Besi(III) oksida

senyawa kimia

Besi(III) oksida dikenal juga dengan nama bijih besi adalah salah satu senyawa oksida dari besi dan mempunyai rumus kimia Fe2O3 dan mempunyai sifat paramagnetik.

Besi(III) oksida
Contoh dari besi(III) oksida
Haematite unit cell
Nama
Nama lain
Ferri oksida
Bijih besi
Penanda
3DMet {{{3DMet}}}
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
Sifat
Fe2O3
Massa molar 159.69 g/mol
Penampilan padatan merah kecoklatan
Densitas 5.242 g/cm3, padat
Titik lebur 1566 °C (1838 K) decomp.
tidak larut
Struktur
rhombohedral
Termokimia
Entalpi pembentukan standarfHo) −825.50 kJ/mol
Bahaya
tidak disebutkan
Titik nyala tidak mudah terbakar
Senyawa terkait
Anion lain
besi(III) fluorida
Kation lainnya
mangan(III) oksida, kobalt(III) oksida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Referensi

Bentuk

sunting

Bentuk alfa

sunting

α-Fe2O3 mempunyai struktur rhombohedral, corundum (α-Al2O3) dan merupakan bentuk yang paling umum ditemukan. Senyawa dalam bentuk ini terbentuk secara alamiah sebagai mineral bijih besi yang ditambang sebagai bijih besi utama. Senyawa ini bersifat antiferromagnetic di bawah suhu ~260 K (suhu transisi Morin), dan ferromagnetik lemah antara 260 K dan 950 K (suhu Neel).[1] Besi(III) oksida mudah disiapkan menggunakan dekomposisi termal dan pengendapan dalam suatu cairan. Sifat magnetiknya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tekanan, ukuran partikel, dan intensitas medan magnet.

Bentuk beta

sunting

Cubic face centered, metastable, pada suhu di atas 500 °C berubah ke bentuk alfa. Besi(III) oksida dalam bentuk ini bisa disiapkan dengan cara reduksi dari bijih besi oleh karbon, pyrolysis dari larutan besi(III) klorida, atau dekompsisi termal dari besi(III) sulfat.

Bentuk gamma

sunting

Berbentuk kubik, metastable, berubah ke bentuk alfa saat suhu tinggi. Terbentuk secara alamiah sebagai mineral maghemite. Ferrimagnetik. Partikel yang berukuran lebih kecil dari 10 nanometer merupakan superparamagnetik. Bisa disiapkan dengan dehidrasi termal dari gamma besi(III) oksida-hidroksida, oksidasi dari iron(II,III) oxide dengan hati-hati. Partikel-partikel yang berukuran sangat kecil bisa disiapkan dengan cara dekomposisi termal dari besi(III) oksalat.

Bentuk epsilon

sunting

Berbentuk seperti belah ketupat, memperlihatkan sifat perantara antara bentuk alfa dan gamma. Sejauh ini tidak disiapkan dalam bentuk murninya, melinkan selalu tercampur dengan bentuk alfa atau gamma. Bahan dengan kadar besi(III) oksida dengan bentuk epsilon tinggi bisa disiapkan dengan transformasi termal dari bentuk gamma. Bentuk epsilon ini metastable, berubah ke bentuk alpha pada suhu antara 500 dan 750 °C. Bisa juga disiapkan dengan cara oksidasi dari besi dalam sebuah electric arc atau dengan cara pengendapan sol-gel dari besi(III) nitrat.

Bentuk lain

sunting

Tekanan tinggi, amorf.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ J.E Greedon, (1994), Magnetic oxides in Encyclopedia of Inorganic chemistry Ed. R. Bruce King, John Wiley & Sons ISBN 0-471-93620-0
  2. ^ "Oxid železitý, Fe2O3" (dalam bahasa Czech). Diakses tanggal 20. JUN 2009.