Bahasa dagang dan kreol Melayu

bahasa pasar atau kreol yang didasarkan pada bahasa Melayu dalam perkembangannya
(Dialihkan dari Bahasa kreol Melayu)

Selain bentuk klasik dan sastranya, bahasa Melayu sudah memiliki beragam dialek daerah sebelum berdirinya Kesultanan Malaka. Bahasa Melayu menyebar melalui kontak antaretnis dan perdagangan di seluruh Nusantara hingga Filipina. Kontak ini menghasilkan bahasa perantara yang disebut sebagai bahasa Melayu Pasar atau bahasa Melayu rendah. Meskipun banyak yang menganggap bahwa bahasa-bahasa yang ada di kategori ini merupakan dialek dari bahasa Melayu/Indonesia, namun para ahli bahasa menyetujui bahwa bahasa Melayu Pasar merupakan bahasa pijin yang telah berkembang menjadi bahasa kreol dengan penutur ibu.

Bahasa dagang dan kreol Melayu
Bahasa-Bahasa Melayu Dagang dan Kreol
بهاس٢ ملايو داڬڠ دان كريول
Dituturkan diAsia Tenggara, Asia Selatan, dan Australia
Etnisbermacam-macam
Penutur
  • Kreol
    • Bahasa dagang dan kreol Melayu
Kode bahasa
ISO 639-3
IETFcrp-035
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Ciri-ciri umum

sunting

Umumnya, bahasa Melayu kreol memiliki morfologi yang lebih sederhana, namun fonologinya tidak terlalu berubah.[1][2] Ciri-ciri lain yang umum dijumpai dalam bahasa Melayu Kreol adalah:

  • Kepemilikan ditandai dengan penambahan kata punya. Contohnya:
Aku punya rumah (rumahku)
  • Kata ganti jamak (biasanya pada sudut orang kedua beserta orang ketiga) dibentuk dengan penambahan kata orang pada kata ganti tunggal. Contohnya:
Dia orang (mereka)
  • Kata ada atau lagi digunakan sebagai partikel progresif, yaitu partikel yang menandakan bahwa tindakan yang dilakukan sedang terjadi. Contohnya:
Aku lagi masak (aku sedang memasak)
  • Kata penentu (determiner) ini dan itu disingkat bentuknya menjadi ni dan tu sebelum kata benda
Benda ni bagus (benda ini bagus)
  • Kata kerja kausatif, yaitu kata kerja yang dapat menimbulkan sesuatu kepada objeknya, dibentuk dengan penambahan kata kasih, bəri, bikin, buat atau dengan akhiran -in. Contohnya:
Aku kasih besar layar komputer punya aku (aku memperbesar layar komputerku)

Melayu Baba

sunting
Bahasa Melayu Baba
Dituturkan diSingapura, Malaysia, Indonesia
Etnis250.000–400.000 (1986)
Penutur
(12.000 per 1986)[3]
  • Kreol berbasis Melayu
Kode bahasa
ISO 639-3mbf
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Melayu Baba adalah sekelompok kreol melayu yang dituturkan di Malaysia. Kini, bahasa ini dianggap nyaris punah. Ada sejumlah variasi bahasa Melayu yang dipertuturkan kaum Peranakan ("Babah"), yaitu keturunan Tionghoa yang tinggal di Malaysia, Singapura, dan Indonesia sejak abad ke-15.[4] Melayu Baba dekat dengan bahasa pidgin dagang yang mengalami kreolisasi di seluruh kepulauan Melayu, sehingga menghasilkan variasi kreol Melayu yang bertahan sampai sekarang.

Bahasa Indonesia Peranakan
Dituturkan diIndonesia
WilayahJawa Tengah dan Jawa Timur.
Penutur
20.000 (Wurm dan Hattori 1981)
Kode bahasa
ISO 639-1-
ISO 639-2-
ISO 639-3pea
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa Indonesia Peranakan, satu jenis bahasa Melayu Baba, dipertuturkan di kalangan Tionghoa di pulau Jawa, khususnya di daerah perkotaan. Bahasa ini adalah campuran bahasa Melayu atau Indonesia dengan elemen-elemen bahasa Jawa dan bahasa Tionghoa (Hokkien). Penutur bahasa ini banyak ditemukan di Jawa Timur, khususnya Surabaya dan daerah sekitarnya (dengan bahasa Jawa dialek Jawa Timur). Jika warga Tionghoa cenderung mempertuturkan variasi bahasa tempat mereka tinggal (Tionghoa Jawa Tengah memakai bahasa Peranakan yang bercampur Jawa halus atau standar dalam percakapan sehari-hari antara sesamanya; di Jawa Barat, mereka menggunakan bahasa Peranakan yang bercampur bahasa Sunda), di Surabaya pemuda-pemudi Tionghoa cenderung berbicara dengan bahasa Peranakan yang bercampur bahasa Jawa dialek Surabaya dan belajar bahasa Mandarin melalui kursus.

Contoh frasa (digunakan di Surabaya):

  • Lu bo' gitu!: Jangan seperti itu!
  • Yak apa kabarnya si Eli?: Apa kabarnya Eli?
  • Nti' kamu pigio ambek cecemu ae ya: Nanti kamu pergi dengan kakakmu saja, ya?
  • Nih, makanen sa'adae: Makanlah seadanya!
  • Kamu cari'en bukune koko ndhek rumae Ling Ling: Carikan buku adikmu di rumah Ling Ling.

Melayu Kreol Malaka

sunting
Bahasa Melayu Kreol Malaka
Melayu Kreol Chitties
Dituturkan diMalaysia
Etnis300
Penutur
(sebanyak moribund dari sumber tidak bertanggal)[5]
  • Kreol berbasis Melayu
Kode bahasa
ISO 639-3ccm
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa ini dituturkan sejak abad ke-16 oleh para keturunan pedagang Tamil di Selat Malaka. Bahasa ini bisa jadi terkait secara historis dengan bahasa Melayu Kreol Sri Lanka.

Melayu Sabah

sunting
Bahasa Melayu Sabah
WilayahSabah
Penutur

Sedikit tetapi berkembang[6]
Kode bahasa
ISO 639-3msi
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Sebagai bentuk kreol dari bahasa Melayu Brunei, Melayu Sabah adalah bahasa dagang setempat. Ada beberapa penutur asli di kawasan perkotaan, termasuk anak-anak yang menuturkan dua bahasa asli.

Melayu Kepulauan Seribu

sunting
Bahasa Orang Pulo
logat Orang Pulo
Melayu Campuran, Melayu Kepulauan Seribu[7]
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
EtnisOrang Pulo
Penutur
29.417[a]
  • Kreol berbasis Melayu
    • Orang Pulo
Dialek
Utara (Sebira)
Tengah (Panggang, Pramuka, Kelapa-Harapan)
Selatan (Tidung, Untung Jawa)
Latin
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-3
GlottologTidak ada
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
Orang Pulo belum diklasifikasikan dalam tingkatan manapun pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [8][9]
Lokasi penuturan
 
 Dialek Utara:  Sebira
 Dialek Tengah:  Panggang  Pramuka  Kelapa-Harapan
 Dialek Selatan:  Tidung  Untung Jawa
Perkiraan lokasi penuturan Bahasa dagang dan kreol Melayu
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa Orang Pulo (logat Orang Pulo; nama alternatifnya Melayu Campuran atau Melayu Kepulauan Seribu[7]) adalah kreol berbasis Melayu yang dituturkan oleh masyarakat Orang Pulo di Kepulauan Seribu. Bahasa ini terbentuk dari percampuran banyak bahasa di Indonesia, terutama bahasa Bugis dan Melayu.[10]

Melayu Makassar

sunting
Bahasa Melayu Makassar
WilayahMakassar, Sulawesi Selatan
Penutur
Tidak ada[11]
Bahasa kedua: 1.900 juta (2000)
Kode bahasa
ISO 639-3mfp
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa Kreol Makassar terbentuk dari pencampuran antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Sulawesi Selatan yang dituturkan oleh masyarakat Makassar dan sekitarnya.

Melayu Bali

sunting
Bahasa Melayu Bali
WilayahBali
Penutur
25,000 (2000 census)[12]
  • Kreol berbasis Melayu
Kode bahasa
ISO 639-3mhp
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa Melayu Bali adalah bahasa dagang di pulau ini. Bahasa Melayu Bali umumnya dipertuturkan di Kabupaten Jembrana, khususnya Kecamatan Loloan Barat dan Melaya. Istilah "Melayu Bali" dipergunakan pertama kali oleh tim peneliti pada tahun 1978. Bahasa ini disebut dengan istilah "omong kampung" oleh penuturnya.[13]

Melayu Indonesia Timur

sunting

Kreol di Indonesia timur tampaknya terbentuk ketika lingua franca Melayu, mulai mendominasi perdagangan rempah sebelum era kolonial Eropa. Bahasa-bahasa ini memiliki beberapa kesamaan:

  • huruf ə pepet menjadi a, e, atau berasimilasi dengan huruf vokal selanjutnya
  • i, u kadang berubah menjadi e, o
  • diftong ai dan au kadang berubah menjadi e dan o
  • ada kehilangan huruf plosif akhir p, t, k, dan netralisasi nasal akhir di sejumlah kata
  • penanda perfektif sudah diciutkan menjadi su atau so[2]

Contohnya:[1]

  • makan menjadi makang
  • pergi menjadi pigi atau pi
  • terkejut menjadi takajo
  • lembut menjadi lombo
  • dapat menjadi dapa

Bacan mungkin merupakan bahasa yang paling arkaik dan sangat erat dengan bahasa Melayu Brunei (non-kreol).

Melayu Bacan

sunting
Bahasa Melayu Bacan
WilayahBacan, Maluku Utara
Penutur
6 (2012)[14]
Kode bahasa
ISO 639-3btj
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Dipertuturkan di Pulau Bacan dan sekitarnya di Maluku Utara.

Melayu Dili

sunting
Bahasa Melayu Dili
Dituturkan di  Timor Leste
WilayahKampung Alor, Kota Dili
EtnisMelayu, Tetun
Penutur
1.000 (2000)[15]
Dialek
Batugade
Kampung Alor
Pante Makassar
Kode bahasa
ISO 639-3
Glottologdili1234[16]
Linguasfer33-AFA-j
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa Melayu Dili adalah sebuah varietas dari bahasa kreol Melayu yang dituturkan di Kota Dili, Timor Leste khususnya di wilayah Kampung Alor.[17] Menurut para ahli, sebelum menjadi bahasa ibu dari sejumlah penuturnya, bahasa ini pada awalnya merupakan bahasa pidgin (Bloomfield, 1933; Hall, 1966). Kemudian dalam perkembangannya bahasa pidgin ini menjadi bahasa kreol yang digunakan dalam interaksi sosial yang lebih luas di masyarakat (Todd, 1974:50).[15]

Melayu Manado

sunting
Bahasa Melayu Manado
Bahasa Manado
Dituturkan diIndonesia
WilayahSulawesi Utara
Penutur
850,000 (2001)
Kode bahasa
ISO 639-3xmm
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Melayu Manado adalah kreol lain yang menjadi lingua franca di Manado dan Minahasa, Sulawesi Utara. Bahasa ini berasal dari Melayu Ternate dan sangat dipengaruhi oleh bahasa Ternate, Belanda, Minahasa, dan beberapa kosakata Portugal.

Contoh:

  • Kita = Saya
  • Ngana = Kamu
  • Torang = Kami
  • Dorang = Mereka
  • Io = Ya
  • Nyanda' = Tidak (' = perhentian glotal)

Kalimat:

  • Kita pe mama ada pi ka pasar = Ibu saya pergi ke pasar
  • Ngana so nyanda' makan dari kalamareng = Kamu belum makan dari kemarin
  • Ngana jang badusta pa kita = Kamu jangan berdusta padaku
  • Torang so pasti bisa = Kami sudah pasti bisa

Melayu Gorontalo

sunting
Bahasa Melayu Gorontalo
Dituturkan diIndonesia
WilayahProvinsi Gorontalo, sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Utara, sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
Penutur
Lebih dari 1.000.000 jiwa
Kode bahasa
ISO 639-3
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa Melayu Gorontalo atau yang dikenal dengan "Logat Gorontalo" adalah salah satu bentuk bahasa Melayu yang dituturkan oleh penduduk di wilayah Semenanjung Utara Sulawesi, utamanya di wilayah Provinsi Gorontalo, sebagian di wilayah Sulawesi Utara, serta sebagian di wilayah Sulawesi Tengah.

Berdasarkan karakteristik bahasa dan pengucapannya, Bahasa Melayu Gorontalo termasuk dalam kelompok Bahasa Dagang dan Kreol Melayu. Pada umumnya, Bahasa Melayu Gorontalo adalah bahasa Lingua Franca untuk wilayah Gorontalo dan sekitarnya (termasuk pula di beberapa wilayah Teluk Tomini yang didiami oleh Suku Gorontalo).

Pengaruh Bahasa Arab terasa begitu kental dalam Bahasa Melayu Gorontalo. Sebagaimana digunakan dalam percakapan sehari-hari dimana penggunaan kata "Ana" sebagai kata ganti orang pertama tunggal (saya), serta "Ente" sebagai kata ganti orang kedua tunggal (kamu).[18]

Melayu Maumere

sunting
Bahasa Melayu Maumere
Melayu Pasar Alok
WilayahKota Maumere
EtnisLio, Sikka, Jawa, dan Bajo Wuring
Penutur
L1: tidak diketahui
L2: 90.000
  • Kreol berbasis Melayu
    • Melayu Maumere
Latin
Status resmi
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-3
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Not Endangered

Melayu Maumere diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [19][20]
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa Melayu Maumere adalah bahasa kreol berbasis Melayu atau bahkan pijin yang dituturkan di Kota Maumere, sebuah kota kecil di pesisir utara Pulau Flores. Belum diketahui klasifikasi yang jelas mengenai bahasa ini, tetapi jika dilihat dari ciri kebahasaan dan kondisi tuturnya bahasa ini termasuk kedalam bahasa pijin, karena kosakata dan tata bahasanya terbatas, serta sering kali diambil dari beberapa bahasa berbeda. Bahasa ini paling umum digunakan dalam situasi seperti perdagangan atau ketika seseorang berbicara dalam bahasa yang berbeda dan tidak saling memahami.

Contoh:

Pembeli: "Ikan selar berapa?"
Penjual: "Enam dua puluh, mama"
Pembeli: "Dari kapan ikan goit ini su e"
Penjual: "Adu bapak untu apa jao jual ika yang su ancur"
Bahasa Melayu Morotai
WilayahPulau Morotai, Halmahera Tengah
Penutur
(1.000 per 1992)[21]
Kode bahasa
ISO 639-3goq
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

85% kosakata Melayu Morotai berasal dari bahasa Melayu, tetapi juga memiliki beberapa kosakata Ternate. Tata katanya berbeda dengan bahasa-bahasa Austronesia dan Halmahera. Anak-anak sudah tidak menguasai lagi bahasa ini.

Melayu Maluku Utara

sunting
Bahasa Melayu Maluku Utara
Dituturkan diIndonesia
WilayahMaluku Utara (Indonesia)
Penutur
700.000
Kode bahasa
ISO 639-3max
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Kreol ini menyerupai bahasa Melayu Manado, tetapi dengan aksen dan kosakata yang berbeda. Sebagian besar kosakatanya dipinjam dari bahasa Ternate, seperti:

  • Ngana = Kamu
  • Ngoni = Kalian
  • Bifi = Semut
  • Ciri = Jatuh

Bahasa ini digunakan di Ternate, Tidore, dan Halmahera, Maluku Utara, untuk komunikasi antarkelompok. Bahasa ini juga dipertuturkan di Kepulauan Sula.

Contoh:

  • Jang bafoya: Jangan berbohong.
  • paitua pe balanga: pancinya bapak

Melayu Kupang

sunting
Bahasa Melayu Kupang
WilayahKupang, Timor Barat
Penutur
(200.000 per 1997)[22]
Kode bahasa
ISO 639-3mkn
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Bahasa ini dipertuturkan di Kupang, ujung barat Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Bahasa ini didasarkan pada bahasa Melayu arkaik yang mencampuradukkan bahasa Belanda, Portugal, dan bahasa setempat, tetapi mirip bahasa Melayu Ambon dengan sejumlah perbedaan kosakata dan aksen. Sistem tata bahasanya menyerupai kreol-kreol Melayu lain di Indonesia Timur.

Contoh:

  • beta = Saya
  • lu = Kamu
  • sonde = Tidak
  • Beta sonde tau, lai = Saya tidak tahu

Melayu Banda

sunting
Bahasa Melayu Banda
WilayahKepulauan Banda
Penutur
3.700 (2000)[23]
Kode bahasa
ISO 639-3bpq
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Sebagai varian dari bahasa Melayu Maluku, bahasa ini dipertuturkan di Kepulauan Banda, Maluku, dan memiliki aksen unik. Berbeda dengan Melayu Ambon, bahasa Melayu Banda dianggap terdengar unik bagi banyak orang karena aksentuasinya.

Contoh:

  • Beta: Saya
  • pane: Kamu
  • katorang: Kami
  • mir: Semut (diserap dari bahasa Belanda: mier)

Melayu Papua

sunting
Bahasa Melayu Papua
Melayu irian
WilayahPapua Barat
Penutur
500.000 (2007)[24]
Kode bahasa
ISO 639-3pmy
  Portal Bahasa
L • B • PW   
       

Awalnya digunakan sebagai bahasa kontak di kalangan suku Nugini Indonesia (Papua dan Papua Barat) untuk berdagang dan komunikasi sehari-hari, bahasa ini sekarang memiliki banyak penutur asli. Penduduk Papua dan Irian menyatakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar mereka sejak 1926, jauh sebelum Sumpah Pemuda. Saat ini mereka cenderung memakai bahasa Indonesia formal. Varian bahasa ini juga diguankan di Vanimo, Papua Nugini, dekat perbatasan Indonesia.

Contoh:

  • Ini tanah pu pemerintah, bukan ko punya! = Ini tanah pemerintah, bukan kamu!
  • Kitorang tra pernah bohong = Kita tidak pernah berbohong.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b MALAY DIALECT RESEARCH IN MALAYSIA: THE ISSUE OF PERSPECTIVE1.
  2. ^ a b Wurm, Mühlhäusler, & Tryon, Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas, 1996:673ff.
  3. ^ Referensi Baba Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  4. ^ "Baba Malay of Malacca". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-02. Diakses tanggal 2013-09-29. 
  5. ^ Referensi Malaccan Creole Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  6. ^ Referensi Sabah Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  7. ^ a b Maulana, Ridwan; Tawangsih, Multamia R.M. (2009). "Bahasa-bahasa di Kepulauan Seribu". lib.ui.ac.id. Depok, Indonesia: Universitas Indonesia. Gambaran Umum Daerah Kepulauan Seribu: 126. Diakses tanggal 5 Februari 2023. 
  8. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  9. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  10. ^ Achmad Syalaby (20 Januari 2016). "Menjaga Warisan Orang Pulo". www.republika.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Februari 2023. Diakses tanggal 3 Maret 2022. 
  11. ^ Referensi Macassar Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  12. ^ Referensi Balinese Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  13. ^ Bagus, I Gusti Ngurah; Denes, I Made; Laksana, I Ketut Darma; Putrini, Nyoman; Ginarsa, I Ketut (1985). Kamus Melayu Bali-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  14. ^ Referensi Melayu Bacan di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  15. ^ a b Inyo Yos Fernandez. "Beberapa Catatan Tentang Bahasa Melayu Dili: Studi Awal Mengenai Bahasa Melayu Di Timor Timur". jurnal.ugm.ac.id. Diakses tanggal 18 Mei 2022. 
  16. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Melayu Dili". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  17. ^ "Diusulkan Jadi Bahasa ASEAN, Ini Daftar Negara Yang Pakai Bahasa Melayu". kumparan.com. 6 April 2022. Diakses tanggal 18 Mei 2022. 
  18. ^ Halidi, M. H. M. Penggunaan Kata Sapaan Bahasa Gorontalo. Bahasa dan Sastra, 4(4).
  19. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  20. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  21. ^ Referensi Gorap di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  22. ^ Referensi Melayu Kupang di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  23. ^ Referensi Melayu Banda di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
  24. ^ Referensi Melayu Papua di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)

Pranala luar

sunting


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan