Black Book (Belanda: Zwartboek) adalah sebuah film berlatar Perang Dunia II yang disutradarai oleh Paul Verhoeven, dan dibintangi Carice van Houten, Sebastian Koch, Thom Hoffman, dan Halina Reijn. Film ini berkisah tentang seorang wanita Yahudi di Belanda yang menjadi mata-mata untuk perlawanan selama PD II setelah keluarganya terbunuh oleh Nazi. Film ini pertamakali ditayangkan pada 1 September 2006 di Festival Film Venesia dan ditayangkan ke publik pada 14 September 2006 di Belanda.

Black Book
Poster film
SutradaraPaul Verhoeven
ProduserJeroen Beker
San Fu Maltha
Frans van Gestel
Jos van der Linden
Teun Hilte
Ditulis olehGerard Soeteman
Paul Verhoeven
PemeranCarice van Houten
Sebastian Koch
Thom Hoffman
Halina Reijn
Penata musikAnne Dudley
SinematograferKarl Walter Lindenlaub
PenyuntingJob ter Burg
James Herbert
DistributorA-Film
Tanggal rilis
Belanda 14 September, 2006
Britania Raya 19 Januari, 2007
Amerika Serikat 6 April, 2007
Jerman 10 Mei, 2007
Rilis internasional: 1 September, 2006
(Festival Film Venesia)
Durasi145 menit
Negara Belanda
BahasaBelanda
Inggris
Jerman
Ibrani
Anggaran17,800,000
Pendapatan
kotor
$26,768,563

Ketika dirilis, film ini menjadi film termahal yang pernah dibuat di Belanda dan juga menjadi film tersukses secara komersial, dengan pendapatan kotor tertinggi di negara itu pada 2006. Pada 2008, publik Belanda memberikan suara terbaik bagi film ini.[1]

Sinopsis

sunting

Pada Oktober 1956, Ronnie (Halina Reijn), seorang wanita Belanda yang menikah dengan pria Kanada, melakukan perjalanan wisata ke Israel. Ketika berkunjung ke sebuah sekolah, ia bertemu dengan seorang guru yang ia kenal selama PD II, Rachel Rosenthal.

Dari sini cerita kemudian berbalik ke tahun 1944 dan dimulailah kisah Rachel Stein (Carice van Houten), seorang penyanyi Yahudi Belanda yang pernah menetap di Jerman sebelum perang dan kini bersembunyi dari Nazi di Belanda. Ketika rumah tempatnya bersembunyi hancur, ia pergi ke tempat seorang pengacara, Smaal (Dolf de Vries), yang telah menyediakan sejumlah uang dari ayahnya supaya ia dapat melarikan diri dibantu oleh seorang anggota perlawanan bernama Van Gein (Petrus Blok). Rachel bertemu kembali dengan keluarganya dan mencoba melarikan diri dengan kapal melalui Biesbosch bersama orang Yahudi lain dari daerah yang diduduki Nazi ke daerah yang telah dibebaskan di selatan Belanda. Namun, dalam perjalanan mereka disergap di sungai oleh serdadu Jerman, membunuh mereka dan menjarah barang-barang berharga. Rachel sendirian bertahan, tetapi ia tidak berhasil melarikan diri dari wilayah yang diduduki.

Ia kemudian terlibat dengan kelompok perlawanan di Den Haag, dibawah kepemimpinan Gerben Kuipers (Derek de Lint), menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi Ellis de Vries dengan membuat pirang rambutnya. Bekerjasama dengan dokter dan sesama anggota perlawanan, Hans Akkermans (Thom Hoffman), ia menggoda seorang komandan, Hauptsturmführer Ludwig Müntze (Sebastian Koch) dan memperoleh pekerjaan sebagai sekretaris di kantor pusat tentara. Di sana, Ellis memberitahukan bahwa Obersturmführer Günther Franken (Waldemar Kobus), wakil Müntze, sebagai perwira yang mendalangi pembantaian para pengungsi yang melarikan diri, dan berhasil meletakkan penyadap di kantornya. Ellis jatuh cinta dengan Müntze, yang berbeda dengan Franken, tidak kasar. Dari sini kisah berlanjut pada terbongkarnya rahasia Ellis sebagai mata-mata.

Pemain

sunting

Catatan dan referensi

sunting

Pranala luar

sunting