BlankOn Linux

Distribusi sistem operasi Linux berbasis Debian
(Dialihkan dari BlankOn)

BlankOn Linux adalah sebuah distribusi Linux berbasis Debian yang dirancang dan disesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia. Distribusi ini dikembangkan oleh Tim Pengembang BlankOn dengan mendapat dukungan dari Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) sejak tahun 2004.[2][3]

BlankOn Linux
Logo BlankOn
BlankOn Linux 11 "Uluwatu" dengan emulator terminal
Perusahaan / pengembangYPLI dan komunitas BlankOn
KeluargaMirip Unix
Status terkiniStabil
Model sumberSumber terbuka
Rilis stabil terkini11.0 (Uluwatu) / 2 Mei 2018; 6 tahun lalu (2018-05-02)[1]
Dukungan platformi386, AMD64
Kernel typeMonolitik
Antarmuka bawaanManokwari
LisensiUtamanya GPL
Situs web resmiblankon.id

Tujuan

sunting

Tujuan pengembangan distro Linux BlankOn adalah menghasilkan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran, dan pemerintahan. BlankOn dikembangkan dengan dukungan multimedia seperti MP3, VCD, dan DVD.[4]

BlankOn didesain dengan tampilan grafis dan tema yang menampilkan ciri khas Indonesia. Pengembangan BlankOn akan terus dilakukan secara terbuka kepada publik. Kegiatan pengembangan ini diharapkan dapat menghasilkan rilis BlankOn satu hingga dua kali dalam setahun.

Meskipun namanya sarat dengan penutup kepala khas suku Jawa, blangkon, situs pengembangnya mengatakan kalau penamaan BlankOn bukan berasal dari kata tersebut. BlankOn berarti blank (bilangan biner 0) dan on (bilangan biner 1) atau topi digital (modern) dengan tampilan klasik (kuno). Arti lain kata BlankOn adalah perubahan dari blank (kosong) menjadi on (menyala atau berisi).[5] Meskipun demikian, maskot resmi BlankOn—BONI—menggunakan helm berbentuk blangkon dengan desain yang lebih modern dan futuristik.[6]

Arti filosofi BlankOn adalah harapan agar pengguna distro BlankOn berubah dari belum sadar (kosong) menjadi sadar (berisi) bahwa ada Linux yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan di bidang TI, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.[5]

Versi Kode nama[7] Tanggal Perilisan
1.0 Bianglala 10 Februari 2005
2.0 Konde 15 November 2007
3.0 Lontara 27 April 2008
4.0 Meuligoe 15 November 2008
5.0 Nanggar 16 Juni 2009
6.0 Ombilin 04 Juli 2010
7.0 Pattimura 17 Agustus 2011
8.0 Rote 17 Agustus 2012
9.0 Suroboyo 15 Februari 2014
10.0 Tambora 20 Mei 2015
11.0 Uluwatu 02 Mei 2018
12.0 Alpha-1 Verbeek 29 April 2021 [8]

Pengembangan

sunting

Setelah menghadirkan BlankOn versi 1 yang berbasis Fedora, YPLI dan Komunitas Ubuntu Indonesia mengembangkan BlankOn versi 2 (dengan kode nama "Konde") yang berbasiskan Ubuntu. BlankOn Linux versi 1.0 dan versi 2.0 ini disponsori oleh UNESCO dan beberapa lembaga lainnya.[9]

Dan sejak BlankOn versi 9 "Suroboyo", BlankOn menggunakan Debian sebagai turunan serta memakai lingkungan desktop sendiri yang berciri khas Indonesia bernama Manokwari. Lingkungan desktop Manokwari dibuat dengan bahasa pemrograman HTML5 dan Vala.

Galeri

sunting


Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Catatan Riliw BlankOn XI Uluwatu". BlankOn. 02 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-29. Diakses tanggal 27 Mei 2018. 
  2. ^ "wiki". wiki (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-14. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ DIA, Yayasan (2019-07-17). "Linux Story : BlankOn Canggih". Linux Story : BlankOn Canggih (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-14. 
  4. ^ "BlankOn". blankonlinux.or.id. Diakses tanggal 2020-04-14. 
  5. ^ a b "Pertanyaan Umum BlankOn". BlankOn Linux. Diakses tanggal 25 Desember 2019. 
  6. ^ "BlankOn/blankon-mascot-boni". GitHub (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-09. 
  7. ^ "Index of /blankon/rilis/". cdimage.blankonlinux.or.id. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  8. ^ "Catatan Rilis BlankOn 12 Alpha-1". blankon.id. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  9. ^ Christine Apikul (19 September 2006). "Building an Indonesian GNU/Linux - BlankOn Linux". UNDP-APDIP International Open Source Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 07 Februari 2009. 

Pranala luar

sunting