Baki, Sukoharjo
Baki (bahasa Jawa: ꦧꦏꦶ, translit. Baki) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baki | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Sukoharjo | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Sutarto, S.STP., M.H. | ||||
Populasi | |||||
• Total | 76.851 jiwa | ||||
Kode pos | 57556 | ||||
Kode Kemendagri | 33.11.10 | ||||
Kode BPS | 3311100 | ||||
Luas | 21,97 km² | ||||
Kepadatan | 3498 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 14 Desa | ||||
|
Baki merupakan daerah yang sangat dikenal luas oleh masyarakat Kota Solo dan sekitarnya, terutama dalam kuliner Nasi liwet dan sentra produsen/Kerajinan Gitar.
Desa
suntingKecamatan ini terdiri dari 14 desa, yaitu:[2]
Sejarah
suntingNama Kecamatan Baki berasal dari nama seorang keturunan Tionghoa bernama Bah Baki, yang makamnya berada di Desa Bentakan, menurut cerita, Bah Baki adalah bagian dari kesatuan prajurit Keraton Surakarta yang bernama Bregodo Baki, sampai sekarang kesatuan itupun masih digunakan dalam acara-acara kirap yang diadakan oleh Keraton Surakarta. Seragam Prajurit Baki berwarna Merah, dengan jarik berwarna abu-abu, bersenjatakan Tombak, dengan menggunakan Kuluk di kepala, yaitu semacam kopiah kebesaran yang sekarang banyak digunakan untuk acara pernikahan Jawa.[3] Pada masa Perang Diponegoro, saat Prajurit-Prajurit Diponegoro kalah dalam peristiwa penyerangan di Gawok, Pasukan Belanda mengejar para Prajurit Diponegoro sampai ke desa-desa di sekitar Baki. Ada sebuah kejadian dimana ada sepasukan Belanda yang justru terpojok oleh Prajurit Diponegoro dalam sebuah makam, namun dapat menyerang balik dengan menggunakan senjata yang lebih lengkap.
Pada periode setelah tahun 1861, sejarah Kecamatan Baki adalah cerita tentang area Perkebunan, baik perkebunan Tembakau, Tebu, dan juga Nila (Indigo), selain juga adalah area persawahan yang sangat subur, ada total 7 pabrik tersebar di wilayah Baki dan sekitarnya (Sebagian sekarang sudah masuk ke wilayah Kecamatan Grogol dan Kecamatan Gatak).
Salah satu pabriknya adalah Landbouw Maatschapiij Temoeloes (Sekarang berada di wilayah Dukuh Pabrik, Kelurahan Pondok, Kecamatan Grogol. Pabrik ini mengelola berbagai macam komoditi, yaitu Tebu, Tembakau, Biji Nila, dan Padi, rupanya pabrik ini merupakan pabrik yang cukup sukses dijamannya, walaupun pernah beberapa kali melaporkan kerugiannya. Pada suatu masa, Pabrik Gula Gembongan (Kartasura) pernah menggilingkan Tebu ke Temulus, maka dari itu ada terdapat jalur Lori di sekitar Temulus. Selain itu masih ada Bakipandejan Cultuur Maatschapijj, Landbouw Maatchapiij Manang, Cultuur Maatchapijj Gawok, Indigo Fabrik Siwal, dan Indigo Fabriek Ngroeki.
Batas
suntingKecamatan Baki memiliki batas-batas sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta |
Timur laut | Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta |
Timur | Kecamatan Grogol |
Tenggara | Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten |
Selatan | Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten |
Barat daya | Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten |
Barat | Kecamatan Gatak |
Barat laut | Kecamatan Kartasura |
Rujukan
sunting- ^ Penduduk Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015-2021
- ^ "Sirusa BPS Master Wilayah Skema 456 Kabuppaten/Kota Keadaan Desember 2007" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-10-10. Diakses tanggal 2010-03-10.
- ^ Kamus KBBI