Bahrain 10–0 Indonesia
Pada 29 Februari 2012, tim nasional sepak bola Bahrain dan Indonesia saling berhadapan dalam pertandingan kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 2014. Pertandingan itu dimainkan di Stadion Nasional Bahrain di Riffa, Bahrain. Setelah pertandingan ini selesai, FIFA melakukan penyelidikan terhadap hasil pertandingan yang dianggap tidak biasa.
| |||||||
Tanggal | 29 Februari 2012 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Stadion | Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain | ||||||
Wasit | Andre El Haddad (Lebanon) | ||||||
Penonton | 3.000 | ||||||
Cuaca | Cerah 26 °C (79 °F)[1] |
Sebelum pertandingan ini Bahrain harus mencetak sembilan gol untuk melewati Qatar dan lolos ke babak berikutnya di kualifikasi. Mereka juga butuh Qatar untuk kalah dalam pertandingan berikutnya mmelawan Iran, tetapi karena gol penyeimbang pada menit ke-83 mengakibatkan pertandingan berakhir imbang 2-2 dan dengan demikian Qatar yang lolos ke babak berikutnya.[2]
Latar belakang
suntingSebelum pertandingan, Bahrain membutuhkan kemenangan dengan selisih sembilan gol untuk mendapatkn kesempatan maju ke babak berikutnya.[3]
Menjelang pertandingan, Indonesia telah kalah dalam semua pertandingan untuk di babak grup kualifikasi dan kebobolan 16 gol. Konflik Internal di jajaran pengurus PSSI mencegah semua pemain yang berasal dari Liga Super Indonesia bermain di tim nasional.[4] Mereka hanya mengirim pemain yang bermain di Indonesia Premier League, meskipun pemain-pemain nasional yang lebih baik dan berpengalaman bermain di Liga Super Indonesia. Indonesia menurunkan pemain yang tidak berpengalaman karena situasi ini.[5]
Sebelum pertandingan ini, rekor kekalahan terbesar Indonesia 9-0, tercatat pada tahun 1974 menghadapi Denmark.[6]
Dalam enam pertemuan sebelumnya antara kedua tim, masing-masing tim telah memenangkan dua kali, dengan dua pertandingan yang berakhir imbang.
Ringkasan pertandingan
suntingIndonesia memulai pertandingan dengan tim yang kurang dari segi pengalaman, dengan tidak ada pemain yang mendapatkan lebih dari 12 caps.[7] Ini juga merupakan debut internasional untuk delapan pemain di line-up Indonesia (kecuali Syamsidar, Irfan Bachdim, dan Ferdinand Sinaga).
Indonesia mengalami awal yang buruk setelah kiper Syamsidar mendapatkan kartu merah di tiga menit pertama. Setelah Bahrain mencetak gol penalti yang dihasilkan dari pelanggaran tersebut, mereka mendapat empat hadiah penalti di pertandingan tersebut, termasuk tiga di babak pertama, meskipun kiper pengganti Indonesia Andi Muhammad Guntur berhasil menyelamatkan dua dari empat tendangan penalti.
Rincian pertandingan
sunting
Bahrain | 10–0 | Indonesia |
---|---|---|
Latif 5' (pen.), 71', 75' Al Alawi 16', 61' Abdulrahman 35' (pen.), 42' Dhiya 63', 82', 90+4' |
Report |
|
|
Asisten wasit:
|
Pasca pertandingan
suntingSetelah pertandingan, Indonesia mengakhiri putaran ketiga dengan catatan keseluruhan terburuk dari 20 tim yang ada, setelah tidak mendapatkan poin sama sekali dan kebobolan sebanyak 26 gol.
Bahrain juga gagal lolos ke babak berikutnya, mengakhiri babak grup dengan dua kali menang, tiga kali imbang dan satu kali kalah.
Referensi
sunting- ^ "History for Manama, Bahrain". wunderground.com. 2012-02-29. Diakses tanggal 2013-08-06.
- ^ "Fifa security launches investigation into Bahrain's 'unusual' 10–0 victory over Indonesia". The Telegraph. 2 March 2012. Diakses tanggal 2 April 2012.
- ^ "FIFA launch investigation as Taylor's Bahrain win crucial World Cup qualifier 10–0". The Daily Mail. 1 March 2012. Diakses tanggal 2 April 2012.
- ^ "Indonesia FA confident of avoiding FIFA ban". Reuters. 19 March 2012. Diakses tanggal 2 April 2012.
- ^ Jurejko, Jonathan (1 March 2012). "Peter Taylor's Bahrain face Fifa investigation after 10–0 win". BBC Sport. Diakses tanggal 5 April 2012.
- ^ Satwiko, Wimbo; Rahman, Anita (1 March 2012). "Football: Blame Game Starts After Indonesia's 10–0 Loss". Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-04. Diakses tanggal 5 April 2012.
- ^ "Bahrain coach says his team did 'nothing wrong' in 10–0 World Cup qualifying drubbing of weakened Indonesia". The Daily Telegraph (Australia). 10 April 2012. Diakses tanggal 13 April 2012.