Bandar Udara Miyakejima

bandar udara di Jepang

Bandar Udara Miyakejima (三宅島空港, Miyakejima Kūkō) (IATA: MYEICAO: RJTQ)[1] adalah bandar udara yang terletak sejauh 19 kilometer sebelah timur desa Miyake di pulau Miyakejima di Subperfektur Miyake Tokyo, Jepang. Bandar udara ini dikelola langsung oleh Pemerintah Tokyo yang menangani bandar udara di pulau terdekat.[2][3]

Bandar Udara Miyakejima
三宅島空港

三宅島空港

Miyakejima Kūkō
Informasi
JenisPublik
PengelolaPemerintah Metropolitan Tokyo
MelayaniMiyakejima
LokasiMiyakejima
Ketinggian dpl mdpl
Peta
RJTQ di Jepang
RJTQ
RJTQ
Lokasi di Jepang
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
02/20 1.200 3.937 Aspal beton

Sejarah

sunting

Pada masa lalu, penerbangan dari Bandar Udara Haneda dihentikan karena pada daerah ini terdapat konsentrasi gas sulfur yang tinggi dari tanggal 14 Juli 2000 karena letusan gunung berapi. Penerbangan telah dimulai kembali selama April 2008, setelah gas sulfat di udara telah turun ke tingkat di bawah 0,2 ppm. Ada juga helikopter yang tiba melalui Izu Ōshima.

Fasilitas

sunting

Bandar udara ini memiliki landas pacu dengan panjangnya 1.200 meter (3.937 kaki) dengan arah sudut 02 dan 20.

Terminal penumpang hanya memiliki satu lantai, di mana lobi kedatangan dan ruang tunggu keberangkatan terletak berdampingan.[4]

Maskapai penerbangan dan tujuan

sunting
MaskapaiTujuan
Japan Airlines
dioperasikan oleh Japan Air Commuter
Tokyo-Haneda (segera)
New Central Airservice Chōfu
Toho Air Mikurajima, Oshima

Referensi

sunting
  1. ^ "Miyakejima – Japan". World Airport Codes (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Januari 2016. 
  2. ^ Hikersbay (17 Februari 2015). Tokyo Travel Guide and Maps for Tourists: Tokyo (Japan) a comprehensive guidebook for tourists. hikersbay. hlm. 31. ISBN 978-83-65151-03-2. Diakses tanggal 16 Januari 2016. 
  3. ^ Japan. PediaPress. hlm. 83. GGKEY:1L5UW31QZKY. Diakses tanggal 16 Januari 2016. 
  4. ^ "ANA SKY WEB ENGLISH : dms/Miyakejima Airport". ANA|航空券 予約・空席照会・運賃案内・国内線 (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Januari 2016. 

Pranala luar

sunting