memperketat blokade Jalur Gaza setelah serangan yang dipimpin Hamas pada tahun 2023 dan perang Israel-Hamas yang menyusul. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan "blokade total", menghalangi masuknya makanan, air, obat-obatan, bahan bakar, dan listrik. Mesir, yang mengendalikan Penyeberangan Perbatasan Rafah, mendukung blokade tersebut dengan tidak mengizinkan warga Palestina masuk ke Mesir.

Israel menyatakan bahwa blokade tidak akan dicabut sampai para sandera yang diculik oleh Hamas dikembalikan, yang dikritik sebagai hukuman kolektif dan dianggap sebagai kejahatan perang. Sementara itu, Hamas menyatakan bahwa mereka akan membebaskan semua sandera Israel dengan imbalan pembebasan semua tahanan Palestina oleh Israel. Kemudian, Gallant mengubah posisinya terkait blokade total. Pasokan pertama masuk pada 21 Oktober 2023. Blokade ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Pada Januari 2024, otoritas Israel memblokir 56% bantuan kemanusiaan ke Gaza utara. Pada 9 Februari 2024, direktur UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan bahwa Israel telah memblokir makanan untuk 1,1 juta warga Palestina di Gaza.

Blokade tersebut telah berkontribusi pada kondisi kelaparan yang mengancam di Jalur Gaza, yang diperparah oleh serangan udara Israel yang menargetkan infrastruktur makanan dan pembatasan bantuan kemanusiaan. Dalam sejumlah insiden, pengunjuk rasa Israel, termasuk pemukim, memblokir truk bantuan yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza, dan dalam beberapa kasus menyerang mereka.