Bigman Sirait
rohaniawan Indonesia
Bigman Fredore Leonard Sirait (11 Desember 1961 – 29 Juni 2019), lebih dikenal sebagai Pdt. Bigman Sirait,[1] adalah seorang pendeta dan gembala sidang Gereja Reformasi Indonesia. Baginya menjadi pendeta tidak hanya dituntut pandai berkhotbah, tetapi juga tekun menjaga keselarasan antara kata dan perbuatan. Panggilan pelayanannya pun sederhana yakni di jalur pengajaran dan pendidikan Kristen dengan mengisi apa yang kosong, melengkapi yang kurang dan membangunkan yang jatuh, hingga titik darah penghabisan.
Pdt. Bigman Sirait | |
---|---|
Lahir | Pematang Siantar, Sumatera Utara | 11 Desember 1961
Meninggal | 29 Juni 2019 Jakarta | (umur 57)
Pekerjaan | Pendeta, Gembala Sidang |
Suami/istri | Greta Mulyati DS |
Anak | Kezhia Bianta Keithy Dorothy Kennan Jonathan |
Ia meninggal dunia hari Sabtu, 29 Juni 2019 di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dalam usia 57 tahun.[2]
Pendidikan
sunting- Sarjana Teologi di STTRII Jakarta, 1995
- STM di Jakarta
- SMP di Jakarta
Karier
sunting- Gembala Sidang Gereja Reformasi Indonesia, 2000-sekarang
- Marketing di PT Astra Group, Tbk
- Marketing di sebuah Perusahaan Farmasi
Organisasi
sunting- Pendiri dan Pembina GPPB (Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa), 2001
- Pendiri dan Pembina Yayasan PAMA (PelAyanan Media Antiokhia: Tabloid, Online, Siaran di 39 Radio dan 2 Stasiun Televisi), 2000
- Pendiri dan Pembina Yayasan MIKA (MIsi Kita BersamA), 1999
- Pendiri Yayasan Channel of Blessing (COB), 1989
Website
suntingReferensi
sunting- ^ Tokoh Indonesia Diarsipkan 2014-11-29 di Wayback Machine.: Bigman Sirait
- ^ Profil Pendeta Bigman Sirait yang Meninggal, Rela Lepas Bisnis dan Full Time dengan Tuhan