Srengseng
Srengseng | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | B. kurzii
|
Nama binomial | |
Benstonea kurzii | |
Sinonim | |
Sumber: Callmander & Buerki, 2012. |
Srengseng, sĕrèngsèng, atau seringsing (Benstonea kurzii) adalah tumbuhan sejenis pandan yang menyebar terbatas di Jawa. Kebanyakan tumbuh di wilayah pegunungan, ia juga dikenal dalam nama-nama lokal seperti harashas, h. lembut, h. leutik, pandan pari, p. sarèngsèng, solènat (Sd.), dan pandan sili (Jw).[4]
Pengenalan
suntingSrengseng merupakan tumbuhan semak setinggi 0,7-1,2 m, tidak berbatang atau dengan batang pendek, yang sebagian besar atau seluruhnya rebah di tanah atau pada batang tumbuhan lain; garis tengah batang lk. 1,7-1,9 cm di ujungnya; batang berwarna kecokelatan, tanpa duri dan tanpa akar tunjang.[4][5]
Daun-daun memanjang sempit, (48-)92—154,5(-360,5) cm × (1,8-)2,5—4,0(-5,5) cm, seperti kertas (chartaceous), dengan dua tekukan atau lipatan sepanjang helaiannya (penampang melintang bentuk huruf M), dan ibu tulang daun yang menonjol di sisi bawah; duri-duri di tepi daun dan di sisi bawah sepanjang ibu tulang daun berukuran 0,5-3 mm dan berjarak 2–5 mm satu dengan lainnya. Buah majemuk (syncarp) hampir bulat hingga bulat telur melebar, (4-)5,5—8(-9,3) cm × (2,8-)3,5—4,3(-5,5) cm, tersusun dari (106-)168—308(-544) keping drupa (buah batu); buah majemuk kecokelatan, tunggal, tegak di ujung batang.[5]
Ekologi dan agihan
suntingHabitat srengseng terbentang luas pada ketinggian antara 20 hingga 1.100 m dpl. Tumbuhan ini ditemukan hidup liar di hutan hujan tropika, mulai dari hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah; akan tetapi koleksi terbanyak diperoleh dari hutan wilayah perbukitan.[5]
Srengseng menyebar terbatas (endemik) di Pulau Jawa,[1] dan didapati mulai dari Jawa Barat hingga ke Jawa Timur.[5] Berbunga dan berbuah antara bulan Januari hingga Desember.[5]
Manfaat
suntingDaun-daun srengseng secara tradisional dianyam untuk membuat semacam tikar (kajang), tudung penutup kepala, atau pembungkus gula merah.[4][6]
Referensi
sunting- ^ a b Callmander, M.W., P.P. Lowry II, F. Forest, D.S. Devey, H. Beentje & S. Buerki. 2012. "Benstonea Callm. & Buerki (Pandanaceae): characterization, circumscription, and distribution of a new genus of screw-pines, with a synopsis of accepted species". Candollea 67(2): 323-345.
- ^ Kurz, S. 1867. "Revision of Indian screwpines and their allies". Journal of botany, British and foreign. vol. V: 100. London :Robert Hardwicke [1863-1942]
- ^ Merr. 1917. "An interpretation of Rumphius's Herbarium amboinense". Philippines Bureau of Science Publication Series. no. 9: 107. Manila :Bureau of printing (1917).
- ^ a b c Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I: 119. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta. (sebagai Pandanus caricosus Kurz. Versi berbahasa Belanda -1922- I: 63)
- ^ a b c d e Rahayu, S.E. 2011. Biosystematics of Pandanaceae in Java. Unpublished dissertation. Bogor: The Graduate School of Bogor Agric. University.
- ^ Hasskarl, J.K. 1845. Aanteekeningen over het nut, door de bewoners van Java aan eenige planten van dat eiland toegeschreven. p. 49 (no. 351) Amsterdam:J. Müller, 1845.
Pranala luar
sunting- Tropicos: Benstonea kurzii (Merr.) Callm. & Buerki. Diakses pada 30/X/2017.
- Plant List: Pandanus kurzii Merr.. Diakses pada 30/X/2017.
- JSTOR: Holotype of Pandanus kurzii Merr. [family PANDANACEAE]. Diakses pada 30/X/2017.
- Plant Illustration: Pandanus kurzii Merr. (as Pandanus caricosus Kurz) Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine.. Diakses pada 30/X/2017.
- e-Monocot: Pandanus kurzii Merr. Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine.. Diakses pada 30/X/2017.