Beck Depression Inventory

tes psikometri yang digunakan untuk mengukur depresi

Beck Depression Inventory (BDI) atau Inventaris Depresi Beck (IDB) adalah salah satu tes psikometri yang digunakan untuk mengukur tingkat depresi seseorang. BDI dikembangkan oleh psikiater Amerika Serikat, Aaron T. Beck, bersama koleganya dan diterbitkan pertama kali tahun 1961.[1] Tes ini merupakan salah satu tes psikometri yang paling sering digunakan dalam pengukuran depresi. BDI telah diuji dan diteliti validitasnya dalam berbagai penelitian di beberapa negara dan dinilai konsisten serta layak digunakan.[2][3]

Sejarah

sunting

BDI-I dan BDI-IA

sunting

BDI dikembangkan oleh Beck, et al. dan diterbitkan dalam artikel penelitiannya terhadap gejala-gejala yang dialami pasien-pasien depresi yang terbit tahun 1961. BDI terdiri atas 21 pertanyaan mengenai apa yang dirasakan oleh subjek dalam seminggu terakhir. Terdapat empat pilihan jawaban yang berupa skor intensitas untuk setiap pertanyaan. Skor yang lebih tinggi dapat menunjukkan tingkat depresi subjek yang lebih parah. BDI kemudian diperbarui pada tahun 1971–1993 menjadi BDI-IA yang juga terbit dalam Manual for the Beck Depression Inventory (Beck, et al., 1993). BDI-IA mengubah beberapa pertanyaan serta memperpanjang periode penilaian subjek dari seminggu menjadi dua minggu terakhir. Akan tetapi, BDI-IA dinilai memiliki kekurangan karena tidak memperhitungkan seluruh kriteria diagnosis gangguan depresi mayor (major depressive disorder, MDD) yang tertera dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi III.[4][5][6]

BDI-II

sunting

BDI-IA direvisi kembali menjadi BDI-II pada tahun 1996 yang merupakan versi terkininya. Perubahan ini dilakukan juga terkait dengan diterbitkannya DSM edisi IV pada tahun 1994.[7] BDI-II menambahkan dan mengurangi beberapa pertanyaan dalam BDI-IA untuk menyesuaikan tes terhadap kriteria diagnosis MDD dalam DSM-IV. Pertanyaan yang ditambah adalah mengenai ketidaktenangan (agitation), tingkat kepercayaan/harga diri (worthlessness), perasaan lemas dan tidak termotivasi untuk bergerak atau melakukan sesuatu (loss of energy), serta kesulitan berkonsentrasi sementara pertanyaan yang dihapus di antaranya seperti pertanyaan mengenai perubahan pandangan terhadap tubuh, kesulitan saat bekerja, dan penurunan berat badan.[8]

Spesifikasi

sunting

BDI-II merupakan versi BDI yang terkini dan masih terdiri atas 21 pertanyaan dengan jawaban yang berupa pilihan tingkatan, serupa dengan versi BDI sebelumnya.[2][9] BDI utamanya digunakan terhadap pasien setelah pasien menerima diagnosis depresi. BDI dapat digunakan baik dalam penelitian maupun pemeriksaan serta baik bagi pasien remaja maupun pasien dewasa dengan rentang usia pasien 13—80 tahun. Setiap pilihan jawaban memiliki skor yang totalnya diinterpretasikan sebagai intensitas depresi yang dialami oleh pasien. Menyelesaikan pengisian BDI membutuhkan waktu sekitar 5—10 menit. Pendekatan pengukuran depresi dalam BDI memandang depresi dari pengalaman-pengalaman pasien. Terdapat empat level intensitas depresi yang diperoleh dari total skor setiap pertanyaan. Keempat intensitas tersebut adalah minimal (skor 0—13), rendah (mild, 14–19), sedang (moderate, 20—28), dan parah (severe, ≥29).[10][11]

Pertanyaan-pertanyaan yang tertera di dalam tes BDI mencakup hal-hal yang dinilai penting di dalam pengamatan depresi seseorang. Sebagian pertanyaan merupakan pertanyaan tentang perasaan dan pikiran pasien seperti sedih, bersalah, gagal, ketidaksukaan terhadap diri sendiri, mencela dan mengkritik diri sendiri, pesimis, anhedonia, hingga pikiran bunuh diri. Pertanyaan-pertanyaan lainnya merupakan pertanyaan mengenai aktivitas serta pengalaman pasien seperti gangguan tidur, emosi sensitif, perubahan pola makan, rasa lelah dan tidak berenergi, sulit dalam konsentrasi atau menentukan pilihan, sering kali menangis atau gemetar, dan kesulitan dalam hubungan intim.[10]

BDI juga tersedia dalam versi singkat yang bernama Beck Depression Inventory Fast Screen (BDI-FS). BDI-FS hanya terdiri atas 7 pertanyaan. Hak cipta dari tes BDI dipegang oleh Harcourt Assesment yang kini diteruskan oleh Pearson’s Clinical Assessment.[12]

Tanggapan

sunting

BDI telah digunakan secara luas dalam penelitian dan pengukuran depresi di berbagai negara. Realibilitas dan validitas BDI juga telah diuji dalam beberapa peneletian dengan latar subjek yang berbeda-beda dan menghasilkan hasil yang dinilai konsisten serta dapat digunakan untuk mengidentifikasi depresi dan sebagai alat bantu dalam penentuan diagnosis pasien. Hasil dari tes BDI juga menunjukkan korelasi dengan hasil dari beberapa tes pengukuran depresi lainnya seperti Hamilton Rating Scale for Depression. Tes BDI juga dinilai dapat menunjukkan perbedaan antara penderita ansietas dan depresi. Penderita ansietas akan cenderung memiliki skor BDI yang lebih rendah daripada penderita depresi. Akan tetapi, terdapat beberapa pandangan berbeda mengenai struktur faktor di dalam BDI. Berbagai penelitian mengeluarkan hasil yang berbeda-beda mengenai faktor-faktor (somatis, afektif, kognitif, dsb.) dalam BDI.[2][11]

Terdapat pula beberapa hal yang dinilai kurang di dalam BDI serupa dengan tes-tes self-report lainnya. Tes BDI dinilai tidak dapat menyimpulkan diagnosis pasti untuk pasien. Aspek-aspek yang diukur oleh BDI di dalam pertanyaan-pertanyaannya juga dapat menunjukkan ukuran depresi yang tidak akurat karena bobot masing-masing pertanyaan yang disamakan.[10] Cara penyajian struktur tes juga dinilai cenderung terlalu mudah dipahami oleh pasien yang ingin menghasilkan skor yang dibagus-baguskan atau diburuk-burukkan.[11]

Lihat pula

sunting

Tes lainnya yang turut dikembangkan oleh Aaron T. Beck:

Tes lain yang dapat digunakan untuk mengukur depresi:

Referensi

sunting
  1. ^ Beck, A. T.; Ward, C. H.; Mendelson, M.; Mock, J.; Erbaugh, J. (1961). "An Inventory for Measuring Depression". Archives of General Psychiatry. 4 (6): 561–571. doi:10.1001/archpsyc.1961.01710120031004. 
  2. ^ a b c García-Batista, Z. E.; Guerra-Peña, K.; Cano-Vindel, A.; Herrera-Martínez, S. X.; Medrano, L. A. (2018). Lin, C.-Y., ed. "Validity and reliability of the Beck Depression Inventory (BDI-II) in general and hospital population of Dominican Republic". PLoS One. 13 (6): e0199750. doi:10.1371/journal.pone.0199750. 
  3. ^ Olsen, L. R.; Jensen, D. V.; Noerholm, V.; Martiny, K.; Bech, P. (2003). "The internal and external validity of the Major Depression Inventory in measuring severity of depressive states". Psychological Medicine. 33 (2): 351–356. doi:10.1017/S0033291702006724. 
  4. ^ Beck, A. T.; Steer, R. A.; Brown, G. K. (1993). Manual for the Beck Depression Inventory. San Antonio: Psychological Corp. 
  5. ^ Frey, B. B., ed. (2018). The SAGE Encyclopedia of Educational Research, Measurement, and Evaluation. Thousand Oaks: SAGE Publications. ISBN 9781506326139. 
  6. ^ "In Depth Review of the Beck Depression Inventory (BDI, BDI-II)". Stroke Engine. Canadian Partnership for Stroke Recovery. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-11. Diakses tanggal 2020-01-11. 
  7. ^ Groth-Marnat, G. (2003). Handbook of Psychological Assessment (edisi ke-4). Hoboken: John Wiley & Sons. hlm. 587–588. ISBN 0-471-42018-2. 
  8. ^ Baer, L.; Blais, M. A., ed. (2010). Handbook of Clinical Rating Scales and Assessment in Psychiatry and Mental Health. New York: Humana Press, Springer Science+Business Media. hlm. 10–11. ISBN 9781597453875. 
  9. ^ Cochran, S. V.; Rabinowitz, F. E. (2000). Men and Depression: Clinical and Empirical Perspectives. San Diego: Academic Press. hlm. 90. ISBN 0121775402. 
  10. ^ a b c Dozois, D. J. A. (2010). "Beck Depression Inventory". Dalam Weiner, I. B.; Craighead, W. E. The Corsini Encyclopedia of Psychology, Volume 1 A-C (edisi ke-4). Hoboken: John Wiley & Sons. hlm. 210–211. ISBN 9780470170243. 
  11. ^ a b c Andrews, L. W. (2010). Encyclopedia of Depression. Santa Barbara: Greenwood. hlm. 37. ISBN 9780313353673. 
  12. ^ Jackson-Koku, G. (2016). "Beck Depression Inventory". Occupational Medicine. 66 (2): 174–175. doi:10.1093/occmed/kqv087. 

Pranala luar

sunting