Bank Delta

perusahaan asal Indonesia

Bank Delta merupakan salah satu bank yang lahir pasca-PAKTO 88, pada awalnya didirikan pada tahun 1989 dengan nama asli Bank Sampoerna International pada Agustus 1989,[1] dan diresmikan pada tahun 1990.[2] Bank Sampoerna International sendiri awalnya dimiliki oleh salah satu keluarga pengusaha rokok terbesar di Indonesia, yaitu keluarga Sampoerna[3] (posisi Putera Sampoerna pada saat itu adalah sebagai presiden komisaris, direktur utama adalah John Rachman).[2][4] Slogan awalnya adalah "masa depan anda, masa depan kami juga".[5]

Bank Sampoerna International kemudian berganti nama pasar menjadi Sampoerna Bank, dalam sejumlah promosi dengan slogan baru "Penasihat Keuangan Anda".[6] Bank ini pada awalnya dikenal sebagai bank yang cukup inovatif, dengan produknya seperti kartu kredit,[7] mesin teller,[8] dan tabungan Poendi Mandiri serta Poendi Sampoerna.[9][10] Kantor pusatnya sendiri berada di Sampoerna Plaza (kemudian menjadi Plaza 89), Rasuna Said Jakarta.[11][12] Namun, dibalik produk-produknya yang dikenal tersebut, layaknya banyak bank milik konglomerat, Sampoerna Bank juga banyak digunakan sebagai "sapi perah" pemiliknya untuk membiayai ekspansi bisnis keluarga Sampoerna - seperti hutang Rp 40 miliar ke PT HM Sampoerna.[13]

Akibat tidak mampu membayar hutang tersebut, Sampoerna Bank justru mengalami krisis yang hampir membangkrutkan bank tersebut. Kredit macet yang menjadi akar masalah Sampoerna Bank, begitu menyulitkan bank tersebut meskipun modalnya lebih besar dari yang dipersyaratkan (Rp 30 M, modal syarat saat itu Rp 10 M).[14] Pada akhirnya, pemilik dan manajemen Sampoerna Bank memutuskan menjual bank tersebut kepada Bank Danamon[15] pada tanggal 4 November 1992.[16] Pasca diambil alih oleh Danamon, kepemilikannya berubah menjadi dikuasai oleh Danamon Internasional (85%) dan PT Bank Danamon Indonesia (15%).[17] Setelah beberapa bulan, pada Juli 1993, bank ini kemudian berganti nama menjadi Bank Delta,[18] dengan produk baru seperti Pundi Mandiri, Depo Delta Berhadiah dan SertiDelta. Slogannya menjadi "Abdi Anda".[19]

Umur Bank Delta masih bertahan tiga tahun lagi, hingga akhirnya bank ini merger dengan induknya, yaitu Bank Danamon pada 6 Desember 1996, mengakhiri riwayat bank ini[20]

Referensi

sunting