Bahasa Batak Simalungun

bahasa Batak yang dituturkan oleh orang Batak Simalungun

Bahasa Batak Simalungun atau sahap Simalungun (dalam bahasa Batak Simalungun) adalah salah satu bahasa dalam rumpun bahasa Batak yang dituturkan oleh masyarakat Batak Simalungun yang mendiami Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Karo, Dairi, dan Kota Pematangsiantar di Sumatera Utara, Indonesia.

Bahasa Batak Simalungun
BPS: 0023 1
Sahap Simalungun
Dituturkan diIndonesia
WilayahSumatera Utara (Simalungun, Pematangsiantar, Serdang Bedagai, Toba, Deli Serdang, Karo, Dairi)
EtnisBatak Simalungun
Penutur
1 juta
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Batak, Latin
Kode bahasa
ISO 639-3bts
Glottologbata1288[1]
IETFbts
BPS (2010)0023 1
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC5 Developing
Bahasa Batak Simalungun dikategorikan sebagai C5 Developing menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mengalami peningkatan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [2]
Lokasi penuturan
Peta persebaran rumpun bahasa Batak di Sumatra bagian utara. Wilayah persebaran utama bahasa Batak Simalungun ditandai dengan warna biru muda dan diberi label dengan kode ISO 639-3 "bts".
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 3°3′N 98°54′E / 3.050°N 98.900°E / 3.050; 98.900 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Klasifikasi bahasa

sunting

Menurut P. Voorhoeve (seorang ahli bahasa Belanda, pernah menjabat sebagai taalambtenaar Simalungun tahun 1937), bahasa Batak Simalungun berada pada posisi menengah antara rumpun Batak utara dan rumpun Batak selatan.[3] Penelitian lain yang dilakukan oleh A. Adelaar menunjukkan bahwa bahasa Batak Simalungun merupakan cabang dari rumpun Batak selatan yang terpisah dari bahasa-bahasa Batak selatan sebelum terbentuknya bahasa Batak Toba atau Mandailing yang sekarang.[4]

Pandangan umum mengkategorikan bahasa Batak Simalungun sebagai bagian dari rumpun bahasa Batak, tetapi Uli Kozok (filolog) mengatakan bahwa secara sejarah bahasa ini merupakan cabang dari rumpun selatan yang berbeda/terpisah dari bahasa-bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa Batak Toba atau Mandailing.[5] Beberapa kata dalam bahasa Batak Simalungun memang memiliki persamaan dengan bahasa Batak Toba atau Karo yang ada di sekitar wilayah tinggalnya masyarakat Batak Simalungun, tetapi Pdt. Djaulung Wismar Saragih menerangkan bahwa ada banyak kata yang penulisannya sama dalam bahasa Batak Simalungun dan Batak Toba namun memiliki makna yang berlainan.[6]

Bahasa Batak Simalungun mempunyai ciri-ciri konservatif dan merupakan bahasa dalam rumpun bahasa Batak yang terdekat secara fonologis dengan bahasa induknya yaitu Proto-Batak:

  1. "Uy" dalam kata babuy dan apuy.
  2. "G" dalam kata dolog dan balog
  3. "B" dalam kata abab.
  4. "D" dalam kata bagod.
  5. "H" dalam kata babah atau sabah.
  6. "Ei" dalam kata simbei.
  7. "Ou" dalam kata lopou atau sopou.

Dialek dan ragam bahasa

sunting

Henry Guntur Tarigan membedakan dialek bahasa Batak Simalungun ke dalam 4 macam dialek, yaitu:[7]

  1. Silimakuta (Simalungun Atas/Simas),
  2. Raya,
  3. Topi Pasir (Horisan),
  4. Jahe-jahe (pesisir pantai timur).

Aksara

sunting

Aksara yang digunakan oleh masyarakat Batak Simalungun disebut Surat Sisapuluhsiah.[8][9][10] Aksara Batak Simalungun diteliti oleh Profesor Dr. Uli Kozok yang juga menciptakan aksara komputer yang dapat digunakan untuk mencetak aksara Batak Simalungun.[5]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Batak Simalungun". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "Bahasa Batak Simalungun". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  3. ^ Voorhoeve,Petrus (1955) Critical Survey of Studies on the Languages of Sumatra.'s Gravenhage:Nijhoff. hlm. 9.
  4. ^ Adelaar, K. Alexander, "Reconstruction of proto-Batak phonology" dalam Nusa 10-20
  5. ^ a b Uli Kozok, Warisan Leluhur: Sastra Lama dan Aksara Batak, Kepustakaan Popular Gramedia, Jakarta, 1999, hlm. 14.
  6. ^ Dj. Wismar Saragih, "Hata Toba pakon Hata Simaloengoen na Dos Tapi Legan Anggo Artini," Sinalsal No.52, edisi Juli 1935, hlm.7-10.
  7. ^ Henry Guntur Tarigan, Bahasa dan Kepribadian Simalungun.
  8. ^ 80 Tahun Djariaman Damanik, Gaya Media Pratama, Jakarta, 2000, hlm. 335-336.
  9. ^ J.R. Hutauruk, Kemandirian Gereja, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993, hlm.164.
  10. ^ F. Marodjahan Purba, Undang-undang ni Surat Simalungun, Kalangan Sendiri, Pamatang Raya, 1974, hlm.1-58.

Pranala luar

sunting