Batalyon Artileri Medan 17
Batalyon Artileri Medan 17/Rencong Cakti yang dulu dikenal Yon Armed 17/105/Tarik atau Yon Armed 17/Komposit merupakan satuan Batalyon Artileri Medan yang berada langsung di bawah Komando Kodam Iskandar Muda. Markas Komando Yonarmed 17/Rencong Cakti yang beralamat di Jl. Lintas Banda Aceh - Medan Ds.Cot Padang Nila kec. Muara Tiga Kabupaten Pidie. Cikal Bakal Yonarmed 17/Rencong cakti adalah dibentuk satuan kerangka Yonarmed pada tanggal 6 Desember 2008 sehingga setiap tanggal 6 Desember dijadikan sebagai Hari Lahir Satuan Yonarmed 17/Rencong Cakti.
Batalyon Artileri Medan 17/Rencong Cakti | |
---|---|
Dibentuk | 2008 |
Negara | Indonesia |
Cabang | Armed |
Tipe unit | Satuan Bantuan Tempur |
Peran | Pasukan artileri Darat |
Bagian dari | Kodam Iskandar Muda |
Markas | Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh |
Julukan | Yonarmed 17/RC |
Moto | Rencong Cakti |
Baret | Coklat |
Maskot | Rencong |
Alutsista | Meriam M2A2 105mm dan Meriam KH-179 Howitzer 155mm |
Alutsista
suntingKini Yonarmed memiliki Alutsista modern dan canggih, seperti meriam Howitzer 105 mm Tarik dan maupun Meriam KH-179 Howitzer 155 mm yang mampu menjangkau sasaran pada jarak 30 Km dan merupakan Arsenal baru yang dimiliki oleh seluruh satuan Yon Armed di jajaran TNI AD. Batalyon ini menggunakan Meriam KH-179 Howitzer 155 mm buatan Korea Selatan.[1] 6 unit Ranrikmer REO KM 500 atau kendaraan penarik meriam untuk melengkapi Arsenal yang dimiliki Yon Armed 17/105 yaitu meriam Howitzer 105 mm Tarik, ke enam pucuk meriam tersebut akan mengisi Bateray C (satuan setingkat Kompi) Yon Armed yang menjadi kebanggaan Kodam Iskandar Muda. Meriam yang memiliki bobot 6,8 ton tersebut di awaki (dioperasionalkan) 2 orang prajurit, dilengkapai teleskop dengan pembesaran 4x dan dial sight, atau bila diperlukan, mengoperasikan KH-179 untuk dukungan tembakan langsung (direct fire) menggunakan teleskop khusus yang memiliki pembesaran 3,5x. Selain itu Arsenal buatan negri ginseng ini juga mampu melontarkan amunisi sebanyak 4 peluru permenit, dengan jangkauan 22 KM, dan apabila menggunakan munisi khusus berpendorong roket (RAP: Rocket Assisted Projectiles ) yang merupakan standar NATO mampu menjangkau sasaran jarak 30 KM dan dilengkapi sistem carriage yang dilengkapi APU (Auxillary Power Unit) sehingga dapat bergerak dengan tenaga sendiri.
Meriam KH-179 Howitzer 155 mm merupakan dukungan Alutsista dari TNI AD untuk ditempatkan di perbatasan Indonesia guna melengkapi persenjataan yang telah ada tidak terkecuali Kodam IM yang juga berbatasan dengan sejumlah negara tetangga.
Komandan
sunting- Letkol Arm Erdi Ekawidjajanto, S.Ip. (2011-2013)
- Letkol Arm Erland Hendriatna, S.Ip. (2013-2014)
- Letkol Arm Syaiful, S.E. (2014-2015)
- Letkol Arm Budi Wahyono, S.H. (2015-2016)
- Letkol Arm Arief Darmawan, S.Sos. (2016-2017)
- Letkol Arm Sugiharto, S.E. (2017-2018)
- Letkol Arm Oke Kistiyanto, S.A.P. (2018-2020)
- Letkol Arm Suryadi, S.Sos., M.Han. (2020-2022)
- Letkol Arm Qomarus Zaman, S.T. (2022-2023)
- Letkol Arm Bendi Wibisono, S.E., M.Han (2023 - Sekarang)
Referensi
sunting