Berkas:Menara Syahbandar.jpg

Ukuran asli(3.000 × 2.000 piksel, ukuran berkas: 3,78 MB, tipe MIME: image/jpeg)

Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain. Deskripsi dari halaman deskripsinya ditunjukkan di bawah ini.

Ringkasan

Deskripsi
Bahasa Indonesia: Menara ini dibangun oleh Pemerintah kolonial Belanda sekitar tahun 1839 dan dikenal dengan nama Uitkijk. Menara ini berfungsi sebagai tempat untuk memantau kapal-kapal yang keluar masuk kota Batavia melalui jalur laut. Selain itu, Menara ini dulu juga dijadikan sebagai kantor pabean, yaitu tempat mengumpulkan pajak atas barang-barang yang dibongkar di Pelabuhan Sunda Kelapa. Menara syahbandar memiliki ketinggian 12 meter dan terdapat tiga lantai yang bisa dikunjungi. pada lantai pertama, terdapat batu prasasti kedatangan saudagar china pada abad 17. Batu Prasasti tersebut merupakan penanda titik nol Batavia atau Jakarta pada kala itu. Lantai selanjutnya, ada banyak kaca kotak yang berisi teropong yang masih asli dan sudah berumur hampir satu setengah abad. Teropong ini dahulu digunakan untuk memantau kapal. Pada lantai paling atas, kamu dapat melihat pemandangan sekeliling area Menara Syahbandar, mulai dari Jembatan, Bioskop pertama, Tugu Pantura, dan Museum Bahari.
English: This tower was built by the Dutch colonial government around 1839 and is known as Uitkijk. This tower serves as a place to monitor ships going in and out of the city of Batavia by sea. In addition, this tower was also used as a customs office, which is a place to collect taxes on goods unloaded at Sunda Kelapa Harbor. The syahbandar tower has a height of 12 meters and there are three floors that can be visited. on the first floor, there is a stone inscription of the arrival of a Chinese merchant in the 17th century. The stone inscription is a marker of the zero point of Batavia or Jakarta at that time. The next floor, there are many glass boxes containing binoculars that are still original and are almost a century and a half old. These binoculars were used to monitor ships. On the top floor, you can see the scenery around the Syahbandar Tower area, starting from the Bridge, the first Cinema, the Pantura Monument, and the Maritime Museum.
Tanggal
Sumber Karya sendiri
Pembuat Herusutimbul
Lokasi kamera6° 07′ 38,88″ S, 106° 48′ 32,75″ T Kartographer map based on OpenStreetMap.Lihat gambar ini dan gambar di sekitarnya di: OpenStreetMapinfo

Lisensi

Saya, pemilik hak cipta dari karya ini, dengan ini menerbitkan berkas ini di bawah ketentuan berikut:
w:id:Creative Commons
atribusi berbagi serupa
Berkas ini dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0 Internasional.
Anda diizinkan:
  • untuk berbagi – untuk menyalin, mendistribusikan dan memindahkan karya ini
  • untuk menggubah – untuk mengadaptasi karya ini
Berdasarkan ketentuan berikut:
  • atribusi – Anda harus mencantumkan atribusi yang sesuai, memberikan pranala ke lisensi, dan memberi tahu bila ada perubahan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan, namun tidak menyatakan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
  • berbagi serupa – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti lisensi pada materi asli.


Captions

Add a one-line explanation of what this file represents
Menara Syahbandar di Kawasan Jakarta Kota

29 Mei 2010

6°7'38.881"S, 106°48'32.753"E

exposure time Inggris

0,01 detik

f-number Inggris

14

focal length Inggris

10 milimeter

ISO speed Inggris

100

image/jpeg

Riwayat berkas

Klik pada tanggal/waktu untuk melihat berkas ini pada saat tersebut.

Tanggal/WaktuMiniaturDimensiPenggunaKomentar
terkini24 Agustus 2021 03.14Miniatur versi sejak 24 Agustus 2021 03.143.000 × 2.000 (3,78 MB)HerusutimbulUploaded own work with UploadWizard

Halaman berikut menggunakan berkas ini:

Metadata