Bahasa Jasz

bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa

Bahasa Jasz (juga dieja sebagai Yasz) adalah suatu ragam atau kerabat bahasa Ossetia telah punah yang pernah dituturkan di Hungaria, dinamakan setelah suku Jasz, suatu suku Iran Timur nomaden yang berpindah ke Hungaria pada abad ke-13 M.[4]

Bahasa Jasz
yasz, jász,
Yasz
Dituturkan diHungaria
EtnisSuku Jasz
Kepunahanabad ke-15 ?
Kode bahasa
ISO 639-3ysc
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
ysc
Glottologjass1238[1]
IETFysc
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Jasz diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Catatan berbahasa Jasz. Sekarang disimpan di di Perpustakaan Nasional Széchényi.

Sejarah

sunting

Suku Jasz datang ke Hungaria bersama suku Kuman, dikejar oleh bangsa Mongol. Mereka diterima oleh raja Hungaria bernama Béla, berharap bahwa mereka akan membantu dalam memerangi serangan Mongol-Tatar. Tapi tak lama setelah mereka masuk, hubungan memburuk secara cepat antara bangsawan Hungaria dan suku Kuman-Jasz dan mereka meninggalkan negara itu. Setelah berakhirnya pendudukan Mongol-Tatar, mereka kembali dan menetap di bagian tengah Dataran Hungaria.[5]

Awalnya, pekerjaan utama mereka adalah beternak hewan. Selama dua abad berikutnya mereka berasimilasi dengan penduduk Hungaria dan bahasa mereka menghilang, tetapi mereka masih mempertahankan identitas Jasz dan otonomi daerah mereka hingga tahun 1876. Lebih dari selusin permukiman di Hungaria Tengah (seperti Jászberény, Jászárokszállás, dan Jászfényszaru) masih menyandang nama mereka. Wilayah historis, etnografis, dan geografis Jászság, serta Kabupaten Jász-Nagykun-Szolnok modern, adalah di antara banyak nama tempat yang berhubungan dengan sejarah Jasz. Nama kota Iași di Rumania mungkin juga berasal dari nama orang-orangnya.[6]

Satu-satunya catatan kesusastraan bahasa Jasz ditemukan pada dasawarsa 1950-an di Perpustakaan Nasional Széchényi. Catatan itu adalah glosarium satu halaman yang berisi 34 kata yang terutama terkait dengan produk pertanian (jenis biji-bijian, ternak, dll) yang mungkin disusun untuk tujuan perpajakan atau perdagangan.[7] Glosarium ditafsirkan dengan bantuan kerabat bahasa Ossetia dari dialek Digor (Németh 1959).

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Jassic". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ Edit Bathó Horti et al. (1999) Das Leben im Land der Jászen, Stiftung für das Jász-Museum (Eigenverlag) ISBN 963-03-6864-1
  5. ^ Frederik Coene, The Caucasus: an introduction, Taylor & Francis, 2009, p. 219 [1]
  6. ^ Encyclopedia Iranica, "Alans" V. I. Abaev
  7. ^ "Jászok Egyesülete - A Jászságért Alapítvány". jaszokegyesulete.hu (dalam bahasa Hungaria). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-9-14. Diakses tanggal 2022-07-31. 

Daftar pustaka

sunting
  • Németh, J. 1959. "Eine Wörterliste der Jassen, der ungarländischen Alanen." Abhandlungen der Deutschen Akademie der Wissenschaften zu Berlin. Klasse für Sprachen, Literatur, und Kunst, Jahrgang 1958, Nr. 4. Berlin: Akademie-Verlag.
  • Kim, Ronald. "On the Historical Phonology of Ossetic." Journal of the American Oriental Society, Vol. 123, No. 1. (Jan.-Mar.,2003), pp. 43–72.