Batalyon Kavaleri 1

Batalyon Kavaleri 1/Badak Ceta Cakti atau Yon Kav 1/Tank adalah satuan tempur (satpur) dengan manuver tank Kavaleri yang berada langsung di bawah Komando Divisi Infanteri 1/Kostrad yang dibentuk pada 15 April 1950 dan bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur, DKI JAYA[1]

Batalyon Kavaleri 1/Tank
Badak Ceta Cakti
Lambang Yon Kav 1/Badak Ceta Cakti
Dibentuk15 April 1950
NegaraIndonesia
CabangKavaleri
Tipe unitSatuan Bantuan Tempur
PeranPasukan kendaraan Lapis Baja
Bagian dariDivisi Infanteri 1/Kostrad
MarkasJakarta Timur, DKI JAYA
JulukanYonkav 1/BCC
MotoKuat, Tangguh, Setia
BaretHitam
MaskotBadak Putih
Ulang tahun15 April
AlutsistaLeopard 2A4, Leopard 2RI, Marder 1A3

Sejarah

sunting

Pimpinan Angkatan Darat membentuk organisasi satuan lapis baja dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor: 5 / KSAD / Pntp / 50 tanggal 9 Februari 1950 tentang pembentukan Satuan Berlapis Baja. Sehingga tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai Hari Jadi Kavaleri TNI­ AD. Dengan kondisi persenjataan dan ranpur yang ada, Panglima Teritorium III / Siliwangi meresmikan berdirinya Eskadron 1 Lapis Baja dengan kekuatan 16 ranpur yang terdiri dari Humber Panser, Tank Stuart, Body Car, dan Fordlynk. Lambang Badak secara resmi menjadi lambang satuan tersebut dengan dipimpin oleh oleh Kapten Kav M. Manopo.

Pemantapan organisasi TNI AD terus dilakukan, dengan terbentuknya “Korp Tentara Ke-1/Tjadangan Oemoem Angkatan Darat” (Korra I/Caduad) pada tanggal 6 Maret 1961 mengharuskan untuk memenuhi kebutuhan personel dan persenjataan dari berbagai kesatuan antara lain Kodam VI/Siliwangi, Kodam VII/Diponegoro serta Kodam VIII/Brawijaya. Yonkav 1 ikut terpilih menjadi organik Kora 1 Caduad tepat 10 April 1961.[2]

Sejak berdirinya Yonkav 1/Badak Ceta Cakti, terus berkiprah mengatasi berbagai gerakan separatis dan pemberontakan dalam negeri, yang berupaya memecah belah keutuhan bangsa Indonesia. Tahun 1961/1962, Batalyon ini ikut berperan dalam operasi menghadapi pemberontakan DI/TII di Jawa Barat. Pada tahun 1963, Detasemen Krida Cakti Yonkav 1 Caduad ikut serta beroperasi membebaskan Irian Barat dibawah pimpinan Letkol Kav. Sukarto. Dan tahun 1965, batalyon ini ikut pula beroperasi menghadapi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI terutama di Jakarta dan Jawa Barat. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, antara 1975 hingga 1981, Yonkav 1 Kostrad memperoleh tugas negara dalam operasi Seroja di Timor Timur. Sampai dengan saat inipun, Yonkav 1 Kostrad tetap selalu berperan aktif dalam melaksanakan tugas operasi di dalam negeri dalam rangka OMSP dalam misi kemanusiaan dan tugas operasi di luar negeri sebagai pasukan misi perdamaian seperti di Kamboja, Bosnia dan Lebanon tahun 2007-2009.

Alutsista

sunting

Batalyon ini memiliki tiga kompi tank, ditambah satu kompi markas. Setiap kompi tank terdapat 3 peleton tank, dan setiap peletonnya memiliki 3 tank Scorpion dan 1 Stormer APC. Untuk satu Tank Scorpion diawaki oleh tiga orang personel terdiri dari pengemudi, penembak kanon dan komandan kendaraan. Senjata utamanya kanon 90 mm. Selain itu pula Batalyon ini juga dilengkapi dengan kendaraan pengangkut, yakni truk yang mampu mengangkut tank untuk keperluan efisiensi atau perpindahan administrasi. Jumlahnya sekitar 6 buah, masing-masing mampu menggandeng dua buah Tank. Kedepannya Batalyon Kavaleri 1 akan diperbaharui dengan mendapatkan 42 unit Leopard 2 Revolution.

Tugas satuan

sunting

Salah satu ciri yang dimiliki oleh Batalyon Kavaleri 1/Tank Kostrad ini antara lain adalah daya tembaknya yang besar, daya gerak yang tinggi, sistem komunikasinya kenyal. Ia juga memiliki daya kejut, terlindung lapis baja, dan mampu menyesuaikan dan melaksanakan perintah dengan cepat.

Dengan ciri khas seperti itu, Batalyon Kavaleri ini akan mampu melakukan penerobosan-penerobosan yang dalam dan dapat melakukan pelambungan yang lebar. Ia juga mampu melakukan eksploitasi, pertahanan mobil, pengintaian, pengamanan, bahkan mampu pula untuk dihadapkan dengan lawan tank. Kavaleri juga mampu melakukan pengintaian. Hal ini merupakan salah satu peran Kavaleri dalam suatu operasi militer. Pengintaian yang dilakukan itu bisa terus menerus, terutama oleh Kavaleri intai.

Sementara itu, bila dalam suatu serangan, maka Kavaleri dapat dikerahkan guna melaksanakan penerobosan, pelambungan, peningkaran, eksploitasi, bahkan pengejaran serta berperan sebagai pelindung bagi satuan-satuan yang lebih besar dalam gerak maju untuk mencapai kontak dengan musuh. Daya tembak yang besar, yang menjadi salah satu cirinya, karena ia memiliki berbagai kaliber yang dapat diintergrasikan penggunanya. Misalnya integrasi antara Kanon Stormer, Kanon Tank, dan juga Tank Scorpion. Sedang daya gerak Kavaleri mampu memusat dan menyebar dengan daya lintas medan yang cepat, mengingat batalyon ini memiliki peralatan yang memang memungkinkan untuk itu.

Operasi yang pernah dilakukan

sunting

Sejak dibentuk, Yonkav 1/Badak Ceta Cakti ini sudah memiliki berbagai pengalaman. Tahun 1961/1962 batalyon ini ikut berperan dalam operasi menghadapi pemberontakan DI/TII di Jawa Barat. Pada tahun 1963, Detasemen Krida Cakti Yonkav 1 Caduad ikut serta beroperasi membebaskan Irian Barat, saat itu dipimpin Letkol Kav. Sukarto. Dan tahun 1965, batalyon ini ikut pula beroperasi menghadapi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI dalam terutama di Jakarta dan Jawa Barat. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, antara 1975 hingga 1981, Yonkav ini memperoleh tugas negara dalam operasi Seroja di Timor Timur. Sedangkan dalam tugas-tugas internasional, Batalyon ini tercatat pula pernah mengirimkan sejumlah personelnya dalam operasi perdamaian PBB seperti di Kamboja, Bosnia, Lebanon tahun 2007-2018 dan Sudan 2017-2018[3]

Komandan

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting