Berkas:Annual Average Temperature Map.jpg

Ukuran asli (1.100 × 849 piksel, ukuran berkas: 385 KB, tipe MIME: image/jpeg)

Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain. Deskripsi dari halaman deskripsinya ditunjukkan di bawah ini.

Ringkasan

This is a global map of the annually averaged near-surface air temperature from 1961 to 1990. Such maps, also known as "climatologies", provide information on climate variation as a function of location.

The tropics, between the Tropic of Cancer and Tropic of Capricorn, have the most direct sunlight and highest temperatures. While the seasonal contrasts in surface temperature are due to the tilt of the Earth axis, there is relatively little variation in the annual average sunlight received throughout this entire tropics, and hence the entire band has similar temperatures. Above the tropics, temperatures fall off more rapidly as one travels towards the Earth's poles, at a rate of approximately 1 °C for every 145 km (1 °F per 50 miles). Permafrost will form at positions where the annual average temperature is below 0 °C.

The other key factor in determining surface temperature is elevation. Surface temperature declines ~1 °C for every 220 m (1 °F per 400 ft) in elevation above sea level. The coldest portions of Earth are the Greenland and Antarctic Ice Sheets, which combine both very high latitude and high elevation.

Data sources

This map was produced by combining the 10' CRU CL 2.0 archive copy at the Wayback Machine land-surface temperature data set (New et al. 2002) with the 1° NOAA OISST version 2 archive copy at the Wayback Machine sea-surface temperature data set (Reynolds et al. 2002) and the 2.5° NCEP/NCAR Reanalysis version 1 archive copy at the Wayback Machine data set (Kalnay et al. 1996). OISST was used for low- and mid-latitude ocean temperatures, but NCEP/NCAR was substituted in sea ice-forming regions, where OISST would overestimate the near-surface air temperature. In addition, a small offset was added in all regions to the OISST sea-surface temperatures to match the NCEP/NCAR air temperatures, and thus account for the difference between ocean and air. NCEP/NCAR was used for Antarctica, since it was the only data set including this region.

This image was created by Robert A. Rohde for Global Warming Art.

Image from Global Warming Art
This image is an original work created for Global Warming Art. Please refer to the image description page for more information.
GNU head Diizinkan untuk menyalin, mendistribusikan dan/atau memodifikasi dokumen ini di bawah syarat-syarat Lisensi Dokumentasi Bebas GNU, Versi 1.2 atau lebih baru yang diterbitkan oleh Free Software Foundation; tanpa Bagian Invarian, tanpa Teks Sampul Depan, dan tanpa Teks Sampul Belakang. Salinan lisensi dimasukkan ke bagian yang berjudul Lisensi Dokumentasi Bebas GNU.
w:id:Creative Commons
atribusi berbagi serupa
Berkas on ipartandoan sian on Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported partadoan.
Anda diizinkan:
  • untuk berbagi – untuk menyalin, mendistribusikan dan memindahkan karya ini
  • untuk menggubah – untuk mengadaptasi karya ini
Berdasarkan ketentuan berikut:
  • atribusi – Anda harus mencantumkan atribusi yang sesuai, memberikan pranala ke lisensi, dan memberi tahu bila ada perubahan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan, namun tidak menyatakan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
  • berbagi serupa – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti lisensi pada materi asli.
Label lisensi ini ditambahkan pada berkas sebagai bagian dari pemutakhiran lisensi GFDL.


Une deuxième raison pour laquelle la température de surface dépend de la latitude est la variation de l’épaisseur d'atmosphère traversée par les rayons lumineux. Lorsque les rayons sont perpendiculaires à la surface, l'épaisseur d'atmosphère traversée est la plus faible ; la lumière est moins absorbée et moins diffusée par l’atmosphère et la surface reçoit d'avantage d'énergie solaire. A l’équateur la surface du globe est, côté soleil, perpendiculaire au rayonnement solaire tandis que près des pôles la surface est presque parallèle. L’énergie solaire reçue par unité de surface est donc plus importante près de l’équateur que près des pôles.

References

  • New, Mark, David Lister, Mike Hulme, Ian Makin (2000). "A high-resolution data set of surface climate over global land areas". Climate Research 21: 1-25. Archived from the original on 2009-02-12. Retrieved on 2008-02-15.
  • Reynolds, R.W., N.A. Rayner, T.M. Smith, D.C. Stokes, and W. Wang (2002). "An improved in situ and satellite SST analysis for climate". J. Climate 15: 1609-1625.
  • E. Kalnay, M. Kanamitsu, R. Kistler, W. Collins, D. Deaven, L. Gandin, M. Iredell, S. Saha, G. White, J. Woollen, Y. Zhu, M. Chelliah, W. Ebisuzaki, W.Higgins, J. Janowiak, K. C. Mo, C. Ropelewski, J. Wang, A. Leetmaa, R. Reynolds, Roy Jenne, Dennis Joseph (1996). "The NCEP/NCAR 40-Year Reanalysis Project". Bulletin of the American Meteorological Society 77 (3): 437–471.

derivative works

Karya turunan dari berkas ini:  Annual Average Temperature Map East Asia.png

Captions

Add a one-line explanation of what this file represents

Items portrayed in this file

menggambarkan

image/jpeg

checksum Inggris

77edd04ad424b9407242c2f4ea6d8806c4f4fdea

394.562 Bita

849 piksel

1.100 piksel

Riwayat berkas

Klik pada tanggal/waktu untuk melihat berkas ini pada saat tersebut.

Tanggal/WaktuMiniaturDimensiPenggunaKomentar
terkini15 Februari 2008 09.36Miniatur versi sejak 15 Februari 2008 09.361.100 × 849 (385 KB)Dragons flight{{Information |Description= |Source= |Date= |Author= |Permission= |other_versions= }}

2 halaman berikut menggunakan berkas ini:

Penggunaan berkas global

Wiki lain berikut menggunakan berkas ini:

Lihat lebih banyak penggunaan global dari berkas ini.