Benteng Oranje
Benteng oranye adalah benteng yang dulunya di tinggali bangsa Portugis dan belanda
Benteng Oranje benteng pembentengan | ||||
---|---|---|---|---|
Tempat | ||||
Negara berdaulat | Indonesia | |||
Provinsi di Indonesia | Maluku Utara | |||
Kota di Indonesia | Ternate | |||
Negara | Indonesia |
Sejarah
suntingBenteng Oranje didirikan pada tanggal 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge. Nama benteng ini baru diberikan pada tahun 1609 pada masa pemerintahan Sultan Mudaffar. Pemberian nama oleh Francois Wiltlentt.[1] Benteng oranje ini semula berasal dari bekas sebuah benteng tua yang dibangun oleh Bangsa Portugis dan dihuni oleh orang Melayu sehingga dberi nama Benteng Melayu.[butuh rujukan]
Lokasi
suntingLetak Benteng Oranje berada di pusat Kota Ternate, Maluku Utara.[2] Lokasi Benteng Orange termasuk dalam wilayah Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah.[3] Alamat lengkapnya berada di Jalan Hasan Boesoeri. Lokasi Benteng Oranje dahulu berada di tepi pantai. Namun lokasinya menjadi berada di tengah kota karena adanya reklamasi.[butuh rujukan]
Fungsi
suntingSejak tahun 2016, Benteng Oranje telah beralih fungsi menjadi lokasi wisata benteng di Kota Ternate. Pada bagian depan Benteng Oranje telah dibangun taman kota serta pertokoan. Dengan letak yang strategis tersebut menjadikan benteng ini semakin mudah untuk dikunjungi para wisatawan.[butuh rujukan]
Referensi
sunting- ^ Oesman, H., dkk. (Februari 2023). Can, L. R., dan Djana, A., ed. Fort Oranje: Identitas, Integrasi, Ruang Permukiman (PDF). Purbalingga: Eureka Media Aksara. hlm. 17. ISBN 978-623-487-686-4.
- ^ Aksa, Laode Muhammad (2014). "Benteng Oranje: Rowayatmu Dulu" (PDF). Korakora (edisi ke-1). Kota Ternate: Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate: 11.
- ^ Santoso, I., dan Poerwoningsih, D. (8 Agustus 2014). "Pusaka Bersejarah Benteng Orange sebagai Aspek Kekuatan Pertahanan yang Handal bagi Penguasa Kaum Kolonial Masa Lalu di Ternate, Maluku Utara" (PDF). Seminar Nasional Arsitektur Pertahanan (Arshan) 2014: Insting Teritorial dan Ruang Pertahanan. Program Studi Arsitektur, UPN “Veteran” Jatim: 8.