Bendungan Nipah

salah satu bendungan di dunia

Bendungan Nipah adalah sebuah bendungan yang dibangun di Montor, Banyuates, Sampang untuk membendung air dari Sungai Nipah. Bendungan ini adalah bendungan besar pertama di Pulau Madura. Bendungan ini dibangun di atas lahan seluas 527 hektar yang melintasi tiga desa di Kecamatan Banyuates, yakni Desa Montor, Desa Nagasareh, dan Desa Tebanah. Bendungan ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 1.150 hektar.[1]

Bendungan Nipah
LokasiMontor, Banyuates, Sampang, Jawa Timur
KegunaanIrigasi
StatusBeroperasi
Mulai dibangun1982
Mulai dioperasikan2015
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan
Tinggi22,5 m
Panjang110,85 m
Lebar puncak7 m
MembendungSungai Nipah
Jumlah pelimpah1
Tipe pelimpahOgee samping
Waduk
Kapasitas normal6.130.000 m3
Luas genangan81,83 hektar[1]

Sejarah

sunting

Pada tahun 1973, pemerintah Indonesia mulai meminta restu dari sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di Pulau Madura untuk membangun bendungan ini. Pada tahun 1982, pemerintah mulai melakukan pembebasan lahan dan mulai membangun bendungan ini secara bertahap. Pada tahun 1993, pembangunan bendungan ini terhenti karena adanya penolakan dari masyarakat setempat. Pada tahun 2004, pembangunan bendungan ini kembali dilanjutkan dan akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 2015. Bendungan ini kemudian mulai dioperasikan pada tanggal 10 Oktober 2015 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 19 Maret 2016.[1]

Fungsi

sunting

Bendungan ini difungsikan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 1.150 hektar di Sampang, Pamekasan, dan Bangkalan, yang mana 925 hektar di antaranya merupakan lahan pertanian baru. Dengan adanya bendungan ini, produksi padi petani diharapkan dapat meningkat sebesar 6-7 ton per hektar.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus (2020). 75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat (PDF) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 26–29. ISBN 978-623-94752-4-6.