Bahasa Akkadia

bahasa Semitik yang telah punah yang digunakan di Mesopotamia
(Dialihkan dari Bahasa Babilonia)

Bahasa Akkadia (lišānum akkadītum) 𒀝𒅗𒁺𒌑 ak-ka-du-u2; logogram: 𒌵𒆠 URIKI)[4][5] adalah sebuah bahasa dari rumpun bahasa Afro-Asia.[6] Bahasa ini termasuk pula dalam bahasa Semit yang digunakan di Mesopotamia kuno, khususnya oleh bangsa Asyur dan Babilonia.

Bahasa Akkadia
𒀝𒅗𒁺𒌑
akkadû
Prasasti Air bah tentang epos Gilgames dalam bahasa Akkadia.
WilayahMesopotamia
Kepunahan100 SM
Huruf paku Sumero-Akkadia
Status resmi
Bahasa resmi di
mulanya Akkad (Mesopotamia Utara); lingua franca di Timur Tengah dan Mesir pada akhir Zaman Perunggu dan awal Zaman Besi.
Kode bahasa
ISO 639-2akk
ISO 639-3akk
Glottologakka1240[1]
IETFakk
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Akkadia diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Akkadia adalah bahasa Semit tertua yang dikenal,[7] menggunakan huruf paku dalam system tulisannya, yang pada dasarnya diambil dari bahasa Sumeria kuno, sebuah bahasa yang tidak terkait dan terisolasi. Nama bahasa ini berasal dari kota Akkad, salah satu pusat kebudayaan Mesopotamia kuno.[8]

Variasi

sunting

Berdasarkan geografi dan waktu, bahasa ini dapat dibagi menjadi:[9]

  • Bahasa Akkadia kuno — 2500 – 1950 SM
  • Bahasa Babilonia Kuno/Asyur Kuno — 1950 – 1530 SM
  • Bahasa Babilonia Pertengahan/Asyur Pertengahan — 1530 – 1000 SM
  • Bahasa Neo-Babilonia/Neo-Asyur — 1000 – 600 SM
  • Bahasa Babilonia Akhir — 600 SM – 100 M

Literatur Akkadia

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Akkadia". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ Black, Jeremy A.; George, Andrew; Postgate, J. N. (2000-01-01). A Concise Dictionary of Akkadian. Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 10. ISBN 9783447042642. 
  5. ^ John Huehnergard & Christopher Woods, "Akkadian and Eblaite", The Cambridge Encyclopedia of the World's Ancient Languages. Ed. Roger D. Woodard (2004, Cambridge) Pages 218-280
  6. ^ Nasution, Sahkholid (2017). Kholison, Moh., ed. Pengantar Linguistik Bahasa Arab (PDF). Sidoarjo: CV. Lisan Arabi. hlm. 62. ISBN 978-602-70113-8-0. 
  7. ^ John Huehnergard and Christopher Woods, "Akkadian and Eblaite", in Roger D. Woodard, ed., The Ancient Languages of Mesopotamia, Egypt and Aksum, Cambridge University Press, 2008, p.83
  8. ^ Deutscher, Guy (2007). Syntactic Change in Akkadian: The Evolution of Sentential Complementation. Oxford University Press US. hlm. 20–21. ISBN 978-0-19-953222-3. 
  9. ^ Caplice, hlm. 5 (1980)

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting