Beni Setia, (lahir di Bandung, Jawa Barat, 1954; umur 70 tahun), adalah seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa cerita pendek, esai sastra, dan puisi yang dipublikasikan ke berbagai media massa.[1][2]

Beni Setia
PekerjaanPenulis
KebangsaanIndonesia Indonesia

Latar belakang

sunting

Pendidikannya dimulai dari Sekolah Rakyat (1966), Sekolah Menengah pertama (1969), Sekolah Teknik Menengah/STM Konstruksi (1970, tidak tamat). Pendidikan terakhirnya Sekolah Pertanian Menengah Atas/SPMA, lulus tahun 1974.

Puisi-puisinya banyak dimuat dalam publikasi nasional seperti, Berita Buana, Sinar Harapan, Pikiran Rakyat, Mangle, dan Puisi Indonesia 83 (Buku II); juga dimuat dalam buku antologi Yang Muda (1978), Senandung Bandung (1981), dan Festival Desember (1981), dan Tonggak 4 (1987). Buku pertamanya berjudul Legiun Asing diterbitkan pada tahun 1987.

Penghargaan

sunting
  • 1990: Hadiah Buku Sastera PPPB;
  • 1995: Hadiah ke-3 Lomba Penulisan Puisi AN-Teve;
  • 1999: Hadiah ke-2 Lomba Penulisan Esai LIMPAD;[1]
  • Yang Muda: Antologi Puisi Penyair Muda Bandung (1978);
  • Antologi Puisi Sunda Mutakhir (1980);
  • Senandung Bandung (1981);
  • Festival Desember (1981);
  • Sawidak Carita Pondok (1983);
  • Polémik Undak-Usuk Basa Sunda: Kumpulan Esai (1987);
  • Tonggak 4: Antologi Puisi Indonesia Modern (1987);
  • Jakarta-Bandung via Bulungan (1987);
  • Legiun Asing: Tiga Kumpulan Sajak (1987);
  • Dinamika Gerak (1990);
  • Saratus sajak Sunda: Pangbagéa Miéling 46 Taun Sajak Sunda (1992);
  • Mengenang Tanah Kelahiran (1993);
  • Lukisan Matahari: 19 Cerpen Pilihan Bernas (1993);
  • Limau Walikota: Kumpulan Cerita Pendek Surabaya (1993);
  • Pelajaran Mengarang: Cerpen Pilihan KOMPAS 1993 (1993);
  • Laki-Laki yang Kawin dengan Peri: Cerpen Pilihan KOMPAS 1995 (1995);
  • Dari Negeri Poci 3 (1996);
  • Harendong: 20 Puisi Pilihan (1996);
  • Gerbong: Antologi Cerpen dan Puisi Indonesia Modern (1998);
  • Bermula dari Tambi: 30 Cerita Pendek dari Jawa Timur (1999);
  • Memo Putih: Antologi Puisi 14 Penyair Jawa Timur (2000);
  • Pembisik: Kumpulan Cerpen Republika (2002);
  • Riwayat Negeri yang Haru: Cerpen KOMPAS Terpilih 1981-1990 (2006);
  • Smokol: Cerpen KOMPAS Pilihan 2008 (2009);
  • Babakan: Dua Kumpulan Sajak (2010);
  • Cerita Singkat dan Tafsir Politik: Kumpulan Cerpen Beni Setia (2010);
  • Mata Luka Sengkon Karta: Antologi Puisi Esai (2013);
  • Bergerak dengan Nurani: Bunga Rampai Puisi Menolak Korupsi (2017);[1]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c Rosidi, Ajip (2018). Apa Siapa Orang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama. hlm. 67. ISBN 978-979-419-980-0. 
  2. ^ Eneste, Pamusuk (2001). Buku pintar sastra Indonesia : biografi pengarang dan karyanya, majalah sastra, penerbit sastra, penerjemah, lembaga sastra, daftar hadiah dan penghargaan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9799251788.  halaman 47

Pranala luar

sunting