Berkat Apostolik
Berkat Apostolik (atau Berkat Kepausan) adalah sebuah berkat spesial dalam liturgi Gereja Katolik Roma. Jika Paus memberikan berkat ini, maka berkat ini disertai dengan indulgensi penuh.
Konsep dan bentuk
suntingBerkat Apostolik dapat dibedakan atas dua jenis. Pertama, Berkat Apostolik khusus dari Paus atau uskup diosesan dapat diberikan (hingga tiga kali dalam satu tahun, pada hari yang ia tetapkan sendiri, meskipun ia hanya menghadiri misa tersebut). Pada saat menjelang atau ketika sudah meninggal, maka berkat dapat juga diberikan oleh seorang imam. Para imam yang baru ditahbiskan juga diperbolehkan memberikan Berkat Apostolik pada akhir misa perdananya. Berkat Apostolik yang paling dikenal adalah saat berkat Paus saat memberikan Urbi et Orbi, Hari Raya Kelahiran Tuhan, Hari Raya Kebangkitan Tuhan, dan saat setelah pemilihannya sebagai Penerus Santo Petrus. Sejak tahun 1967, penerimaan berkat melalui radio oleh Paus dari Vatikan dinilai sebagai hal efektif, dan sejak tahun 1985, termasuk penerimaan dari televisi.
Sebagai tambahan, setiap pengeluaran berkat dari Paus untuk audiensi (khalayak) yang tepat juga dapat disebut sebagai Berkat Apostolik. Sebagai contoh, berkat di Lapangan Santo Petrus pada hari Minggu dan hari libur publik, saat Doa Angelus disampaikan. Hal ini mulai berlangsung sejak tahun 1450 oleh Paus Nikolas V. Namun, Berkat Paus dikeluarkan pada akhir pidato kepada khalayak atau pada akhir surat resminya.[1][2][3] Hal ini terkait status Paus sebagai penerus Santo Petrus dan Pangeran Para Rasul.
Secara umum, kedua berkat ini bukan berkat dari personal, tetapi memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan memberikan berkatnya kepada yang hadir.
Pelaksanaan
suntingPada saat seorang uskup diosesan memberikan Berkat Apostolik, berkat ini diberikan pada akhir Perayaan Ekaristi, menggantikan berkat yang biasa. Sangat baik, jika dalam suatu Misa akan diberikan Berkat Apostolik, pada pengantar menjelang Pernyataan Tobat diberitahukan bahwa akan diberikan Berkat Apostolik, sehingga umat dapat merenungkan dan menyesali dosa-dosanya, serta menyiapkan diri menerima indulgensi tersebut. Pada misa tersebut, dalam bagian Doa Umat ditambahkan doa untuk ujud-ujud Paus.
Sebelum memberikan Berkat Apostolik, Uskup mengenakan mitra dan diakon (atau imam) yang mendampingi Uskup menyatakan kepada umat akan adanya Berkat Apostolik. Diakon (atau imam) sesudah Uskup menyampaikan "Tuhan sertamu" mengajak umat, "Marillah menundukkan kepala untuk menerima berkat".[4]
Saat membaca rumusan yang berbunyi "Bapa, Putera dan Roh Kudus", imam atau uskup tersebut kemudian melakukan tanda salib tiga kali di udara menghadap umat. Kemudian, umat akan menundukkan badan sambil melakukan tanda salib biasa.
Rumusan
suntingBahasa Latin | Bahasa Indonesia | ||
I | Dóminus vobíscum. | I | Tuhan bersamamu |
U | Et cum spíritu tuo. | U | Dan bersama rohmu |
I | Sit nomen Domini Benedictum. | I | Dimuliakanlah nama Tuhan. |
U | Ex hoc nunc et usque in sǽculum. | U | Kini dan sepanjang masa. |
I | Adiutórium nostrum in nómine Dómini. | I | Pertolongan kita (ialah) dalam nama Tuhan. |
U | Qui fecit cælum et terram. | U | Yang menjadikan langit dan bumi |
I | Benedícat vos omnípotens Deus, Pater †, et Filius †, et Spíritus † Sanctus |
I | Semoga Allah yang Mahakuasa memberkati Saudara sekalian, Bapa †, dan Putra †, dan Roh † Kudus. |
U | Amen | U | Amin |
Referensi
sunting- ^ http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/letters/2010/documents/hf_ben-xvi_let_20101102_attentato-baghdad_ge.html
- ^ http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/messages/pont-messages/2011/documents/hf_ben-xvi_mes_20110506_azione_cattolica_ge.html
- ^ http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/speeches/2011/may/documents/hf_ben-xvi_spe_20110531_mese-mariano_ge.html
- ^ Maryanto, Ernst. 2004. Kamus Liturgi Sederhana[pranala nonaktif permanen]. Yogyakarta: Kanisius. Diakses pada 14 Desember 2012.