Bahasa Adang

bagian dari rumpun bahasa Papua

Bahasa Adang adalah Bahasa Papua yang digunakan di pulau Alor, Indonesia. Bahasanya adalah aglutinatif. Dialek Hamap terkadang diperlakukan sebagai bahasa tersendiri; di sisi lain, Kabola yang berbeda secara sosiolinguistik, terkadang disertakan. Adang, Hamap, dan Kabola dianggap sebagai rantai dialek.[7] Bahasa Adang terancam karena semakin sedikit penutur bahasa Adang yang mengajarkannya kepada anak-anaknya, mereka umumnya memilih bahasa Indonesia.[8]

Bahasa Adang
BPS: 0104 5
Dituturkan diIndonesia
WilayahPulau Alor
Penutur
12.200 (2013–2014)[1]
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[2]

  • 3.000 (2000)
Kode bahasa
ISO 639-3adnkode inklusifMencakup:
adn – Adang
hmu – Hamap
klz – Kabola
Glottologadan1252[3]
IETFadn
ELPAdang
BPS (2010)0104 5
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Definitely Endangered
Adang diklasifikasikan sebagai bahasa terancam punah (DE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6b Threatened
Bahasa Adang dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [4][5][6]
Lokasi penuturan
Peta
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat jamak Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Istilah kekerabatan

sunting

Terminologi kekerabatan dalam bahasa Adang tidak membedakan antara saudara kandung, serta sepupu sejajar dan sepupu silang.[9] Terdapat perbedaan antara adik/sepupu, masing-masing diʔ dan matu, dan satu istilah untuk kelompok yang sama: -uding. Semua istilah ini netral gender, namun dapat dimodifikasi dengan ob 'perempuan' atau lote 'laki-laki' (misalnya no'uding lote 'saudariku').

Untuk saudara kandung matu atau diʔ lebih disukai, tetapi -uding juga dapat diterima. Sebaliknya, sepupu sejajar umumnya disebut -uding tetapi kadang-kadang disebut matu/ atau diʔ. Sepupu silang hampir secara eksklusif disebut sebagai -uding.[9]

Referensi

sunting
  1. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in danger". www.unesco.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-06. 
  2. ^ https://www.ethnologue.com/language/adn.
  3. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Adang". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  4. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  5. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  6. ^ "Bahasa Adang". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  7. ^ Robinson, L. C.; Haan, J. W. (2014). "Adang". Dalam Schapper, A. Papuan languages of Timor-Alor-Pantar: Sketch grammars. II. Berlin: Mouton de Gruyter. hlm. 222–283. 
  8. ^ Hamilton, A.; Perla, J.; Robinson, L. C. (2013). "A psycholinguistic assessment of language change in Eastern Indonesia: Evidence from the HALA project". Dalam Jones, M.; Ogilvie, S. Keeping Languages Alive: Documentation, Pedagogy and Revitalization. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 16–28. 
  9. ^ a b Holton, G. (2014). "Kinship in the Alor-Pantar languages". Dalam Klamer, M. The Alor-Pantar languages: History and typology. Berlin: Language Science Press. hlm. 199–245. 

Bacaan lebih lanjut

sunting
  • Haan, Johnson Welem (2001). The Grammar of Adang: A Papuan Language Spoken on the Island of Alor East Nusa Tenggara – Indonesia (Tesis Ph.D.). 
  • Robinson, Laura C. & Haan, John W. (2014). Adang. In Schapper, Antoinette (Ed.). The Papuan Languages of Timor, Alor and Pantar: Volume 1: Sketch Grammars. Walter de Gruyter. pp. 23–96.

Pranala luar

sunting