Basyir bin Sa'ad, nama lengkapnya adalah Basyir bin Sa'ad bin Tsa'labah bin Julas bin Zaid bin Malik bin Tsa'labah bin Ka'ab bin al-Khazraj bin al-Harist bin al-Khazraj (arab: بشير بن سعد بن ثعلبة بن جلاس بن زيد بن مالك بن ثعلبة بن كعب بن الخزرج بن الحارث بن الخزرج). Nama panggilan atau kunyah-nya adalah Abu an-Nu'man[1]. Ia dan anaknya yang bernama an-Nu'man bin Basyir adalah sahabat Nabi Muhammad yang sangat terkenal. Keduanya adalah tokoh yang disegani sebagai salah satu tokoh kaum Anshar.

Riwayat Hidup

sunting

Setelah memeluk Islam sejak awal periode hijrah, Ia termasuk sahabat Nabi yang ikut perjanjian 'Aqabah kedua. Selain itu, Ia juga termasuk sahabat yang andil dalam peristiwa Bai'at Ridhwan di bawah pohon Samurah sebelum peristiwa Perjanjian Hudaibiyah.

Sahabat Basyir pernah diplot oleh Nabi Muhammad sebagai pemimpin ekspedisi (sariyyah) menuju Fadak pada bulan Sya'ban tahun 7 Hijriyah dan ekspedisi menuju Wadi al-Qura pada bulan Syawwal di tahun yang sama. Dari dua ekspedisi tersebut ia mendapat bekas luka yang cukup parah, terutama pada misi pertama ke Fadak.[2]

Keutamaan

sunting

Ia memiliki kelebihan yang sangat langka dijumpai pada penduduk Arab di masanya, yaitu berupa kemampuan baca tulis (al-kitabah). Kelebihan ini menjadikannya salah satu juru tulis utama Islam periode Madinah.

Ia adalah orang pertama yang membai'at Abu Bakar sebagai Khalifah pertama Islam sepeninggal Nabi Muhammad yang menghentikan perselisihan kaum Muhajirin dan Anshar yang terjadi di Saqifah (gelanggang) Bani Sa'ad.

Kematian

sunting

Beliau meninggal sebagai martir (syahid) dalam pertempuran 'Ain at-Tamr dalam usaha pembebasan wilayah Persia yang dikuasai oleh Dinasti Sasania. Pertempuran ini terjadi pada tahun 12 Hijriyah dengan Khalid bin Walid sebagai panglima pihak muslim.

Referensi

sunting
  1. ^ Al-Baghdadi, Ibnu Qani' (2004). Mu'jam as-Shahabah. Beirut, Lebanon: Dar el-Fikr. hlm. Jilid 2: 772. 
  2. ^ al-'Asqalani, Ibnu Hajar. Al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah. hlm. jilid 1 hal. 163.